JAKARTA – Untuk kali pertama perusahaan startup tanda tangan elektronik tersertifikasi di Indonesia, Privy turut berpartisipasi pada gelaran Trade Expo Indonesia 2023 yang berlangsung di International Convention Exibition (ICE) BSD, Tangerang. Hal yang menjadi fokus Privy terkait perlunya asistensi yang membantu akselerasi digital di sektor perdagangan nasional maupun internasional melalui produk dan layanan pengiriman elektronik tercatat serta identitas digital terverifikasi.
“Di sektor perdagangan tidak terlepas dengan dokumen-dokumen penting seperti letter of credit, faktur perdagangan, kontrak penjualan, surat pemesanan yang sifatnya sensitif dan rawan diubah isinya. Untuk itulah perlu dilakukan aplikasi tanda tangan elektronik tercatat serta pengiriman dokumen tersertifikasi. Dengan menggunakan Privy diharapkan semua korespondensi perdagangan bisa terverifikasi dengan baik,” ungkap CEO & Foundrr Privy, Marshall Pribadi melalui keterangan tertulis, Kamis (18/10/2023).
Marshall menambahkan, dengan menggunakan produk dan layanan Privy akan mendapat jaminan yakni, identitas penerima dan pengirim telah menggunakan verifikasi data kependudukan hingga biometrik wajah ke Ditjen Dukcapil Kemendagri dan teknologi Infrastruktur Kunci Publik berbasis hashing dan kriptografi asimetris. Sehingga integritas isi pesan tetap terjaga dan tidak bisa diubah maupun diakses dari manapun. Semua dokumen perdagangan tersebut dipastikan menggunakan aplikasi tanda tangan digital tersertifikasi buatan anak bangsa.
Presiden Joko Widodo secara virtual membuka pameran dagang atau Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 Tahun 2023. Acara ini diselenggarakan secara offline di ICE BSD City selama 18-22 Oktober 2023 dan secara online 18 Oktober-18 Desember 2023. Pada pameran perdagangan terbesar di Tanah Air tersebut, Privy menjadi “Official Digital Signature & Tax Reporting Partner” atau Mitra Resmi Tanda Tangan Digital dan Pelaporan Pajak.
Sementara itu dalam kesempatan berbeda, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyambut baik kiprah Privy di acara TEI 2023. Menurutnya, akselerasi digital di sektor perdagangan Indonesia adalah untuk menjawab tantangan kemajuan era digital yang tak bisa dihindari. “Zaman sudah maju dan saat ini eranya digital, untuk itu kami perlu menata agar ekosistemnya berjalan dengan baik. Kami dukung Privy untuk mengakselerasi digitalisasi di sektor perdagangan,” imbuh Zulkifli.
Bersamaan dengan rangkaian acara pada gelaran TEI 2023, diselenggarakan pula seminar internasional yang merupakan kolaborasi Privy dan Atase Perdagangaan Canberra bertajuk “Accelerating Export Growth: The Power of Digital Transformation & Technology”. Selain itu ada penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) menggunakan tanda tangan elektronik Privy antara seller lokal dengan buyer dari berbagai negara, salah satunya antara Indonesia dan Australia.