Identitas adalah tanda atau ciri khusus yang melekat pada suatu individu atau kelompok yang membedakannya dengan yang lain.
Ada beragam jenis identitas seperti, identitas kebangsaan, identitas pribadi, identitas gender, dan lain sebagainya. Ragam identitas tersebut biasanya tertera dan melekat dalam identitas nasional atau National ID untuk membuktikan keaslian entitas tersebut.
Di Indonesia sendiri ada KTP (Kartu Tanda Penduduk) untuk membuktikan bahwa individu pemegang KTP adalah Warga Negara Indonesia. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi di zaman yang serba digital seperti saat ini, identitas fisik pun mengalami peralihan ke identitas digital.
Bank Dunia memperkirakan lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia tidak mampu membuktikan identitas mereka dan oleh karenanya mereka tidak memiliki akses ke layanan vital termasuk kesehatan, kesejahteraan sosial, pendidikan, serta keuangan. Bank Dunia bahkan membuat program khusus untuk mengatasi situasi ini dengan program yang bernama Identification for Development (ID4D).
Peran identitas sangat penting karena dengan memiliki identitas yang diakui secara resmi dapat memungkinkan individu untuk mendapatkan hak dasarnya. Oleh karena itu, salah satu sasaran dari Sustainable Development Goal (SDG) poin 16.9 menyatakan bahwa pada tahun 2030, identitas resmi harus tersedia bagi seluruh individu, termasuk pencatatan kelahiran.
Identitas Penting untuk Pembangunan Berkesinambungan
Berdasarkan kajian Bank Dunia, setiap orang berhak memiliki identitas sebagai instrumen perlindungan dasar dan jalan masuk individu ke layanan kesehatan serta manfaat lainnya. Identitas resmi dapat melindungi individu dari tindak kekerasan dan eksploitasi.
Selain itu, memiliki identitas resmi untuk membuktikan entitas individu mungkin diperlukan ketika akan melakukan transaksi dan interaksi antar sektor publik dan swasta.
Layanan keuangan seperti bank harus memverifikasi calon nasabahnya sebelum mereka dapat melakukan transaksi keuangan dan mendapatkan manfaat lainnya. Aktivitas tersebut mengharuskan nasabahnya untuk memiliki identitas yang diakui oleh negara di mana individu itu berasal.
Berdasarkan laporan Bank Dunia, tercapainya identitas untuk seluruh individu ini memiliki potensi untuk memajukan berbagai elemen kunci pada Tujuan Pembangunan Berkesinambungan (SDG) yang meliputi perlindungan sosial, inklusi finansial, pemberdayaan perempuan dan anak, kesehatan, serta perkembangan digital.
Apa yang Dimaksud dengan Identitas Digital?
Mengutip dari situs Mitek, identitas digital merupakan gabungan antara segala jenis informasi data pribadi seperti nama lengkap, tanggal lahir, nomor kependudukan, dan lain-lain. Data pribadi yang terkandung dalam identitas digital ini biasanya digunakan bank atau institusi lain untuk membuktikan identitas individu melalui proses validasi dan identifikasi.
Informasi atau data yang melekat pada identitas sama dengan identitas resmi fisik yang sudah ada terlebih dulu. Hanya saja bentuknya mengalami peralihan perubahan menjadi digital seiring dengan digitalisasi program-program pemerintah ataupun swasta. Identitas digital dapat membuat transaksi individu yang aman dan rahasia, serta dapat membuka peluang besar ke ekonomi digital.
Mengapa Identitas Digital Penting?
Pembahasan tentang identitas digital bukan hanya baru-baru ini terjadi. Negara seperti Singapura bahkan sudah memiliki sistem identitas digital dengan nama SingPass. Negara tetangga lainnya seperti Malaysia juga sudah memiliki kerangka untuk Identitas Digital Nasional. Lalu, apa yang sebenarnya membuat identitas digital ini penting?
1. Mempersingkat Proses Verifikasi Diri
Proses pembukaan akun bank, verifikasi di fintech untuk pengajuan kredit, klaim polis asuransi saat ini masih berkutat pada serangkaian formulir di tahap awal yang membuat pelanggan merasa tidak nyaman dan akhirnya memilih untuk tidak lanjut ke tahap selanjutnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Signicat, lebih dari 50% pelanggan berhenti untuk mendaftarkan diri mereka ke layanan keuangan karena proses verifikasi diri yang berulang.
Dengan adanya identitas digital, seluruh informasi data pribadi individu sudah terekam secara digital sehingga proses validasi dan identifikasi akan menjadi lebih singkat.
2. Mencegah Duplikasi Akun
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh McKinsey Global Institute, salah satu elemen yang membuat identitas digital itu baik adalah keunikannya. Unik yang dimaksud adalah individu hanya memiliki satu identitas di dalam sistem, dan sistem hanya akan merespons pada satu individu.
Dengan tidak adanya duplikasi akun, data yang sudah ter-verifikasi dalam identitas digital memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
3. Meminimalisir Risiko Pencurian Data
Kasus pencurian identitas untuk pinjaman online menjadi marak akhir-akhir ini. Merujuk pada ten principles on identification for sustainable development, sistem identifikasi dari identitas digital harus memiliki keamanan terhadap akses yang tidak sah, percobaan perubahan data atau kredensial tanpa izin untuk menghindari kejahatan siber.
Salah satu contoh kasus yang terjadi akan lemahnya sistem keamanan terhadap akses yang tidak sah ini adalah brute force attack. Brute force attack adalah tindakan peretas yang berupaya mengakses sistem atau jaringan secara paksa dengan cara menebak username dan password.
4. Mudah Melacak Individu yang Melakukan Aktivitas Ilegal
Dengan data yang terekam pada identitas digital, pelacakan terhadap individu yang melakukan tindak kejahatan dapat diproses dengan cepat. Contohnya untuk mendeteksi klaim asuransi palsu di dunia kesehatan.
Perusahaan dapat derujuk pada definisi identitas yang memiliki karakter atau ciri spesifik yang melekat pada individu tersebut, sehingga walaupun sewaktu-waktu terjadi aktivitas ilegal, pihak berwenang dapat langsung melacak individu dengan mudah.
5. Memiliki Kontrol Pembagian Data
Salah satu pendekatan yang digunakan untuk identitas digital adalah Self-sovereign Identity. Dilansir dari situs Ledger Leopard, SSI memungkinkan individu untuk memiliki kontrol lebih terhadap identitas digital individu tersebut. Kontrol pembagian data ini erat hubungannya dengan konsen atau persetujuan individu akan penggunaan data mereka ke sebuah instansi baik dari sektor pemerintah maupun swasta.
Di mana Identitas Digital Ini Bisa Digunakan dan Untuk Apa Saja Sih?
Identitas digital dapat digunakan untuk segala keadaan yang memerlukan verifikasi dan autentikasi individu, contohnya saat masuk gedung atau tempat yang perlu verifikasi identitas tinggi seperti bandara, gedung pemerintah, kedubes, atau perkantoran. Dengan identitas digital, Anda dapat masuk ke tempat-tempat tersebut tanpa perlu meninggalkan KTP.
Selain itu, identitas digital juga bisa digunakan untuk mempersingkat registrasi pasien di rumah sakit, murid di sekolah atau kampus, bahkan saat daftar di situs online. Jadi, Anda tidak perlu lagi memasukkan data identitas secara berulang.
Penerapan identitas digital menjadi sangat penting untuk memungkinkan terwujudnya sistem identifikasi yang terintegrasi serta dapat merangkul seluruh individu secara global. Prinsip yang dibangun untuk sistem ini harus memenuhi 10 unsur yang sudah dirumuskan oleh Bank Dunia.