Proses Validasi Data: Memastikan Keakuratan dan Keamanan Informasi Bisnis

Proses-Validasi-Data--Memastikan-Keakuratan-dan-Keamanan-Informasi-Bisnis

Proses validasi data menjadi langkah penting dalam memverifikasi keakuratan, kelengkapan, dan kebenaran informasi bisnis. Data sendiri adalah aset penting bagi bisnis sehingga perlu dipastikan keakuratannya sehingga dapat memudahkan proses operasional bisnis dan menghasilkan keputusan yang tepat.

Pada prinsipnya, validasi data merujuk pada serangkaian langkah sistematis untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan oleh suatu bisnis akurat, lengkap, dan konsisten sesuai dengan kebutuhannya. Nantinya, data tersebut akan berkaitan dengan keputusan bisnis, kepuasan pelanggan, dan keamanan. Untuk lebih memahaminya, mari simak tujuan, proses, hingga metode validasi data dalam artikel ini!

9 Proses Validasi Data

Untuk memastikan keakuratan dan keandalan data yang digunakan dalam pengambilan keputusan, berikut ini adalah sejumlah proses validasi data yang dapat Anda implementasikan.

1. Mengumpulkan Persyaratan Program

Langkah pertama dalam proses validasi data adalah mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan pengguna akhir, serta harapan pemangku kepentingan teknis dan bisnis terkait data yang akan divalidasi. Ini melibatkan interaksi dengan berbagai departemen atau unit bisnis untuk memahami tujuan akhir dari data yang akan divalidasi.

2. Menentukan Kriteria Validasi

Setelah persyaratan program dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah menetapkan kriteria validasi yang jelas. Kriteria validasi ini menjadi standar atau pedoman yang harus dipenuhi oleh data agar dianggap valid. Adapun beberapa kriteria validasi harus mencakup berbagai aspek, seperti keakuratan, kebenaran, kelengkapan, dan konsistensi data.

3. Mengumpulkan dan Memeriksa Kumpulan Data

Proses mengumpulkan dan memeriksa data melibatkan pengumpulan semua data yang akan divalidasi. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa data tersebut lengkap dan sesuai dengan persyaratan program yang telah ditetapkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahap ini adalah sumber data, cara data dikumpulkan, hingga status pembersihan data. 

Baca Juga: Ketahui Fakta dan Manfaat dari Liveness Detection

4. Memverifikasi Data Sesuai Aturan yang Ditetapkan

Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah memverifikasi data tersebut menggunakan aturan atau logika bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya. Anda dapat menggunakan beberapa metode, seperti validasi format, rentang, kode, atau tipe data.

5. Membersihkan Data

Proses pembersihan data diperlukan untuk menghilangkan atau memperbaiki data yang tidak valid, tidak lengkap, atau tidak konsisten. Ini melibatkan identifikasi dan koreksi kesalahan data, duplikasi, atau inkonsistensi yang dapat memengaruhi kualitas data secara keseluruhan. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan teknik data standardization untuk mengubah format data agar konsisten.

6. Analisis Data

Setelah data dibersihkan, langkah selanjutnya adalah menganalisis data untuk mendapatkan informasi penting yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan bisnis. Proses analisis data dapat mencakup identifikasi tren, pola, atau anomali yang dapat memberikan informasi kepada bisnis Anda untuk mengambil keputusan yang efektif.

7. Meninjau Hasil Data dengan Anggota Organisasi

Hasil dari proses validasi data kemudian ditinjau dan diverifikasi oleh pihak terkait dalam organisasi. Anda dapat mulai mendiskusikan hasil validasi data dengan semua pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa data tersebut memenuhi kebutuhan bisnis. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam langkah ini, seperti kelengkapan data, kemampuan data dalam memenuhi kebutuhan bisnis, hingga kelayakan data untuk ditindaklanjuti.

8. Mendokumentasikan Proses dan Hasil Validasi

Semua langkah dan hasil dari proses validasi data harus didokumentasikan secara rapi untuk referensi dan audit di masa mendatang. Dokumentasi ini mencakup semua aspek proses validasi, termasuk kriteria validasi, aturan validasi, hasil pembersihan data, dan hasil analisis data.

9. Melakukan Pemantauan Berkelanjutan

Proses validasi data tidak berhenti setelah data divalidasi sekali. Pemantauan secara berkala diperlukan untuk memastikan bahwa data tetap akurat dan relevan seiring waktu. Langkah ini menjadi penting karena data cenderung mudah berubah sehingga bisnis dapat mengambil langkah proaktif saat terdapat perubahan di masa mendatang.

Baca Juga: Tanda Tangan Elektronik Tersertifikasi: Keamanan Transaksi yang Tak Tertandingi

Tujuan Validasi Data dalam Dunia Bisnis

Validasi data merupakan bagian penting dari strategi manajemen informasi sebuah bisnis. Berikut adalah sejumlah tujuan validasi data dalam dunia bisnis.

1. Meningkatkan Kepercayaan Stakeholder

Validasi data membantu meningkatkan keakuratan data. Ini berdampak pada meningkatnya kepercayaan pemangku kepentingan terhadap informasi yang disajikan oleh perusahaan. Kepercayaan ini dapat memperkuat reputasi bisnis dan membuka pintu untuk peluang kerjasama yang lebih baik di masa depan.

2. Meningkatkan Keamanan Data

Validasi data merupakan langkah kunci dalam menjaga keamanan informasi perusahaan. Bisnis dapat mengurangi risiko kebocoran atau manipulasi data dengan mengidentifikasi dan menghilangkan data yang tidak valid. Selain itu, validasi data juga membantu dalam mematuhi peraturan privasi dan keamanan data yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang.

3. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Data yang valid dan akurat membantu bisnis dalam memberikan layanan yang optimal kepada pelanggan. Langkah ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan penawaran produk atau layanan sesuai preferensi dan kebutuhan pelanggan. Dengan demikian, ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, memperkuat hubungan, dan meningkatkan retensi pelanggan secara keseluruhan.

4. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Validasi data membantu meningkatkan efisiensi operasional perusahaan dengan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk menangani kesalahan data atau masalah yang disebabkan oleh data yang tidak akurat. Dengan memastikan bahwa data yang digunakan dalam berbagai proses bisnis adalah valid dan lengkap, perusahaan dapat menghindari kesalahan yang dapat memperlambat operasi dan mengganggu produktivitas karyawan.

5. Meningkatkan Kualitas Keputusan Bisnis

Keputusan bisnis yang didasarkan pada data yang valid dan akurat cenderung lebih baik dan lebih terinformasi. Manajemen dapat membuat keputusan strategis yang mengarah pada pencapaian tujuan bisnis yang lebih baik dengan memiliki akses ke data yang berkualitas.

Baca Juga: Apa Saja Dokumen Legalitas Usaha yang Harus Dimiliki Pebisnis? 

Metode Validasi Data

Metode validasi data membantu mengidentifikasi dan mengatasi potensi kesalahan atau ketidaksesuaian data dengan kriteria yang telah ditetapkan. Berikut adalah beberapa metode validasi data yang umum digunakan.

1. Validasi Format

Metode validasi format memastikan format data sesuai dengan standar yang ditentukan. Contohnya, validasi format tanggal, memastikan data tanggal mengikuti format YYYY-MM-DD. Validasi format penting untuk memastikan data dapat dibaca dan diinterpretasikan dengan benar oleh sistem dan aplikasi.

2. Validasi Range

Metode validasi range dapat memastikan nilai data berada dalam rentang yang diizinkan dan menghindari masuknya data yang tidak valid. Sebagai contoh, jika sebuah kolom usia diharapkan berisi angka antara 18 hingga 65, validasi range akan memeriksa kesesuaian semua nilai di kolom sudah berada dalam rentang tersebut.

3. Validasi Keunikan

Validasi keunikan digunakan untuk memastikan bahwa tidak ada duplikasi dalam kumpulan data. Hal ini penting ketika data harus unik, seperti nomor identitas atau nomor referensi.  Contohnya, validasi email yang memastikan tidak ada dua pelanggan dengan alamat email yang sama. 

4. Validasi Kode

Validasi kode melibatkan pengecekan kebenaran kode atau identifikasi unik dalam data. Sebagai contoh, dalam penggunaan kode produk atau kode area, validasi kode akan memeriksa kesesuaian kode dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Validasi kode penting untuk memastikan data dapat diinterpretasikan dengan benar oleh sistem dan aplikasi.

5. Validasi Tipe Data

Metode ini memastikan tipe data sesuai dengan format yang ditentukan. Contohnya, validasi tipe data angka yang memastikan data hanya berisi angka. Validasi tipe data penting untuk memastikan data dapat diolah dan dianalisis dengan benar.

Berdasarkan informasi mengenai proses validasi data yang dijelaskan sebelumnya, proses ini menjadi langkah penting dalam memastikan keakuratan, kelengkapan, dan keamanan informasi bisnis. Mulai dari menentukan kriteria validasi, memverifikasi dan analisis data, mendokumentasikan hasil validasi, hingga melakukan pemantauan,  Anda dapat meningkatkan kepercayaan stakeholder dan pelanggan, keamanan data, serta efisiensi operasional.

Kini, proses validasi data dari pelanggan dapat lebih mudah menggunakan sistem identitas digital kependudukan dari Privy. Kami memastikan data konsumen yang valid dan menghindari penyalahgunaan identitas, seperti saat membuka rekening bank, mengajukan pinjaman, atau kartu kredit. 

Melalui layanan Digital Certificate Issuance dari Privy, bisnis Anda dapat meningkatkan keamanan identitas konsumen dengan verifikasi KTP dan biometrik wajah. Selain itu, solusi kami juga sudah terintegrasi sebagai identitas digital, tanda tangan digital terverifikasi, dan sertifikat digital. 

Tidak perlu khawatir, Privy sudah terdaftar sebagai PSrE di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan  BI (Bank Indonesia). Maka dari itu, data konsumen yang terverifikasi akan terhubung dengan database Dukcapil untuk penerbitan sertifikat elektronik (PSrE). 

Jadi, tunggu apa lagi? Segera gunakan layanan dari Privy untuk mendapatkan keputusan bisnis berdasarkan data yang valid!

Tinggalkan Balasan