Berkembang pesatnya era digital tidak mengecualikan digitalisasi industri pariwisata. Industri ini terdampak paling parah saat menghadapi pandemi Covid-19.
Namun, dengan pandemi yang mereda secara berangsur serta dicabutnya aturan mengenai pembatasan perjalanan baik domestik maupun non domestik, industri pariwisata juga perlahan mendapatkan momentum kembali.
Semakin banyak masyarakat yang kembali menikmati traveling mendorong hidupnya industri pariwisata kembali. Hal tersebut juga dibarengi dengan digitalisasi industri pariwisata dalam pembuatan serta verifikasi kredensial wisatawan.
Saat ini, kredensial atau identitas pengguna yang diperlukan saat mengakses aplikasi pemesanan akomodasi perjalanan telah melakukan transisi digital. Identitas digital tersebut dapat berupa nama, tanggal lahir, kewarganegaraan, domisili, akun media sosial, serta informasi lainnya.
Dengan identitas digital, setiap individu maupun organisasi pun bisa dibedakan saat beraktivitas di ruang digital.
Lalu, bagaimana persisnya digitalisasi industri pariwisata mengalami inovasi melalui pengaplikasian identitas digital? Berikut informasinya!
Digitalisasi Pariwisata Berlaku untuk Sektor Lainnya
Identitas digital berperan penting dalam membangun kepercayaan antara konsumen dan penyedia layanan di berbagai sektor, tak terkecuali pariwisata.
Tanpa keyakinan terhadap konsumen, berbagai sektor tidak akan dapat mencapai transformasi digital yang dibutuhkan untuk meningkatkan layanan.
Hal yang sama berlaku untuk konsumen; tanpa adanya kepercayaan, konsumen tidak akan merasa nyaman menggunakan layanan online yang membuat mereka kehilangan akses ke layanan penting (hambatan utama inklusi).
Kurangnya kepercayaan yang setara akan menghambat perkembangan teknologi di tahun-tahun mendatang.
Berkat pandemi, digitalisasi industri pariwisata dan sektor lainnya tidak bisa dihindari, dan hal tersebut termasuk penggunaan teknologi cloud, otomatisasi proses transaksi, hingga munculnya identitas digital.
Tidak sedikit organisasi bisnis yang menggunakan fitur seperti sign in with atau pay with yang bekerja sama dengan media digital lainnya.
Namun, transisi digital ini juga harus disertai dengan keamanan data.
Contoh paling umum adalah penggunaan kata sandi yang tidak lagi memenuhi kebutuhan keamanan karena bentuk autentikasinya yang relatif lemah. Di sini lah identitas digital dirancang untuk memberikan solusi digital tersebut untuk berbagai sektor industri.
Identitas digital juga menjadi kunci untuk mendorong inklusivitas ke semua bagian masyarakat, memberikan keamanan melalui pengenalan biometrik unik (seperti sidik jari dan pengenalan wajah), serta menciptakan pengalaman online yang mudah bagi konsumen.
Baca Juga: Manfaat Digitalisasi Layanan Publik dengan Tanda Tangan Digital
Aspek Digitalisasi Pariwisata
Pemerintah Indonesia fokus pada digitalisasi sektor pariwisata melalui empat aspek utama. Mereka menjalankan program pengembangan pariwisata digital dengan bermitra dengan BUMN dan start-up, bertujuan membangun infrastruktur dan mentransfer teknologi. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
- Distribusi: Pemerintah Indonesia berkolaborasi dengan perusahaan telekomunikasi negara untuk mengatasi masalah kurangnya keterampilan dan sumber daya keuangan yang dihadapi oleh UKM dalam sektor pariwisata. Mereka memperkenalkan UKM Go Digital untuk menghubungkan pembeli, penjual, dan mitra pariwisata di seluruh Indonesia, memungkinkan transaksi cepat dengan biaya rendah
- Promosi: Berikutnya, Pemerintah juga terus melakukan promosi pariwisata dengan merek “Wonderful Indonesia” untuk menarik wisatawan asing. Kementerian Pariwisata Indonesia bekerja sama dengan perusahaan digital besar untuk mempercepat digitalisasi pemasaran di destinasi pariwisata.
- Teknologi Pembayaran: Kemudian aspek selanjutnya adalah pembayaran digital, dimana Bank Indonesia telah mengeluarkan QRIS untuk mengikuti tren teknologi saat ini dan mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif.
- Pelatihan: Terakhir adalah pelatihan, yang memiliki peran penting dalam mengurangi kemiskinan karena melibatkan partisipasi besar dari masyarakat lokal. Pelatihan ini dapat mencakup program digital bersama perusahaan start-up.
Baca Juga: Digitalisasi Sektor Properti dengan Tanda Tangan Digital
Manfaat Identitas Digital bagi Industri Pariwisata
Lantas, apa saja manfaat identitas digital untuk inovasi industri pariwisata? Berikut beberapa di antaranya:
1. Memungkinkan contactless travel
Salah satu manfaat utama penerapan identitas digital bagi industri pariwisata adalah munculnya peluang untuk contactless travel atau perjalanan tanpa kontak langsung.
Artinya, keseluruhan proses seperti booking hingga check-in hotel dapat dilakukan dari jarak jauh. Praktik ini bahkan telah dilakukan oleh sejumlah penyedia layanan pariwisata di dunia, salah satunya adalah Best Western Hotels & Resorts Australasia.
Mereka menggunakan solusi identitas digital dan teknologi biometrik untuk memangkas proses booking hingga check-in hotel, terutama di tengah pandemi Covid-19.
Saat itu, banyak wisatawan merasa khawatir akan penyebaran virus. Namun, dengan adanya sistem contactless menggunakan identitas digital, wisatawan jadi lebih percaya diri untuk menginap di hotel.
2. Menawarkan pilihan baru
Dalam upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, diperlukan penerapan strategi yang tepat bagi sektor akomodasi di Indonesia.
Identitas digital menawarkan banyak pilihan baru, salah satunya fasilitas WFH (Work From Hotel).
Salah satu strategi untuk membuat sektor akomodasi di tanah air dapat bertahan ini bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh para pekerja profesional yang membutuhkan refreshing di tengah kesibukan pekerjaannya.
3. Kecepatan pemesanan
Era digital memungkinkan proses aktivitas menjadi serba cepat dan serba tersedia. Contoh paling umumnya, tidak ada orang yang ingin menunggu lama untuk kegiatan pemesanan tiket pesawat atau hotel.
Identitas digital membantu sektor industri yang dituntut untuk menjadi serba cepat, mudah, dan aman sambil tetap menjaga kualitas layanan, termasuk soal pembayaran.
Kini, sudah banyak sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang beralih ke sistem pembayaran cashless environment (pembayaran digital) menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Jumlah merchant yang telah terintegrasi dengan layanan QRIS juga tidak sedikit dengan angka yang mencapai 28,75 juta pengguna hingga Desember 2022.
Ke depannya, jumlah merchant yang terintegrasi dengan layanan QRIS akan terus meningkat sehingga memudahkan wisatawan melakukan transaksi cashless.
Baca Juga: Anti Ribet, Saatnya Mulai Digitalisasi Asuransi!
4. Informasi mengenai tempat wisata
Sektor pariwisata bisa menggunakan platform media sosial untuk mempromosikan destinasi wisata Indonesia dengan membuat lokasi wisata yang Instagramable.
Strategi mempromosikan tempat wisata secara gratis ini dapat membantu meningkatkan jumlah wisatawan.
5. Kemudahan akses akomodasi
Sektor pariwisata yang menawarkan akses serba digital tentu harus dibarengi dengan kemudahan akses akomodasi lewat smartphone.
Hal ini pun memungkinkan wisatawan untuk melakukan check-in hotel secara contactless atau tak perlu bertemu langsung dengan pihak hotel, sehingga lebih cepat dan praktis.
Mudahnya akses akomodasi juga ditunjang oleh faktor keselamatan dan kenyamanan saat menginap oleh hotel yang dilengkapi dengan sertifikat CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability).
Demikianlah informasi tentang inovasi industri pariwisata melalui pengaplikasian identitas digital.
Agar Anda bisa mengakses berbagai layanan dari banyak sektor, termasuk pariwisata, sekarang saatnya Anda menggunakan identitas digital dari Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) seperti Privy.
Privy merupakan penyedia tanda tangan digital untuk semua orang yang dapat menyelesaikan pekerjaan Anda lebih cepat dan mudah. Sebagai tanda tangan digital pertama dan terkemuka di Indonesia yang mengikat secara hukum, Privy menjadi pilihan terbaik bagi Anda yang butuh menggunakan tanda tangan digital.