Surat pernyataan perjanjian bermeterai dibutuhkan sebagai bentuk perjanjian tertulis yang dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Biasanya, diperuntukkan bagi kepentingan utang-piutang, transaksi, investasi, ataupun jenis kesepakatan lainnya.
Dalam surat pernyataan perjanjian, fungsi meterai adalah untuk menyatakan bahwa dokumen tersebut sah dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila belum pernah membuatnya sebelumnya, berikut ini kami berikan contoh surat pernyataan perjanjian bermeterai yang sah serta cara membuatnya.
Apa itu Surat Pernyataan Perjanjian?
Surat pernyataan perjanjian adalah dokumen berisi perjanjian tentang hal tertentu yang dibuat oleh dua atau lebih pihak. Supaya dapat dipertanggung jawabkan, surat pernyataan perjanjian perlu ditambahkan meterai, baik dalam bentuk fisik maupun meterai digital.
Dokumen berisi perjanjian tersebut selain ditempelkan cap meterai, juga harus ada tanda tangan antar pihak-pihak yang bersangkutan. Apabila tidak terdapat tanda tangan, maka dokumen tersebut tidak sah dan hanya sebatas pernyataan tertulis saja.
Adanya meterai juga membuat dokumen tersebut dapat dipertanggung jawabkan di mata hukum. Sehingga, ketika sewaktu-waktu salah satu pihak ada yang melanggar perjanjian, maka dapat dibawa sebagai bukti kuat ke meja hijau.
Isi surat perjanjian bisa jadi perihal utang-piutang, investasi, transaksi, kesanggupan untuk memenuhi kewajiban tertentu, dan sebagainya. Maka dari itu, cara membuatnya harus terstruktur serta maksudnya disampaikan secara jelas.
Contoh Surat Pernyataan Perjanjian Bermeterai
Dokumen berisi perjanjian tertentu memiliki tujuan bermacam-macam. Cara membuatnya pun tidak boleh sembarangan, harus mengikuti aturan supaya lebih terstruktur.
Meskipun tak harus memakai kop surat, namun surat perjanjian tetap harus menggunakan bahasa resmi. Apabila baru pertama kali membuatnya, di bawah ini kami berikan contoh surat pernyataan perjanjian bermeterai untuk dijadikan referensi.
1. Contoh surat pernyataan kesanggupan mengikuti acara
Sumber: 99.co
Contoh surat pernyataan kesanggupan di atas merupakan sebuah bentuk perjanjian atau komitmen untuk melaksanakan kegiatan. Apabila diperhatikan, penyampaiannya sudah jelas dan tidak bertele-tele. Bahkan sudah disediakan kolom untuk mengisi data si pembuat pernyataan serta tempat untuk menempelkan meterai.
2. Contoh surat pernyataan perjanjian hutang
Sumber: Finansialku
Pada contoh kedua ini merupakan pernyataan perjanjian soal hutang. Sedikit berbeda dengan contoh pertama karena menggunakan pasal-pasal untuk membuat pernyataan tertulisnya.
3. Contoh surat pernyataan perjanjian sewa tanah
Sumber: LezGetReal
Pernyataan perjanjian selain soal hutang, bisa juga soal sewa-menyewa. Tujuannya agar pihak penyewa tetap bertanggung jawab atas sesuatu yang dipinjamnya dan tidak berbuat sesukanya.
4. Contoh surat pernyataan utang piutang
Sumber: Contoh Surat
Dalam surat pernyataan soal utang-piutang, jangan lupa menuliskan berapa nominal yang dipinjam serta tanggal pelunasannya. Tujuannya adalah sebagai pengingat agar pihak yang berhutang tidak kabur dari tanggung jawabnya.
5. Contoh surat pernyataan utang piutang
Sumber: Pinterest
Tidak jauh berbeda dengan contoh sebelumnya. Dalam surat perjanjian terkait utang-piutang tak ada salahnya ditambahkan tanda tangan saksi.
6. Contoh surat perjanjian penyewaan kendaraan
Sumber: Majoo
Ini merupakan surat perjanjian tentang penyewaan kendaraan untuk kepentingan perusahaan. Jadi hal yang perlu dicantumkan bukan hanya identitas penyewa dan pemberi sewa saja, tetapi juga spesifikasi kendaraan tersebut.
Pada contoh surat di atas juga dicantumkan perjanjian masa sewa serta tujuan menyewanya. Isinya pun langsung to the point dan terdapat cap resmi dari perusahaan terkait.
7. Contoh pernyataan kesanggupan orang tua
Sumber: Mekari eSign
Tak hanya tentang hutang dan penyewaan barang, surat perjanjian juga bisa dalam bentuk pernyataan kesanggupan seperti pada contoh di atas. Isinya tentang kesanggupan orang tua murid untuk memperhatikan anaknya selama masa pandemi.
8. Contoh surat perjanjian kerja sama
Sumber: Kumparan
Sama dengan perjanjian soal hutang, surat perjanjian kerjasama juga sah-sah saja jika isinya dibuat pasal agar lebih jelas. Apabila dibuat dalam bentuk pasal, pastikan pihak-pihak bersangkutan harus terlibat supaya mengetahui isinya.
9. Contoh surat pernyataan mematuhi tata tertib
Sumber: Mekari eSign
Contoh surat pernyataan di atas ditujukan untuk mahasiswa agar berjanji menaati aturan di lingkungan kampus. Konsekuensi apabila melanggar janjinya pun jelas, sehingga keberadaan meterai tidak hanya sebatas tempelan.
10. Contoh Surat Perjanjian Sewa Rumah
Sumber: Lamudi
Adapun contoh surat perjanjian sewa rumah seperti ini juga dapat dijadikan referensi apabila Anda membuka bisnis properti. Tujuannya agar pihak penyewa tidak berbuat sesukanya selama masa sewa berlangsung.
Cara Membuat Surat Pernyataan Perjanjian yang Baik
Pembuatan surat perjanjian bermeterai antara beberapa pihak harus resmi dan isinya tidak bertele-tele. Berikut ini merupakan cara membuat surat pernyataan perjanjiaan yang baik dan benar.
1. Sesuaikan dengan format pernyataan surat yang benar
Cara membuat surat pernyataan perjanjian, yaitu harus sesuai format sekaligus jelas urutannya. Di bawah ini adalah format suratnya secara urut.
- Judul
- Kalimat pembuka
- Identitas si pembuat surat
- Isi surat (pernyataan dan perjanjian)
- Kalimat penutup
- Tempat dan tanggal dibuat
- Tanda tangan dan nama pihak yang bersangkutan
- Cap meterai
Kalimat pembuka surat tidak perlu terlalu bertele-tele, cukup tuliskan maksimal dua baris saja agar tidak terlalu mendominasi. Kemudian untuk isinya dapat disesuaikan seperti apa perjanjian yang dibuat, misalnya perihal sewa, hutang, kesanggupan, maupun pernyataan lainnya.
Jangan lupakan pula membubuhkan cap meterai 10.000, bisa dalam bentuk digital ataupun fisik. Pastikan membelinya di tempat resmi untuk menghindari meterai palsu.
2. Gunakan bahasa baku dan resmi
Selanjutnya, dalam membuat surat pernyataan apapun, termasuk perjanjian wajib menggunakan bahasa baku dan resmi. Hal ini juga berlaku meskipun Anda mengenal pihak yang bersangkutan.
Bahasa baku dan resmi, artinya harus sesuai KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Pastikan tidak ada kata yang disingkat, seperti ‘dengan’ menjadi ‘dgn’, ‘tersebut’ menjadi ‘tsb’, ataupun lainnya.
Hindari pula memakai bahasa non-formal karena membuat perjanjian tersebut kesannya main-main dan tidak serius. Meskipun sudah diberi cap meterai tetapi jika bahasanya saja tidak resmi, sama saja tidak profesional.
3. Sampaikan maksud dan tujuan secara jelas
Dalam penulisan surat perjanjian, maksud dan tujuan harus disampaikan secara jelas. Jadi, usahakan isinya tidak terlalu bertele-tele dan to the point agar tidak membingungkan orang yang membacanya.
Isi suratnya bisa berupa pasal perjanjian, poin-poin pernyataan, maupun dalam bentuk lainnya asalkan jelas. Isinya juga harus diketahui oleh para pihak yang bersangkutan atau bersifat transparan.
Oleh karena itu, ketika membuat isi perjanjian, pastikan melibatkan masing-masing pihak. Tujuannya agar tidak ada satu pihak yang merasa keberatan.
4. Bubuhkan meterai asli (e-meterai atau meterai fisik)
Supaya surat pernyataan perjanjian tersebut dapat dipertanggung jawabkan, jangan lupa tambahkan cap meterai, bisa dalam bentuk digital maupun fisik. Meterai yang dipakai harus asli dan usahakan membelinya di tempat resmi. Apabila tidak asli, dokumen tersebut dianggap tidak sah dan susah jika dibawa ke meja hijau.
Saat ini paling praktis menggunakan e-meterai. Salah satu tempat resmi sekaligus terpercaya untuk membeli e-meterai adalah di Privy.
Sedangkan, jika Anda ingin membelinya dalam bentuk fisik bisa melalui kantor POS. Apabila membelinya secara eceran di tempat fotokopi atau toko lainnya, sebaiknya cek keasliannya agar tidak tertipu.
5. Ada tanda tangan pihak yang bersangkutan
Cara membuat surat pernyataan perjanjian yang baik dan benar, pastikan tidak lupa membubuhkan tanda tangan serta nama masing-masing pihak yang terlibat. Tanda tangan sebaiknya memakai tinta berwarna hitam atau biru gelap.
Nama masing-masing pihak dituliskan secara berjajar. Tidak semua nama harus ditempelkan meterai, cukup pada salah satu nama saja, yakni yang membuat pernyataan.
Pemakaian Meterai Elektronik di Privy agar Sah
Sudah memahami bagaimana cara membuat surat perjanjian dengan benar? Apabila sudah melakukannya, pastikan tidak lupa menempelkan meterai agar dokumen tersebut sah sekaligus dapat dipertanggung jawabkan.
Anda dapat menggunakan meterai elektronik melalui Privy.id untuk ditempelkan pada surat digital. E-meterai di Privy resmi dikeluarkan oleh PERURI, sehingga tidak perlu khawatir akan keasliannya.
Baru pertama kali menggunakan meterai elektronik? Pelajari cara pemakaian e-meterai di Prvy agar dokumennya sah di bawah ini.
- Akses website Privy.id dan masuk menggunakan Akun Enterprise.
- Unggah dokumen kemudian pilih Workflow, Anda dapat mengunggah maksimal 10 dokumen secara bersamaan. Dokumen yang diunggah bisa dalam format Word maupun PDF.
- Pilih Workflow yang dibutuhkan, yakni Self Sign, Sign & Request, atau Request From Others.
- Selanjutnya, tinjau kembali dokumen yang diunggah. Apabila sudah sesuai, pilih ‘Tanda Tangan dengan e-Meterai’, lalu klik ‘Lanjutkan’.
- Posisikan meterai elektronik pada tempat yang sesuai.
- Apabila posisinya sudah pas, klik ‘Lanjut’ untuk melanjutkan proses.
- Meterai elektronik berhasil ditambahkan.
Mudah sekali, bukan cara menambahkan meterai elektronik melalui Privy? Selain mudah dilakukan, Anda juga dapat menambahkan maksimal lima meterai pada dokumen.
Cara membuat surat perjanjian di atas serta contohnya seperti di atas semoga dapat dipahami dengan mudah. Usahakan bermeterai agar surat tersebut dapat dipertanggung jawabkan secara hukum ketika dibutuhkan.