Ketika Anda membeli barang, biasanya Anda akan diberikan faktur pembelian. Faktur pembelian ini sebagai bukti Anda telah melakukan transaksi dengan mencantumkan deskripsi barang secara lengkap.
Anda yang baru merintis bisnis juga harus melakukan hal yang sama pada pembeli. Apalagi jika nominal pembelian besar, faktur pembelian ini sangat penting. Bagaimana sih contoh faktur pembelian yang baik dan benar? Simak contoh dan cara membuatnya berikut ini!
Contoh Faktur Pembelian
Untuk membuat faktur pembelian, Anda perlu memperhatikan beberapa elemen penting yang harus ada di dalamnya seperti nomor faktur, data penjual, data pembeli, rincian barang, total pembayaran dan tanggal pembelian. Berikut contoh faktur pembelian sebagai referensi untuk Anda!
1. Contoh faktur pembelian ATK
2. Contoh faktur pembelian barang elektronik
3.Contoh bukti faktur pembelian pakaian
4. Gambar faktur pembelian furniture kantor
5. Contoh faktur pembelian bahasa inggris
Sumber: Akseleran
Cara Membuat Faktur Pembelian
Anda sudah melihat berbagai referensi invoice pembelian, kini saatnya membuat milik perusahaan atau toko Anda sendiri. Supaya tidak salah, berikut cara membuat nota pembelian yang baik dan benar.
1. Beri judul
Cara pertama membuat nota pembelian seperti yang ada pada contoh adalah mencantumkan judul. Judul ini sebagai penanda untuk membedakan dokumen satu dengan yang lainnya. Supaya ketika orang melihat judul saja langsung tau isi dokumen.
Judul sebenarnya bisa sederhana saja, namun bisa juga dibuat lebih panjang supaya jelas. Contohnya “FAKTUR PEMBELIAN ALAT TULIS KANTOR”, tinggal sesuaikan saja dengan barang yang diperjualbelikan.
2. Cantumkan tanggal dan nomor invoice
Setelah menuliskan judul, bagian selanjutnya adalah mencantumkan tanggal dan nomor invoice. Tanggal dalam nota pembelian memiliki peran yang cukup penting, yaitu sebagai bukti pembelian jika terdapat komplain, pemisahan periode pelaporan dan penghitungan periode kredit jika pembelian dilakukan secara kredit. Jadi jangan sampai lupa menuliskan tanggal.
Cantumkan juga nomor invoice pembelian. Nomor nota pembelian ini bisa digunakan sebagai sarana komunikasi antara penjual dan pembeli. Misalnya, ada keluhan mengenai barang yang dibeli, kemudian mengajukan retur. Cara lebih mudah mencari suatu nota dari banyak nota yang ada adalah mengecek nomor invoice.
3. Tuliskan pembeli dan penjual secara detail
Step selanjutnya adalah menuliskan data mengenai pembeli dan penjual secara detail. Mulai dari nama perusahaan, alamat, kota, nomor telepon hingga NPWP untuk keperluan PPN. Cantumkan dari sisi pembeli dan penjual.
4. List daftar barang yang dibeli
Bagian selanjutnya saat menyusun nota pembelian adalah mencantumkan detail barang yang dibeli. Mulai dari kode barang, nama, jenis, spesifikasi, harga per item, hingga subtotal, total sebelum pajak dan total setelah pajak beserta besaran pajak.
Hal ini dilakukan sebagai upaya transparansi harga. Transparansi harga berperan dalam meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan pelanggan. Selain itu, jika ada kesalahan penghitungan, kurang atau lebih bayar bisa berdasarkan bukti dokumen ini.
5. Beri materai untuk pembelian dengan nominal besar
Terakhir adalah membubuhkan meterai pada transaksi yang bernominal besar atau di atas Rp5.000.000. Jika membuatnya secara digital menggunakan aplikasi pembuat invoice, Anda dapat membubuhkan meterai sekaligus menggunakan e-meterai dari Privy.
Selain praktis, tentunya e-meterai dari Privy juga sah di mata hukum jika digunakan dalam proses transaksi.
Nah, berikut di atas merupakan contoh dan cara membuat nota pembelian. Mengingat pentingnya peran dokumen ini, maka jangan sampai melewatkannya untuk diberikan kepada pembeli. Hal ini juga akan menaikkan kredibilitas dan kepercayaan pelanggan terhadap profesionalitas toko atau perusahaan Anda. Sehingga siap untuk menerima pembelian dalam jumlah yang lebih banyak. Selamat mencoba!