Identitas digital merupakan kumpulan data yang mewakili seseorang atau entitas unik secara online. Di era digitalisasi seperti sekarang, pengertian identitas mengalami pergeseran. Jika dulu identitas lebih dikenal dalam format dokumen atau arsip tertulis, kini semuanya berubah menjadi format digital.
Format digital tersebut memang praktis dan memudahkan. Namun, format ini juga memiliki celah keamanan. Oleh karenanya, identitas digital harus selalu diverifikasi. Tanpa proses verifikasi, identitas digital rentan terdampak serangan kejahatan siber yang berbahaya, misalnya pencurian informasi pribadi atau dokumen rahasia perusahaan melalui ransomware.
Di samping untuk memastikan keamanan, proses verifikasi identitas juga bisa memberikan manfaat lain, terutama bagi pemilik usaha. Dengan menerapkan verifikasi identitas digital, pemilik usaha dapat meningkatkan pengalaman pelanggan. Bagaimana hal ini bekerja?
Mengenal Identitas Digital
Identitas digital sebenarnya mengacu pada seluruh data pribadi yang tersedia secara online. Salah satu contoh sederhananya adalah foto yang Anda unggah ke akun media sosial. Input seperti kalimat yang Anda ketik pada mesin pencari pun, dalam sudut pandang tertentu, bisa dikategorikan sebagai sebuah identitas.
Di saat transformasi digital terjadi begitu masif seperti sekarang, identitas semacam ini menjadi penting. Bagi Anda yang menjalankan sebuah usaha misalnya, dengan melakukan verifikasi identitas digital, Anda bisa memastikan bahwa pihak yang mengakses layanan adalah pelanggan asli, bukan hacker atau pembajak akun.
Peran Identitas Digital dalam Mencegah Keamanan Siber
Jika melihat laporan dari IBM Security pada 2020 lalu, diketahui bahwa serangan terhadap kredensial masih menjadi penyebab utama pelanggaran data (data breaching). Itu artinya, celah terbesar keamanan siber ada pada proses dan alat yang berhubungan dengan identitas digital.
Sering kali pengguna yang terkena serangan kejahatan siber adalah mereka yang tidak menerapkan otentikasi multifaktor serta otentikasi akun administrasi yang kuat. Beberapa bahkan tanpa sadar menerapkan proses yang mudah ditembus oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Namun, jika melihat lebih jauh, sebenarnya perusahaan punya andil dalam menyebabkan permasalahan tersebut. Masih banyak ditemukan perusahaan yang menggunakan sistem keamanan kuno. Salah satu contohnya adalah kasus Equifax yang terjadi karena perusahaan tidak menerapkan sistem keamanan relevan.
Meningkatkan Pengalaman Pelanggan dengan Verifikasi Identitas Digital
Verifikasi identitas digital dinilai dapat membantu meningkatkan kepuasan konsumen sekaligus acquisition rate. Dengan melihat definisi serta cara kerja identitas digital dalam keamanan siber, ada beberapa hal yang menyebabkan proses verifikasi dapat mempengaruhi pengalaman pelanggan, di antaranya:
1. Seamless Onboarding
Kini konsumen memang telah terbiasa untuk berbagi informasi dalam berbagai proses, seperti pembuatan akun atau bertransaksi. Namun, sering kali hal ini sangat menyita waktu dan tenaga.
Untuk menyederhanakan proses onboarding, biasanya situs hanya akan menanyakan pertanyaan yang dibutuhkan. Padahal, sebenarnya hal ini hanya menyingkat waktu tanpa memberi efisiensi.Â
Seluruh proses tersebut dapat disederhanakan dengan verifikasi identitas digital. Sistem akan merekam informasi yang disampaikan pelanggan. Nantinya, mereka bisa memilih kepada siapa saja informasi tersebut dibagikan. Laporan dari McKinsey menunjukkan bahwa proses ini dapat memangkas biaya onboarding hingga 90 persen.
2. Meminimalkan Risiko Serangan Keamanan Siber
PBB menemukan bahwa serangan keamanan siber meningkat hingga 600 persen akibat pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan oleh banyaknya perusahaan yang menerapkan model kerja hybrid atau WFH (Work from Home). Saat karyawan bekerja dari luar kantor, otomatis jaringan yang digunakan perusahaan lebih rentan terekspos serangan dari luar.
Kebanyakan perusahaan masih mengandalkan penggunaan password. Padahal, sebenarnya hal tersebut bisa menimbulkan risiko, terutama bagi perusahaan yang profil pelanggannya memiliki data sensitif. Terlebih, masih banyak user yang menggunakan password lemah. Bahkan, tak jarang ditemukan user menggunakan satu password untuk semua akun digitalnya.
Dengan identitas digital, risiko tersebut dapat diminimalkan, sebab identitas digital memiliki proses verifikasi khusus. Dengan minimnya risiko kejahatan siber, pengalaman pengguna pun lebih baik. Secara paralel, hal ini pun akan meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan.
Tak dapat dipungkiri, identitas digital kini telah menjadi bagian dari kehidupan manusia, terlebih saat dunia memasuki era digitalisasi seperti sekarang ini. Dari pembahasan di atas pun bisa diketahui bahwa identitas baru ini bisa mempengaruhi pengalaman pelanggan.
Ingin tingkatkan kepuasan pelanggan? Anda bisa mulai menerapkan proses verifikasi identitas digital yang lebih praktis dan aman dengan Privy. Melalui Privy, proses pembuatan akun dan onboarding pelanggan bisa dilakukan secara online. Jadi, pelanggan pun bisa menghemat waktu mereka. Yuk, pakai sekarang!