Menemukan karyawan yang tepat dan selaras dengan budaya perusahaan merupakan kunci kesuksesan bisnis. Di era digital yang serba cepat ini, proses rekrutmen tradisional dirasa kurang efektif dalam mengidentifikasi kandidat terbaik. Maka dari itu, probation adalah solusi untuk dapat menyeleksi karyawan, apakah dia cocok atau tidak dengan perusahaan.
Pada kesempatan kali ini, Privy akan menjabarkan secara menyeluruh terkait probation, mulai dari definisi, manfaatnya bagi perusahaan, aturan, dan kewajiban karyawan saat menjalaninya. Agar Anda dapat memahaminya dengan baik, baca sampai tuntas artikel di bawah ini!
Definisi Probation
Probation adalah masa percobaan seorang karyawan yang baru bergabung dengan perusahaan, di mana kinerja mereka dievaluasi secara cermat. Periode ini merupakan tahapan sebelum mereka menjadi karyawan tetap. Namun, probation bukan hanya tentang menilai kinerja, tetapi juga tentang membangun hubungan dan memastikan kecocokan budaya.
Masa ini memungkinkan perusahaan untuk mengamati langsung etos kerja, kemampuan interpersonal, dan dedikasi karyawan baru. Di sisi lain, karyawan juga berkesempatan untuk merasakan atmosfer kerja, mempelajari budaya perusahaan, dan memastikan bahwa perusahaan tersebut sesuai dengan tujuan karier mereka.
Baca Juga: Tahapan Rekrutmen Karyawan: Panduan Langkah demi Langkah untuk Sukses
Manfaat Probation bagi Perusahaan
Masa percobaan dalam proses rekrutmen karyawan tidak hanya merupakan sebuah formalitas, tetapi juga memiliki manfaat yang signifikan bagi perusahaan. Berikut beberapa manfaat utama dari probation bagi perusahaan.
1. Menilai Kemampuan Karyawan
Salah satu manfaat utama dari masa percobaan adalah memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk menilai langsung kinerja dan kemampuan kerja karyawan baru. Selama periode ini, perusahaan dapat mengamati bagaimana karyawan berinteraksi dengan rekan kerja, menyelesaikan tugas-tugas mereka, dan menanggapi tantangan yang muncul dalam pekerjaan.
Evaluasi langsung ini memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih baik tentang apakah karyawan tersebut memenuhi harapan dan standar perusahaan.
2. Mengecek Kecocokan Budaya Kerja
Selain menilai kemampuan kerja, masa probation juga memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mengevaluasi kecocokan karyawan baru dengan budaya kerja. Setiap organisasi memiliki budaya dan nilai-nilai yang unik, dan penting bagi karyawan untuk beradaptasi dan menyatu dengan lingkungan tersebut.
Melalui observasi dan interaksi sehari-hari selama masa probation, perusahaan dapat menentukan apakah karyawan tersebut cocok dengan budaya dan nilai-nilai yang ada, atau apakah ada perbedaan yang signifikan yang mungkin menghambat kinerja mereka dalam jangka panjang.
3. Mengurangi Risiko Kesalahan Rekrutmen
Probation juga berperan penting dalam mengurangi risiko kesalahan rekrutmen bagi perusahaan. Meskipun telah dilakukan proses seleksi yang cermat, terkadang sulit untuk sepenuhnya mengetahui sejauh mana seorang karyawan akan berhasil dalam peran mereka sampai mereka benar-benar mulai bekerja.
Probation atau masa percobaan kerjamemberikan kesempatan bagi perusahaan untuk melihat kinerja karyawan secara langsung sebelum membuat keputusan tentang apakah mereka akan dipekerjakan secara permanen. Dengan demikian, perusahaan dapat meminimalkan risiko menerima karyawan yang tidak sesuai dengan harapan.
4. Memberikan Kesempatan untuk Pembinaan dan Pengembangan
Selain sebagai periode evaluasi, masa percobaan juga dapat digunakan sebagai kesempatan bagi perusahaan untuk memberikan pembinaan dan pengembangan kepada karyawan baru. Melalui umpan balik dan bimbingan dari atasan atau mentor, karyawan dapat diberikan arahan yang jelas tentang area-area di mana mereka dapat meningkatkan kinerja mereka.
Hal ini dapat membantu karyawan untuk beradaptasi lebih cepat dengan lingkungan kerja baru dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam peran mereka.
Baca Juga: 6 Cara Meningkatkan Efisiensi Kerja Karyawan
Aturan Probation
Peraturan mengenai probation dapat bervariasi antar perusahaan. Namun, ada beberapa aturan umum yang berlandaskan Pasal 60 UU Ketenagakerjaan. Berikut peraturan probation dari pasal tersebut.
1. Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)
Karyawan dipekerjakan dengan perjanjian kerja yang bersifat tidak tetap atau karyawan tetap selama masa probation. Hal ini memberikan fleksibilitas kepada perusahaan untuk menilai kinerja karyawan sebelum menawarkan kontrak kerja permanen.
Ini sejalan dengan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 58 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang menyatakan bahwa masa percobaan tidak boleh dimasukkan dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) bagi karyawan kontrak.
2. Masa Probation
Masa probation adalah tiga bulan, tetapi ini dapat bervariasi tergantung pada kebijakan perusahaan dan kesepakatan antara kedua belah pihak. Masa ini diatur secara jelas dalam kontrak kerja.
3. Pembayaran Upah
Selama masa probation, perusahaan harus memastikan bahwa mereka dibayar sesuai standar minimum yang ditetapkan oleh undang-undang atau peraturan perusahaan. Hal ini merupakan bagian dari perlindungan terhadap eksploitasi pekerja.
4. Syarat Probation di Perjanjian Kerja
Detail mengenai masa probation, seperti tujuan evaluasi, kriteria penilaian, dan prosedur penyelesaian harus secara jelas dicantumkan dalam perjanjian kerja antara perusahaan dan karyawan.
5. Aturan Resign
Meskipun tidak ada aturan baku mengenai aturan resign saat probation, penting bagi karyawan untuk memperhatikan apakah ada ketentuan khusus dalam kontrak kerja. Beberapa perusahaan memiliki prosedur yang harus diikuti saat karyawan memutuskan untuk mengundurkan diri selama masa probation.
Perbedaan Probation dan Kontrak
Konsep probation dan kontrak merupakan dua aspek yang berbeda dalam konteks hubungan kerja. Probation mengacu pada periode evaluasi pada awal pekerjaan seseorang. Sementara kontrak merujuk pada kesepakatan formal antara karyawan dan perusahaan yang mengatur berbagai aspek pekerjaan.
Biasanya, probation terjadi di awal hubungan kerja, dimana karyawan diuji untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar yang ditetapkan. Jika berhasil melewati masa probation, mereka dapat diangkat sebagai karyawan tetap dan memperoleh semua hak yang terkait. Namun, jika kinerja mereka tidak memenuhi harapan, perusahaan dapat mengakhiri hubungan kerja tanpa membayar kompensasi tambahan.
Di sisi lain, kontrak adalah perjanjian formal yang mengatur hak, kewajiban, upah, dan ketentuan lainnya antara karyawan dan perusahaan. Kontrak dapat mencakup jangka waktu tertentu, dan karyawan memiliki perlindungan hukum untuk menuntut pemenuhan hak-hak yang dijanjikan dalam kontrak tersebut.
Hak dan Kewajiban Karyawan saat Probation
Pada periode ini, baik karyawan maupun perusahaan memiliki sejumlah hak dan kewajiban yang harus diterapkan, termasuk pertimbangan terkait pembayaran gaji selama masa percobaan. Berikut adalah hak dan kewajiban yang dimiliki karyawan selama periode percobaan kerja.
Hak Karyawan saat Probation
Karyawan yang sedang dalam masa probation memiliki hak yang sama dengan karyawan tetap, seperti menerima gaji dan upah minimum yang berlaku sesuai perjanjian kerja dan mendapatkan pelatihan serta pengembangan diri. Mereka juga memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dari pelecehan, diskriminasi, atau tindakan tidak etis lainnya selama masa kerja.
Selain itu, perusahaan harus memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawan probation yang berada dalam masa percobaan dan telah bekerja selama minimal satu bulan.
Baca Juga: Contoh Surat Pengangkatan Karyawan Tetap dan Strukturnya
Kewajiban Karyawan saat Probation
Dalam masa probation, karyawan memiliki sejumlah kewajiban yang harus mereka penuhi untuk memastikan bahwa evaluasi mereka mencerminkan potensi dan kontribusi terhadap perusahaan. Berikut kewajiban karyawan dalam masa probation yang mesti dilakukan.
1. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik
Karyawan diharapkan untuk menunjukkan kinerja yang baik dan konsisten dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Hal ini mencakup pengerjaan tugas, pencapaian target, dan pemenuhan tuntutan pekerjaan yang diberikan. Selama masa percobaan, perusahaan akan memperhatikan seberapa efektif karyawan tersebut dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka dan sejauh mana mereka mencapai standar kinerja yang diharapkan.
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, karyawan harus menunjukkan inisiatif, kerja keras, dan kemampuan untuk bekerja secara mandiri atau dalam tim. Kemauan untuk belajar dan berkembang juga merupakan aspek penting dalam melaksanakan tugas dengan baik selama probation.
2. Mematuhi peraturan perusahaan
Setiap perusahaan memiliki aturan dan kebijakan yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan, termasuk mereka yang sedang dalam masa probation. Peraturan tersebut mencakup absensi, etika kerja, penggunaan fasilitas perusahaan, dan keamanan informasi. Karyawan diharapkan untuk memahami dan mengikuti peraturan-peraturan tersebut untuk menjaga disiplin dan kenyamanan di tempat kerja.
Dengan mematuhi peraturan perusahaan, karyawan menunjukkan ketaatan dan penghargaan terhadap nilai-nilai perusahaan serta komitmen mereka terhadap standar etika kerja yang tinggi. Hal ini juga membantu menciptakan lingkungan kerja yang profesional.
3. Menjaga disiplin kerja
Disiplin kerja adalah kunci untuk kesuksesan dalam karier. Selama masa percobaan, karyawan diharapkan untuk menjaga tingkat disiplin yang tinggi dalam menjalankan tugas-tugas mereka, seperti mematuhi jadwal kerja, menghormati tenggat waktu, dan mengelola waktu secara efektif.
Disiplin kerja juga mencakup aspek-aspek seperti menghindari gangguan yang tidak perlu, meminimalkan absensi tanpa alasan yang jelas, dan tetap fokus pada pekerjaan meskipun menghadapi tantangan atau tekanan.
4. Menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja
Kerja sama dan kolaborasi adalah elemen penting dari budaya kerja yang sehat dan produktif. Karyawan diharapkan untuk menjalin hubungan kerja yang baik dengan rekan kerja mereka selama masa probation. Ini termasuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, memberikan dukungan kepada sesama karyawan, serta berkontribusi pada atmosfer kerja yang positif.
Menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja juga mencakup kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, menyelesaikan konflik secara dewasa, dan menghargai keberagaman pendapat dan gaya kerja. Karyawan yang dapat bekerja secara harmonis dengan tim cenderung mencapai hasil yang lebih baik dan merasa lebih puas dengan lingkungan kerja mereka.
Itulah penjelasan menyeluruh terkait probation. Secara garis besar, probation adalah fase penting dalam proses rekrutmen. Bagi perusahaan, fase ini membantu untuk mendapatkan karyawan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan. Bagi karyawan, fase ini merupakan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan potensi diri.
Untuk mempercepat dan menyederhanakan proses administrasi perusahaan seperti perjanjian kerja, kontrak probation, serta dokumen HRD lainnya, menggunakan teknologi modern menjadi langkah yang cerdas. Maka dari itu, gunakanlah fitur e-Meterai dari Privy.
Fitur e-Meterai memungkinkan Anda untuk menandatangani dan membubuhkan meterai ke dalam dokumen elektronik. Dengan fitur ini, Anda tak perlu lagi repot-repot ke sana-kemari untuk mencari meterai atau khawatir tentang kehilangan atau rusaknya meterai. Melalui peralihan ke solusi yang lebih modern, perusahaan dapat menghemat waktu dan sumber daya, serta mengurangi risiko penggunaan meterai palsu atau penyalahgunaan dokumen.
Hubungi kami sekarang dan nikmati kemudahan penandatanganan dokumen elektronik dengan Privy!