Verifikasi biometrik adalah salah satu teknologi know your customer (KYC) terkini yang banyak diterapkan dalam berbagai sektor industri di Indonesia. Salah satu industri yang mempopulerkan teknologi ini adalah industri keuangan, khususnya perbankan.Â
Pasalnya, saat ini industri perbankan di Indonesia sedang diramaikan dengan semakin banyaknya bank digital. Secara umum, bank digital ini tidak menawarkan produk yang berbeda dengan bank konvensional pada umumnya. Namun, semua proses dalam bank ini mulai dari pembuatan rekening, hingga pengajuan kredit dilakukan secara online dengan tanpa harus ke kantor.
Teknologi verifikasi dengan data biometrik memerankan peran esensial dalam hal ini. Mengapa demikian? Simak selengkapnya berikut ini:
Apa itu Verifikasi Biometrik?
Verifikasi biometrik adalah metode verifikasi identitas seseorang berdasarkan data biologis yang dimiliki oleh orang tersebut. Metode verifikasi ini saat ini banyak digunakan karena data biologis seseorang terbilang susah untuk dipalsukan.Â
Metode Verifikasi Biometrik
Metode verifikasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
1. Scan sidik jari
Caranya adalah dengan menempelkan sidik jari pengguna pada mesin khusus dan mesin tersebut akan mencocokkan data sidik jari tersebut dengan data sidik jari yang tersimpan di sistem.
2. Face recognition
Metode verifikasi biometrik lain yang cukup populer adalah face recognition atau pengenalan wajah. Dengan teknologi ini, sistem akan memindai wajah pengguna dan mencocokkan fitur-fitur yang ada gambar wajah pengguna tersebut dengan gambar wajah yang ada di dalam sistem.Â
3. Pemindai retina dan iris
Tidak hanya wajah, komponen mata juga bisa dijadikan data biometrik. Sebab, warna dan pergerakan mata seseorang seringkali bisa menjadi pembeda utama antara wajah asli seseorang dengan gambar wajah yang terbuat dari AI.Â
4. DNA
Teknologi verifikasi data biometrik menggunakan DNA umumnya digunakan oleh polisi dalam menentukan identitas korban tindak kejahatan kriminal. Hal ini karena data biometrik yang akan diambil berasal dari dalam tubuh seseorang dan biaya yang dibutuhkan juga cukup besar.
Selain data biometrik di atas, verifikasi biometrik seringkali juga diiringi dengan teknologi liveness detection untuk menghindari kalau data biometrik yang digunakan adalah data biometrik buatan, entah itu dari topeng, maupun artificial intelligence (AI).
Contoh mudah mengenai bagaimana teknologi verifikasi biometrik dan liveness detection ini digunakan adalah ketika Anda diminta untuk melakukan swafoto dan menggerakkan wajah Anda perlahan-lahan di depan kamera saat melakukan pendaftaran pada sebuah aplikasi. Data biometrik yang Anda masukkan ini kemudian akan dicocokkan dengan data biometrik yang ada di data otoritas terkait (biasanya dalam hal ini adalah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil)).
Peran Verifikasi Biometrik untuk Pendaftaran Rekening Online
Pada dasarnya, penggunaan data biometrik untuk proses verifikasi di industri perbankan sebenarnya juga digunakan ketika nasabah membuka rekening secara offline. Dalam hal ini, biasanya nasabah diminta oleh customer service untuk memasukkan data biometrik berupa sidik jari. Data sidik jari ini kemudian akan disimpan oleh bank dan akan digunakan sebagai bahan verifikasi jika nasabah tersebut mengalami masalah dengan rekeningnya.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwasanya penggunaan teknologi ini semakin penting ketika bank memutuskan untuk berekspansi pada perbankan digital dan layanan keuangan digital lainnya. Hal ini karena verifikasi biometrik memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Mencegah fraud
Manfaat utama dari penggunaan verifikasi biometrik untuk pendaftaran rekening online adalah mencegah fraud atau tindakan penipuan. Karena tidak akan bertemu dengan customer service secara langsung, penipu bisa saja menipu sistem bank dengan membuat rekening menggunakan topeng atau identitas palsu.
Untuk mencegah hal ini, bank perlu menggunakan teknologi verifikasi biometrik dan liveness detection terbaik supaya sistem bisa membedakan mana yang manusia asli, mana yang menggunakan topeng, atau artificial intelligence (AI). Meskipun demikian, beberapa bank digital masih melapisi sistem keamanan ini dengan sistem agen dimana agen bank tersebut akan menghubungi calon nasabah terkait untuk melakukan verifikasi.
2. Menjaga sistem keamanan bank secara keseluruhan
Apa jadinya bila seorang penipu (fraudster) bisa mendaftar rekening bank baru dengan identitas palsu? Pasti banyak hal yang bisa mereka lakukan. Tidak hanya menguras harta identitas palsu yang mereka gunakan, mereka juga bisa menanamkan malware ke dalam sistem bank dengan tanpa terdeteksi. Akibatnya, data-data nasabah lain bisa hilang dan keamanan sistem bank tersebut secara keseluruhan akan terancam.
3. Menjaga bank dari peningkatan risiko kredit macet
Bisnis bank baik itu bank konvensional maupun bank digital sangat bergantung pada kemampuan nasabah dalam membayar kredit. Oleh sebab itu, bank menerapkan know your customer (KYC) yang memungkinkan mereka untuk mengetahui identitas dan kemampuan bayar nasabah.
Sistem verifikasi biometrik dalam hal ini tidak hanya dibutuhkan untuk memastikan kalau nasabah pembuat rekening tersebut adalah orang asli, tetapi juga untuk memastikan bahwa nasabah tersebut memiliki kemampuan bayar yang memadai apabila sewaktu-waktu dia mengajukan pinjaman.
4. Membuat proses user acquisition menjadi lebih mudah
Dulu ketika ingin membuat rekening bank, nasabah harus datang ke kantor bank terkait dengan membawa sejumlah dokumen dan mengambil antrian. Namun kini dengan teknologi verifikasi biometrik, proses customer/ user acquisition atau pendaftaran nasabah baru menjadi lebih mudah.
Dengan teknologi ini, calon nasabah baru bisa mendaftar rekening bank dari manapun dan kapanpun, tidak perlu membawa dokumen fisik dan tidak perlu mengantri. Nasabah hanya tinggal mengisi formulir yang tersedia, mengirimkan gambar e-KTP mereka, dan melakukan swafoto. Bahkan, dengan teknologi ini rekening baru nasabah bisa selesai hanya dalam waktu kurang dari 1 jam.
Akibatnya, proses customer atau user acquisition juga lebih efektif dan efisien serta kepuasan nasabah terhadap layanan yang disediakan oleh bank akan meningkat.
Tidak hanya pada proses pendaftaran rekening online, verifikasi biometrik pada dasarnya juga bisa diterapkan dalam seluruh kegiatan operasional perbankan. Misalnya, untuk presensi karyawan atau sebagai kunci untuk masuk dan mengakses fasilitas-fasilitas khusus atau verifikasi biometrik juga bisa ditawarkan sebagai salah satu cara pengamanan pada mobile banking nasabah.Â
Buat proses pendaftaran rekening online lebih cepat dan user acquisition lebih efektif menggunakan PrivyPass dari Privy. Dengan instant registration, pengelolaan data yang bisa diatur dalam satu dashboard, dan 2 Factor Authentication, Anda dapat meningkatkan pengalaman pengguna/user untuk mengakses website/aplikasi dari berbagai macam layanan. Terkait dengan keamanannya, Anda tidak perlu khawatir karena Privy telah mendapatkan sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi ISO/IEC 27001:2013 untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan data Anda.
Jadi tunggu apa lagi?! Segera gunakan PrivyPass dari Privy untuk pendaftaran rekening online dan operasional perbankan yang lebih efektif dan efisien.Â