Di tengah perkembangan teknologi komunikasi saat ini, segala informasi pribadi atau umum bisa dengan mudah dibuat dan dibagikan. Namun, tidak jarang ternyata masih banyak pengguna sosial media yang melakukan oversharing data karena belum memahami tentang etika menyebarkan data pribadi dan jenis-jenisnya.
Di Indonesia sendiri, ada pasal yang mengatur tentang data pribadi, yaitu Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi. Singkatnya, peraturan tersebut menjelaskan, membagi, dan mengatur mengenai data pribadi agar masyarakat lebih paham dan terhindar dari risiko buruk, seperti penipuan, pemalsuan identitas, dan kejahatan siber jika di lingkup dunia maya.
Nah, daripada penasaran, berikut akan dibahas mengenai jenis data pribadi yang perlu dilindungi beserta contoh, alasan, serta cara yang bisa dilakukan untuk melindungi informasi rahasia tersebut. Mari simak informasi lebih lengkapnya pada penjelasan di bawah ini!
Jenis Data Pribadi yang Perlu Dilindungi
Menurut Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi Pasal 4, ada dua jenis data pribadi yang perlu dilindungi, yaitu:
1. Data pribadi bersifat umum
Data pribadi bersifat umum berisikan informasi pribadi yang dapat diakses oleh banyak orang. Dengan kata lain, informasi ini tidak bersifat rahasia dan tidak sensitif. Informasi umum ini biasanya sudah diketahui atau mudah diakses oleh orang lain sehingga tidak terlalu berpengaruh signifikan.
Namun, perlu diingat bahwa meskipun bersifat umum, informasi ini tetap memiliki hak untuk dilindungi dengan memperhatikan privasi dan keamanan data. Undang-undang sendiri mengatur tentang informasi umum ini agar setiap orang tidak menyalahgunakannya untuk kepentingan individu atau kelompok.
Contoh data pribadi bersifat umum termasuk informasi di profil media sosial, data administrasi sekolah, data organisasi, pendaftaran lomba, dan sebagainya.
2. Data pribadi bersifat spesifik
Jenis lainnya adalah informasi yang bersifat spesifik di mana mencakup informasi yang sangat pribadi dan rahasia. Data pribadi ini memerlukan perlindungan dan keamanan lebih ketat dibandingkan dengan informasi privasi umum.
Hal ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan, akses tidak sah oleh pihak tidak bertanggung jawab, atau pengungkapan informasi yang tidak diinginkan dari informasi pribadi tersebut.Â
Contoh Data Pribadi yang Perlu Dilindungi
Berikut adalah contoh data pribadi yang perlu dilindungi berdasarkan jenisnya:
1. Data pribadi bersifat umum
Adapun contoh informasi pribadi bersifat umum adalah:
- Nama lengkap;
- Jenis kelamin;
- Kewarganegaraan;
- Agama;
- Data pribadi untuk mengidentifikasi seseorang.
2. Data pribadi bersifat spesifik
Menurut UU PDP, informasi pribadi bersifat spesifik diklasifikasikan sebagai berikut:
- Data dan informasi kesehatan;
- Data biometrik;
- Data genetika;
- Kehidupan atau orientasi seksual;
- Pandangan politik;
- Catatan kejahatan;
- Data anak;
- Data keuangan pribadi;
- Data lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Alasan Mengapa Data Pribadi Perlu Dilindungi
Perlindungan informasi ini diatur bukan tanpa tujuan. Ada beberapa alasan yang mendasari adanya peraturan dan upaya perlindungan ini antara lain:
1. Hindari penyalahgunaan data pribadi
Maraknya kasus penyalahgunaan informasi pribadi menjadi alasan pertama yang melatarbelakangi dibuatnya peraturan dan upaya perlindungan ini. Ada banyak contoh nyata penyalahgunaan informasi ini oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Misalnya, seseorang bisa menggunakan informasi seperti nama, NIK, dan jenis kelamin orang lain untuk mengajukan pinjaman ke bank atau lembaga keuangan lainnya. Parahnya, orang lain tersebut tidak mengetahui bahwa datanya sudah dipakai untuk kepentingan Â
Selain itu, orang lain juga bisa mengatasnamakan orang lain untuk transaksi barang ilegal, pencucian uang, dan masih banyak lagi. Tentu tindakan ini dapat merusak nama baik seseorang dan menghasilkan konsekuensi hukum bagi korban.
2. Tingkatkan rasa aman dan privasi seseorang
Dengan adanya perlindungan terhadap informasi pribadi, seseorang bisa merasa aman atas data yang mereka miliki. Pasalnya, beberapa waktu belakangan, banyak kasus kebocoran informasi pribadi yang dilakukan oleh hacker.Â
Informasi privasi mencakup informasi yang berhubungan dengan identitas dan kehidupan pribadi seseorang, seperti nama, alamat rumah atau toko, nomor telepon, tanggal lahir, dan lainnya. Perlindungan informasi ini penting untuk menjaga privasi individu. Ketika informasi pribadi diakses oleh orang tidak bertanggung jawab atau digunakan tanpa izin. Hal ini dapat mengancam privasi seseorang, mengakibatkan pencurian informasi pribadi, penipuan, atau penyalahgunaan untuk kepentingan lainnya.
3. Perwujudan perlindungan HAM
Perlindungan data pribadi juga terkait dengan hak asasi manusia. Setiap orang memiliki hak untuk menjaga informasi privasi kehidupan mereka. Perlindungan informasi pribadi melindungi hak ini dan mencegah potensi penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah, perusahaan, atau individu lainnya.
Cara Melindungi Data Pribadi Agar Tidak Disalahgunakan
Untuk meningkatkan keamanan informasi privasi, ada beberapa cara melindungi data pribadi agar tidak disalahgunakan oleh orang lain, antara lain:
1. Hindari menyebarkan informasi pribadi
Setelah memahami informasi di atas, ternyata nama lengkap pun bisa disalahgunakan oleh orang lain. Maka dari itu, penting untuk Anda lebih berhati-hati dalam menyebarkan nama lengkap atau menuliskannya di media sosial. Pasalnya, sekarang informasi sekecil apa pun bisa didapatkan dari informasi mana pun.
2. Bijak dalam berbagai informasi online
Selanjutnya, Anda harus lebih bijak dalam bermedia sosial atau menyebarkan informasi melalui media mana pun. Berhati-hatilah dalam membagikan informasi pribadi yang di platform online, seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan sebagainya.
Hindari mengunggah informasi yang sifatnya cukup rahasia, seperti nomor identifikasi, nomor kartu ATM, alamat lengkap, atau informasi keuangan lainnya. Jika memang Anda harus menyerahkan informasi tersebut, pastikan Anda menggunakan platform resmi dan terpercaya, seperti Privy.
Aplikasi tersebut memungkinkan para pengguna untuk memiliki rasa aman karena menggunakan metode enkripsi end-to-end sehingga tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam akun. Selain itu, Privy juga sudah tersertifikasi keamanan level 4 agar para pengguna bisa beraktivitas dengan nyaman tanpa khawatir informasi akan digunakan oleh perusahaan atau pihak tidak bertanggung jawab.
Nah, demikianlah beberapa jenis data pribadi yang perlu dilindungi beserta contoh hingga cara perlindungannya. Penting bagi setiap pemilik informasi untuk lebih waspada dan peka terhadap lingkungan sekitar agar tidak membagikan informasi pribadi secara sembarangan.