Transaksi digital di Indonesia tercatat membukukan peningkatan cukup signifikan pada Agustus tahun 2023 lalu. Dilansir dari CNBC, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa terdapat kenaikan transaksi menggunakan uang elektronik sebesar 10,5% secara tahunan atau mencapai 39,2 triliun rupiah.
Beliau juga menyebutkan bahwa pertumbuhan transaksi digital di Indonesia ini salah satunya disebabkan oleh adanya QRIS. QR Code Indonesia Standard atau QRIS tercatat mengalami peningkatan transaksi hingga 84,5% menjadi lebih dari 18 triliun rupiah.
Namun apakah transaksi digital itu hanya QRIS saja? Oh tentu saja tidak. Simak pembahasan selengkapnya berikut ini:
Apa itu Transaksi Digital?
Transaksi digital adalah transaksi keuangan yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dengan menggunakan teknologi digital, seperti handphone atau komputer. Transaksi ini meliputi kegiatan jual beli, pengiriman dan penerimaan dana dan aktivitas keuangan lainnya.
Adanya transaksi digital ini memiliki banyak manfaat, seperti masyarakat tidak perlu membawa banyak uang tunai dalam satu kali waktu, dapat melakukan berbagai transaksi hanya dengan menggunakan handphone saja, hingga dapat memantau berbagai pengeluaran sehari-harinya dengan akurat.
Seiring dengan target pemerintah untuk mencapai Indonesia emas pada tahun 2045 dengan transformasi digital, ekosistem yang mendukung transaksi digital juga terus dikembangkan. Salah satunya adalah dengan penerbitan QRIS pada Januari 2020 lalu. Bahkan kini QRIS sudah bisa digunakan oleh orang Indonesia yang bertransaksi di Malaysia, Singapura dan Thailand.
Cara Kerja Transaksi Digital
Cara kerja transaksi digital bervariasi tergantung dengan platform pembayaran yang Anda gunakan. Dengan kartu debit atau kartu kredit misalnya, ketika Anda melakukan pembayaran di supermarket atau merchant, data-data pribadi Anda dalam kartu tersebut akan direkam dan dikirimkan ke pihak penerbit kartu dan bank untuk memastikan kalau Anda adalah pemilik sah dari kartu tersebut dan Anda memiliki sejumlah dana yang dibutuhkan.
Sistem ini tentu akan berbeda jika Anda melakukan transaksi online menggunakan virtual account atau transfer menggunakan mobile banking sebagai metode pembayaran. Dengan menggunakan cara ini, bank akan melakukan verifikasi data transaksi tersebut dan memastikan kalau Anda memang memiliki saldo yang dibutuhkan.
Contoh Transaksi Digital
1. Kartu debit dan kartu kredit
Kartu debit dan kartu kredit juga merupakan salah satu jenis transaksi digital, mengingat bahwasannya dengan menggunakan kedua kartu ini, Anda tidak perlu membawa uang tunai saat melakukan pembayaran. Saat ini kartu kredit tidak hanya bisa diterbitkan oleh bank. Beberapa aplikasi online marketplace dan dompet digital telah bekerja sama dengan bank untuk menerbitkan kartu kredit, misalnya OVO U Card dari hasil kerja sama antara Bank BRI dan aplikasi dompet digital OVO.
2. Online banking
Salah satu bentuk transaksi online paling tradisional adalah online banking. Online banking ini terdiri dari 2 jenis, yaitu internet banking dan mobile banking. Bahkan yang terbaru, kini bank-bank di Indonesia juga berlomba-lomba untuk menciptakan bank digital.
Perbedaan antara bank digital dengan mobile banking adalah bank digital tidak memiliki banyak kantor cabang dan atm, serta menyediakan produk perbankan secara lengkap mulai dari pembuatan rekening hingga penyaluran kredit. Adapun mobile banking umumnya masih harus diaktivasi di kantor cabank bank terdekat dan tidak memiliki fitur penyaluran kredit.
3. E-wallet
Contoh platform lain yang dapat digunakan untuk transaksi online adalah e-wallet atau aplikasi dompet digital. Dengan aplikasi ini, Anda bisa melakukan berbagai pembayaran transaksi, mulai dari belanja di marketplace, membeli reksa dana atau saham, hingga melakukan pembayaran untuk merchant offline.
Bahkan yang terbaru, saat ini beberapa aplikasi dompet digital juga sudah mengeluarkan fitur buy now pay later (BNPL) untuk memudahkan pengguna melakukan transaksi. Saat ini sudah banyak aplikasi dompet digital yang bisa Anda gunakan, seperti Gopay, LinkAja, OVO dan lain sebagainya.
4. QR Code
Menurut Investopedia, QR Code adalah jenis barcode yang dapat menyimpan lebih banyak informasi dan dapat dipindai menggunakan smartphone. QR Code pertama kali dikembangkan oleh Denso Wave, salah satu anak perusahaan Toyota, dalam proses produksi mobil pada tahun 1990. Namun saat ini, kode ini banyak digunakan untuk metode pembayaran dan kampanye marketing.
Salah satu metode pembayaran digital menggunakan QR Code adalah QRIS. Pengguna tinggal membuka aplikasi dompet digital maupun mobile banking dan memindai QR Code QRIS yang ada di hadapan mereka untuk melakukan pembayaran.
Cara Mengamankan Transaksi Digital dengan Identitas Digital
Seperti yang kita ketahui bahwasanya transaksi digital dilakukan dengan cara mengirimkan informasi-informasi keuangan penting seorang individu atau pihak kepada pihak lain, entah itu bank atau penerbit kartu kredit dan merchant. Oleh sebab itu, transaksi digital perlu diamankan dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan identitas digital.
Identitas digital adalah atribut-atribut digital yang dapat digunakan untuk mendefinisikan identitas nyata sebuah entitas, baik itu individu maupun perusahaan. Identitas digital ini termasuk data-data pribadi yang diunggah ke internet, maupun kode-kode penting, seperti kode OTP atau PIN. Berikut ini beberapa cara mengamankan transaksi online dengan identitas digital:
1. Membuat identitas digital yang susah dideteksi
Bagi seorang individu, penting untuk membuat identitas digital yang susah dideteksi atau diperkirakan oleh pihak lain. Misalnya, dengan membuat kombinasi password yang aman dari gabungan angka dan huruf besar dan kecil serta tidak menggunakan password yang sama untuk aplikasi yang berbeda.Â
2. Menerapkan 2 factor authentication (2FA)
Untuk setiap transaksi digital, baik perusahaan maupun individu penting untuk menerapkan 2 factor authentication. Selain supaya transaksi tersebut tidak mudah diretas, 2FA juga bermanfaat supaya apabila ada pencurian data, pengguna tetap mengetahuinya.
3. Menggunakan verifikasi biometrik untuk aplikasi keuangan
Password dan username beberapa orang boleh jadi sama, namun tentu tidak dengan ciri fisiknya. Oleh sebab itu, salah satu cara mengamankan transaksi keuangan digital adalah dengan menggunakan verifikasi data biometrik (ciri fisik) untuk masuk ke dalam aplikasi tersebut. Misalnya, dengan menggunakan sidik jari maupun liveness detection. Tingkatkan keamanan transaksi digital di perusahaan Anda dengan menggunakan layanan dari Privy. Privy dilengkapi dengan liveness detection dan tanda tangan digital, dapat membantu Anda untuk masuk aplikasi dengan lebih cepat, aman dan mudah dengan tanpa harus membuat username dan password baru.