Macam-Macam Kejahatan Perbankan & Tips Menghindarinya

karakter mengecek tablet

Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang paling penting saat ini. Masyarakat menerima dan menyimpan uang menggunakan jasa lembaga ini. Maka dari itu tidak heran jika perbankan adalah salah satu lembaga yang banyak digunakan sebagai sasaran kejahatan. 

Jika dahulu, kejahatan dalam ranah perbankan seringkali melibatkan perampokan di bank tersebut, maka saat ini kejahatan bank lebih menargetkan nasabah yang menggunakan jasa perusahaan tersebut secara pribadi dan acak. Berikut ini berbagai macam kejahatan perbankan dan tips menghindarinya. 

Macam-Macam Kejahatan Perbankan

1. Penipuan Melalui Telepon

Salah satu modus penipuan yang mengatasnamakan bank adalah penipuan melalui telepon. Biasanya, penipu menghubungi nasabah dengan memberitahukan kalau bank memberi hadiah atau hal lain yang harus segera diambil dan meminta nasabah tersebut untuk mengirim uang dengan cara transfer atau meminta nasabah tersebut memberikan data-data penting, seperti nomor kartu ATM, nomor CVV/CVC hingga kode PIN dan OTP supaya bisa menguras saldo tabungan nasabah tersebut. 

2. Phishing

Phishing adalah teknik kejahatan digital yang dilakukan dengan cara mengirimkan pesan yang berisi link palsu kepada nasabah baik itu via WhatsApp maupun email. Biasanya, link phishing ini berisi website phishing dan disertai dengan pesan yang meminta nasabah untuk memasukkan data pribadinya ke dalam form yang tersedia di link tersebut segera. 

3. Skimming

Skimming adalah tindak kejahatan perbankan yang menggunakan alat khusus yang dipasang di mesin EDC. Dengan alat khusus ini, data kartu kredit atau kartu debit Anda tidak akan sampai ke penerbit kartu tersebut (Visa atau Mastercard) untuk diteruskan ke bank, melainkan akan sampai ke tangan penipu. Jika sudah demikian, data-data yang diperoleh dari kartu tersebut dapat digunakan oleh penipu untuk melakukan tindak kejahatan. 

4. Carding

Carding adalah tindak kejahatan yang dilakukan dengan memanfaatkan kartu kredit seseorang secara ilegal. Pencuri bisa mendapatkan data kartu kredit tersebut dengan cara mencopet kartu dari pemilik aslinya, atau meretas jaringan transaksi kartu tersebut (wiretapping) atau menerbitkan kartu duplikat. 

5. Penipuan menggunakan struk transfer palsu

Modus lain yang digunakan oleh penipu adalah dengan mengirimkan struk transfer palsu yang seolah-olah membuktikan kalau mereka telah salah mengirim nominal transfer. Tujuannya adalah supaya nasabah terkait mengirimkan sejumlah uang yang ada di struk tersebut kepada mereka, supaya mereka mendapatkan keuntungan. 

Selain 5 macam atau modus penipuan perbankan di atas, penipu juga bisa menjalankan teknik penipuan offline, seperti membuat mesin ATM macet lalu berpura-pura menjadi orang yang bisa dipercayai oleh nasabah dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, preventif terhadap tindakan kejahatan perbankan sebaiknya tidak hanya dilakukan secara online, tetapi juga offline. 

Tips Menghindari Kejahatan Perbankan

1. Tidak memberikan data pribadi kepada orang lain

Tips yang pertama adalah tidak memberikan data pribadi kepada orang lain. Data-data pribadi tersebut termasuk:

  1. Nomor KTP dan KK. 
  2. Nama kandung. 
  3. Nomor kartu ATM (nomor yang ada di depan kartu). 
  4. Nomor CVC/CVV (3 digit angka yang berada di belakang kartu). 
  5. Username dan password mobile banking.
  6. Kode OTP. 
  7. Nomor PIN ATM maupun mobile banking. 

2. Lebih hati-hati saat mengambil uang di ATM

Pertama, pastikan lubang pengambilan uang di mesin ATM tidak memiliki stiker. Kedua pastikan lubang masuk kartu ATM menyala berkedip-kedip. Jika terjadi kendala saat transaksi, pastikan Anda menghubungi satpam bank terkait atau menghubungi official call center bank tersebut. 

Nomor call center ini bisa Anda cek di website masing-masing bank. Sebab tidak jarang penipu berusaha menguras uang nasabah dengan cara menempelkan nomor call center palsu di ATM. Jadi, cek nomor call center bank via website terlebih dahulu. 

3. Tidak menggesek kartu kredit dua kali

Untuk mencegah skimming saat Anda berbelanja menggunakan kartu kredit atau kartu debit, pastikan tidak ada lapisan tambahan yang ada di bagian atas mesin EDC. Selain itu, apabila proses penggesekan yang pertama tidak sukses, segera gunakan kartu Anda yang lain atau menggunakan uang tunai, sebab ada kemungkinan data pribadi Anda sudah dicuri. 

4. Segera blokir kartu kredit dan ATM yang hilang

Untuk mencegah tindak kejahatan perbankan yang lain adalah segera memblokir kartu ATM dan kartu kredit yang hilang. Anda bisa melakukan pemblokiran ini dengan datang langsung ke kantor bank atau menghubungi call center bank terkait. Hal ini juga berlaku apabila SIM Card yang Anda gunakan untuk transaksi keuangan hilang atau digunakan oleh orang lain. 

Apabila ternyata kartu tersebut ketemu, atau Anda ingin mencetak kartu lagi, maka Anda bisa meminta surat kehilangan dari kepolisian dan mengisi formulir pembuatan kartu baru di bank. Meskipun tampak merepotkan, namun langkah preventif seperti ini penting untuk mencegah kartu tersebut digunakan oleh orang lain. 

5. Aktifkan notifikasi penggunaan kartu

Tips yang kelima adalah mengaktifkan notifikasi atau pemberitahuan transaksi entah itu di handphone maupun melalui email. Tujuannya adalah supaya Anda bisa tahu lebih cepat jika ada transaksi yang mencurigakan dan segera melaporkan transaksi tersebut kepada pihak yang berwenang. 

6. Tidak mengklik link sembarangan

Langkah preventif utama demi menghindari modus kejahatan menggunakan phishing adalah dengan tidak mengklik link sembarangan baik itu di email maupun di WhatsApp, terlepas dari apapun pesan yang ada dalam link phishing tersebut. Sebab, sekalinya Anda mengklik link sembarangan dan memasukkan data, penipu bisa mengetahui data pribadi Anda dan bahkan bisa menanamkan malware ke dalam handphone Anda. 

7. Tidak menggunakan wifi publik untuk transaksi keuangan

Dibandingkan dengan jaringan pribadi, wifi publik dengan tanpa password cenderung lebih mudah diretas oleh para hacker. Maka dari itu, ketika Anda melakukan transaksi keuangan, entah itu pembelian ataupun penjualan, pastikan Anda tidak menggunakan wifi ini dan beralih ke jaringan pribadi. 

8. Periksa dengan teliti bukti transfer yang Anda dapatkan

Ketika ada pembeli yang mengatakan salah nominal transfer, sebaiknya Anda lebih hati-hati. Periksa dengan teliti bukti transfer yang dikirimkan oleh pembeli tersebut dan pastikan Anda telah menerima uang yang dikirimkan. Langkah hati-hati seperti ini penting untuk mencegah Anda terkena penipuan menggunakan struk transfer palsu.

9. Logout setiap kali selesai menggunakan mobile banking

Hal yang tidak kalah penting dalam menghindari tindak kejahatan perbankan adalah dengan selalu memencet tombol “logout” setiap kali Anda keluar dari aplikasi mobile banking atau internet banking. Dengan demikian, penipu tidak akan sempat melihat dan menguras saldo tabungan Anda. 

10. Perbaharui password secara berkala

Jika memungkinkan, sebaiknya Anda juga mengganti nomor PIN dan password mobile banking secara berkala. Bahkan usahakan Anda menggunakan kombinasi angka yang berbeda untuk nomor PIN ATM dan mobile banking. Namun jika kesulitan untuk menghafal dan mengingat semua password mobile banking Anda, Anda bisa menggunakan identitas digital dari Privy. Dilengkapi dengan fasilitas keamanan setara militer, identitas digital dari Privy membantu masyarakat Indonesia menjaga kerahasiaan data pribadi.

Tinggalkan Balasan