dentitas digital adalah representasi dari persona online dan fisik seseorang. Sepanjang tahun 2022, identitas digital diprediksi akan lebih berkembang seiring dengan adanya tren yang mendorongnya.
Sejalan dengan berkembangnya identitas ini, maka masyarakat luas sebagai penggunanya semakin menuntut kepercayaan digital agar menjaga informasi pribadi dari pihak tak bertanggung jawab yang dapat menyalahgunakannya.
Contoh dari identitas elektronik seseorang adalah informasi pribadi yang ada di akun TikTok, Instagram, hingga e-mail.
Identitas lain yang yang termasuk informasi pribadi digital seseorang adalah catatan medis, riwayat browsing, riwayat pembelian, hingga aktivitas di media sosial.
Baca Juga: Identitas Digital Menjadi Kunci Memajukan Negara
Lalu, tren apakah yang akan mendorong penggunaan identitas digital di tahun 2022?
1. Identitas digital untuk semua orang
Pada tahun 2022, bukan tidak mungkin setiap orang akan memiliki identitas digitalnya masing-masing.
Tren identitas digital ini sejalan dengan perkembangan teknologi dan internet yang mengharuskan seseorang membuat identitas elektronik agar dapat menikmati layanan jarak jauh yang ditawarkan oleh pihak-pihak jasa, salah satunya adalah layanan perbankan yang mengharuskan nasabah memiliki identitas digital.
Keharusan pembuatan identitas digital ini perlahan akan mengubah kebiasaan administrasi setiap individu untuk memiliki data, identitas, hingga informasi pribadi yang tersimpan secara digital.
2. Keamanan dan kepercayaan digital
Ketika identitas digital semakin ternormalisasi, maka kepercayaan digital menjadi salah satu hal yang mengikuti.
Sektor industri serta perusahaan yang mengharuskan pembuatan identitas elektronik harus mampu menjamin keamanan dan kerahasiaan data tersebut. Jangan sampai informasi atau data pribadi seseorang bocor dan disalahgunakan.
Pasalnya, orang-orang akan makin memahami pentingnya menjaga data digital mereka di internet agar tak digunakan sembarang pihak.
Masyarakat akan mulai sadar jika riwayat pencarian maupun pembeliannya di internet digunakan oleh suatu pihak, ketika hal terkait riwayat tersebut muncul di koneksi internetnya.
Maka, semakin berkembang identitas elektronik, keamanan dan kepercayaan digital pun perlu ditingkatkan.
3. Meningkatnya Fraud di Era Digital
Perkembangan teknologi di era digital memang memberikan banyak kemudahan di berbagai sektor kehidupan.
Namun, tak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut juga menjadi “pintu” bagi pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan atau tindakan fraud, termasuk salah satunya pencurian data identitas.
Para oknum ini kerap memalsukan data diri dengan identitas yang dicuri dari orang lain demi melakukan kejahatan, misalnya membobol rekening.
Sayangnya, fraud diprediksi akan meningkat di era digital ini. Itulah sebabnya mengapa Anda perlu memperkuat sistem keamanan demi mencegah terjadinya fraud.
Penggunaan identitas digital untuk mencegah fraud bisa menjadi solusi, karena terlindungi oleh password dan sistem biometrik sehingga hanya pemilik identitas yang aslilah yang bisa mengaksesnya. Dengan begitu, risiko fraud dapat diminimalisir.
4. Privasi dalam identitas digital
Tantangan utama bagi otoritas publik adalah menciptakan privasi dan perlindungan terhadap identitas digital.
Menyerahkan dan mempercayakan informasi pribadi kepada pihak lain bukanlah suatu hal yang mudah. Oleh karena itu, otoritas publik perlu menjaga kepercayaan digital setiap orang.
Perlu Anda ketahui bahwa kekhawatiran seseorang akan kehilangan data pribadi semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kuantitas dan kualitas data yang dikumpulkan oleh teknologi.
Alhasil, keinginan orang untuk mengelola datanya sendiri semakin meningkat.
Hal tersebut menjadi tantangan yang harus diantisipasi oleh otoritas publik yang mengumpulkan informasi pribadi masyarakat.
5. Tipe data alternatif
Tren yang mendorong identitas digital lainnya adalah data alternatif.
Data alternatif bisa berupa email atau alamat IP yang akan diminta sebagai bukti verifikasi selain KTP.
Pasalnya, data pribadi kita tidak hanya berupa nama, tempat tanggal lahir, dan alamat, tetapi akan terus bertambah seiring waktu. Alhasil, data alternatif akan jadi salah satu bagian dari identitas digital di masa depan.
Kemungkinan permintaan ID digital seseorang berupa alamat email-nya, informasi seluler, alamat IP, dan perilaku online untuk mendapatkan verifikasi identitas seseorang akan semakin besar di masa yang akan datang.
Oleh sebab itu, Anda tidak lagi bisa hanya mengandalkan data fisik seperti KTP, SIM, atau paspor, namun juga identitas yang ada di dunia online.
Nah, itu dia tren yang akan mendorong perkembangan identitas digital di masa depan.
Perlu kembali diingat bahwa ketika ID digital ini semakin berkembang, maka kepercayaan digital seseorang pun perlu ditingkatkan.
Alangkah baiknya jika sebagai pihak yang mengumpulkan informasi digital banyak orang, mampu memberikan perlindungan informasi pribadi tersebut agar kepercayaan digital masyarakat semakin bertambah.