BULELENG – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraaf) tengah berupaya meningkatkan kunjungan wisata ke kawasan geopark (taman bumi) di Tanah Air. Selain itu, kedua kementerian tersebut juga berupaya menjadikan kawasan geopark sebagai destinasi wisata edukasi.
“Kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi sangat penting bagi geopark-geopark yang ada di Indonesia. Selain untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan juga untuk wisata edukasi. Terutama bagi geopark yang sudah diakui Unesco sangat menarik untuk dikunjungi seperti situs-situs yang ada, bebatuan dan mengenai sejarah geologi di dalamnya,” ungkap Menteri ESDM Arifin Tasrif melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (7/10/2023).
Arifin mengatakan, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke geopark-geopark yang ada harus digelar kegiatan yang menarik dan berlangsung secara berkala. “Khususnya bagi wisatawan lokal agar mereka lebih mengetahui sejarah dan potensi dari geopark yang ada. Diperlukan pula kegiatan atau event yang menarik wisatawan agar meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan,” imbuh Arifin. Sebelumnya, Arifin bersama Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno berkesempatan mengunjungi Geopark Batur di Buleleng, Bali, sekaligus meresmikan ajang kompetisi golf bertajuk World Tourism Day 2023 Golf Geopark Challenge berkolaborasi dengan perusahaan rintisan tanda tangan elektronik tersertifikasi di Indonesia, Privy, Jumat (6/10/2023).
Geopark Batur ini adalah lokasi pertama yang diakui Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai Unesco Global Geopark (UGG) pada 2012. Tercatat sudah 10 geopark di Indonesia yang diakui badan PBB tersebut. Geopark adalah wilayah geografi tempat pelestarian warisan dunia berdasarkan geodiversity (keragaman geologi), biodiversity (keanekaragaman hayati), dan cultural diversity (keragaman budaya) dengan tujuan konservasi dan geowisata.
Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, geopark Batur membantu pendapatan asli daerah (PAD) yang cukup signifikan dan juga memberikan efek pengganda (multiplier effect) dari sisi pariwisata yang lain. Menurutnya, untuk mewujudkan pariwisata berkualitas sekaligus mendorong kunjungan ke desa wisata di sekitar geopark harus dilakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat serta masyarakat dalam rangka mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di lokasi wisata.
“Kami akan memastikan geopark yang ada menjadi tumpuan pariwisata dan keberlanjutan lingkungan. Selain itu geopark yang mendapat pengakuan dari Unesco hendaknya menjadi daya tarik wisata dan juga meningkatkan bisnis UMKM masyarakat. Untuk itulah diperlukan adanya kegiatan atau event yang menarik di kawasan geopark agar menyemarakkan kunjungan wisata sekaligus menguntungkan kegiatan perekonomian masyarakat,” ungkap Sandiaga.
Sementara itu CEO & Founder Privy, Marshall Pribadi mengatakan, pihaknya sangat antusias memberikan dukungan bagi peningkatan kunjungan wisata pada lokasi geopark dengan menggelar kompetisi golf. Baginya, kegiatan ini memberikan manfaat tidak hanya dari sisi pariwisata tetapi juga berdampak bagi masyarakat sekitar serta meningkatkan kualitas kawasan geopark itu sendiri. “Dengan ajang golf yang diadakan ini bisa memberikan manfaat tidak hanya dari sisi pariwisata, tetapi juga kepada masyarakat di sekitar dan peningkatan kualitas kawasan geopark itu sendiri,” ungkap Marshall.
Ajang World Tourism Day 2023 Golf Geopark Challenge Digelar Untuk Menarik Kunjungan Wisatawan
BULELENG – Dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Dunia (World Tourism Day) yang jatuh pada 27 September 2023, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkolaborasi dengan perusahaan rintisan tanda tangan elektronik tersertifikasi di Indonesia, Privy menggelar ajang golf bertajuk World Tourism Day 2023 Golf Geopark Challenge di Handara Golf Course & Resort, Buleleng, Bali, Sabtu (7/10/2023).
Penyelenggaraan di Bali menjadi kali kedua dari ajang kompetisi Golf Geopark Challenge, sebelumnya kegiatan tersebut juga telah dilangsungkan di Belitung, Bangka Belitung pada 2 September lalu. Kegiatan ini menjadi momentum untuk mendorong pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di kawasan geopark (taman bumi) yang ada di Tanah Air dan khususnya bagi Geopark Batur di Buleleng, Bali. Para pegolf yang terdaftar mengikuti World Tourism Day Golf Challenge 2022 terdiri dari Kementerian/Lembaga negara, perusahaan, perbankan dan lainnya.
“Kami berharap melalui kegiatan golf memberikan manfaat tidak hanya kepada pariwisata, tapi juga potensi geopark-geopark yang ada di Tanah Air dan khususnya pada Geopark Buleleng ini yang sudah diakui Unesco. Adanya kegiatan atau event yang menarik di kawasan geopark dipastikan dapat menyemarakkan kunjungan wisata sekaligus menguntungkan kegiatan perekonomian masyarakat,” ujar Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno melalui keterangan tertulis.
Hal senada disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif yang mengatakan, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke geopark-geopark yang ada harus digelar kegiatan yang menarik dan berlangsung secara berkala. “Khususnya bagi wisatawan lokal agar mereka lebih mengetahui sejarah dan potensi dari geopark yang ada. Diperlukan pula kegiatan atau event yang menarik wisatawan agar meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan,” imbuh Arifin.
CEO & Founder Privy, Marshall Pribadi mengatakan, pihaknya hadir pada kegiatan tersebut untuk memberikan dukungan pada pariwisata yang berkelanjutan, khususnya pada geopark-geopark yang ada di Tanah Air. “Geopark adalah warisan bagi bangsa kita yang sangat berharga karena memiliki daya tarik wisata dan pengetahuan. Untuk itulah perlu di-expose lebih lagi melalui ajang golf ini. Privy akan berikan dukungan penuh pada event golf geopark berikutnya,” ujar Marshall.
Dalam pertandingan World Tourism Day 2023 Golf Geopark Challenge Challenge menggunakan sistem skor dan pendaftaran para pesertanya yang disediakan Privy. “Semua peserta akan merasakan pengalaman digital di kegiatan ini, mulai dari registrasi hingga skoring. Ini adalah era baru kedepannya pariwisata juga akan go to digital directly. Digitalisasi menjadi bagian untuk meningkatkan dan membangkitkan pariwisata Indonesia menjadi lebih baik,” imbuh Marshall.