Ciri-Ciri Pinjol Legal: Cara Mudah Mengenali Layanan Pinjaman Online Aman

Ciri-Ciri-Pinjol-Legal--Cara-Mudah-Mengenali-Layanan-Pinjaman-Online-Aman

Sadarkah Anda bahwa layanan pinjaman online atau yang sering disebut pinjol telah menjadi alternatif utama bagi masyarakat yang memerlukan akses cepat dan mudah untuk mendapatkan dana. Namun, di tengah kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan, terdapat risiko penyalahgunaan dan penipuan yang mengintai. Oleh karena itu, mengenali ciri-ciri pinjol legal sangat penting untuk mengidentifikasi mana saja lembaga penyelenggara pinjaman online yang aman.

Pada kesempatan kali ini, Privy akan menjabarkan ciri-ciri pinjol yang legal agar Anda dapat mengenali berbagai layanan pinjaman online yang tersedia saat ini. Untuk itu, simak sampai tuntas informasi di bawah ini!

Apa itu Pinjol?

Pinjaman online (pinjol) merupakan layanan pinjaman dana melalui platform berbasis teknologi yang memungkinkan peminjam untuk mendapatkan dana tanpa perlu melibatkan proses rumit yang sering terjadi di lembaga keuangan konvensional. Kemudahan akses dan kecepatan proses pengajuan membuat pinjol menjadi pilihan menarik, terutama bagi mereka yang membutuhkan dana dengan segera.

Ciri-Ciri Pinjol Legal

Dari banyaknya aplikasi dan lembaga penyelenggara pinjol yang ada saat ini, membuat  Anda harus berhati-hati agar tidak memilih pinjol yang ilegal. Mengenali ciri-ciri pinjol legal dapat menjadi solusi untuk terhindar dari ancaman saat penagihan, jeratan bunga yang besar, dan hal yang mengerikan lainnya dari menggunakan pinjol ilegal. Berikut ciri-cirinya.

1. Terdaftar dan Berizin OJK

Terdaftar dan mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah ciri utama pinjol yang legal. Ciri tersebut berlandaskan pada pasal 8 POJK 10/2022 yang menyatakan bahwa penyelenggara yang melaksanakan kegiatan LPBBTI (Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi) wajib memperoleh izin usaha dari OJK. 

Otoritas Jasa Keuangan merupakan lembaga pengawas dan pengatur di sektor keuangan di Indonesia. Ketika sebuah lembaga usaha pinjol memiliki izin dari OJK, mencerminkan bahwa lembaga tersebut mematuhi regulasi dan standar yang telah ditetapkan oleh OJK.

2. Berbentuk PT (Perseroan Terbatas)

Pinjol legal harus berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan modal disetor paling sedikit Rp 25 miliar secara tunai dalam bentuk deposito berjangka atas nama penyelenggara pada saat pendirian. Deposito tersebut dapat diserahkan ke bank umum, bank umum syariat, atau unit usaha syariat dari bank umum di Indonesia bagi penyelenggara konvensional, maupun  bank umum syariat atau unit usaha syariat dari bank umum di Indonesia bagi penyelenggara berdasarkan Prinsip Syariah.

Hal ini menunjukkan bahwa penyelenggara memiliki struktur hukum yang jelas dan modal yang mencukupi. Aturan tersebut berlandaskan pasal 2 sampai pasal 4 POJK 10/2022.

Baca Juga: 6 Tips Menghindari Pinjaman Online Ilegal

3. Bunga dan Biaya yang Wajar

OJK menetapkan batas maksimum bunga pinjol sebesar 0,8% per hari untuk melindungi konsumen dari beban finansial yang berlebihan. Pinjol legal mematuhi ketentuan ini sehingga menawarkan suku bunga dan biaya yang wajar sesuai dengan standar perundang-undangan. Pinjol legal akan menjaga transparansi dalam skema perhitungan bunga dan biaya, termasuk denda keterlambatan.

4. Proses Penagihan Sesuai Aturan

Pinjol legal menetapkan praktik penagihan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh OJK. Dengan pedoman yang jelas, pinjol legal tidak melibatkan tindakan penagihan yang agresif, termasuk ancaman, kekerasan, atau intimidasi sesuai pasal 104 POJK 10/2022. Ini memberikan keamanan kepada konsumen bahwa mereka tidak akan menghadapi perlakuan yang tidak adil selama proses penagihan.

Ketentuan penagihan tertulis di pasal 102 POJK 10.2022, yang menyatakan bahwa lembaga pinjol wajib melakukan penagihan kepada peminjam dengan memberi SP (surat peringatan) sesuai jangka waktu dalam perjanjian. SP tersebut memuat informasi seperti:

  • Jumlah hari keterlambatan pembayaran kewajiban;
  • Posisi akhir total pendanaan yang belum dilunasi atau pokok terutang;
  • Manfaat ekonomi pendanaan; dan
  • Denda yang terutang.

5. Tergabung dalam AFPI

Keanggotaan dalam Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI) adalah indikator kuat keamanan dan kredibilitas penyelenggara pinjaman. Keanggotaan ini menandakan bahwa pinjol telah menjalani proses seleksi dan pemantauan yang ketat, serta berkomitmen pada praktik bisnis yang bertanggung jawab dan etis. Sebagai calon peminjam, memilih pinjol yang terafiliasi dengan AFPI memberikan tingkat kepercayaan dan keandalan yang lebih tinggi.

6. Memiliki Website dan Aplikasi Resmi

Keberadaan website dan aplikasi resmi adalah hal krusial dalam mengidentifikasi pinjol legal. Menggunakan platform resmi dapat memudahkan konsumen untuk verifikasi informasi dan mendapatkan layanan dengan lebih efisien. Dari web dan aplikasi tersebut, pengguna dapat melihat testimoni dari pengguna layanan agar dapat menyakinkan diri untuk menggunakan layanan.

7. Layanan Pengaduan yang Jelas

Penyelenggara pinjol legal mengutamakan layanan pengaduan yang mudah diakses dan responsif. Terdapat nomor yang dapat dengan mudah untuk dihubungi terkait persoalan peminjaman, serta syarat dan ketentuan dalam proses peminjaman.

8. Meminta Akses Wajar pada Ponsel

Aplikasi pinjol legal hanya meminta akses yang wajar pada ponsel, seperti akses kamera dan lokasi, ataupun mikrofon peminjam untuk tujuan verifikasi identitas. Anda harus berhati-hati terhadap pinjol yang meminta akses berlebihan pada data pribadi, seperti kontak, galeri foto, dan pesan singkat.

9. Ada Pemeriksaan Riwayat Kredit

Ciri-ciri pinjol legal selanjutnya adalah melakukan analisis kredit yang menyeluruh terhadap peminjam. Analisis tersebut mencakup evaluasi histori kredit, termasuk keterlambatan pembayaran, catatan pinjaman sebelumnya, dan potensi risiko kredit. Melalui cara ini, lembaga pinjol dapat menyesuaikan jumlah pinjaman dan jangka waktu pembayaran yang sesuai dengan situasi keuangan peminjam.

10. Memiliki Identitas Pengurus dan Alamat Kantor yang Jelas

Terakhir, identitas pengurus dan alamat kantor yang jelas adalah indikator penting dari keamanan dan keandalan lembaga penyelenggara pinjaman. Informasi ini harus dapat diverifikasi secara langsung oleh calon peminjam untuk memastikan bahwa mereka bekerja sama dengan lembaga yang memiliki kehadiran fisik dan dapat dihubungi. Hal ini juga memberikan jaminan bahwa jika ada masalah, konsumen memiliki alamat yang jelas untuk mengajukan keluhan atau mendapatkan bantuan.

Baca Juga: Verifikasi Identitas KTP: Langkah-Langkah Penting untuk Keamanan Data

Dampak Menggunakan Pinjol Ilegal

Jangan sekali-kali Anda mencoba untuk menggunakan layanan pinjol ilegal yang tidak mempunyai ciri-ciri seperti di atas. Dampaknya tentu sangat mengerikan yang dapat dilihat di bawah ini.

1. Terlilit Utang Berbunga Tinggi

Pinjol ilegal seringkali memberlakukan bunga yang tidak masuk akal, bahkan bisa mencapai 5% per hari. Hal ini membuat pengguna terjerat dalam utang yang terus membengkak, sulit dilunasi, dan dapat berujung pada kesulitan finansial yang serius.

Terlebih lagi, ketidakjelasan syarat dan ketentuan dalam pinjol ilegal membuat pengguna rentan terhadap praktik yang tidak etis, seperti pemberlakuan bunga yang tidak transparan dan sulit dipahami.

2. Diteror dan Diancam Oleh Debt Collector

Penagihan pinjol ilegal seringkali berlangsung dengan cara kasar yang menggunakan metode intimidasi dan ancaman. Beberapa taktik yang sering digunakan antara lain:

  • Telepon dan SMS yang kasar: Pengguna sering menerima telepon dan pesan teks yang mengandung kata-kata kasar.
  • Penghinaan dan perundungan di media sosial: Beberapa pinjol ilegal bahkan menggunakan media sosial untuk mempublikasikan informasi pribadi pengguna dengan maksud menghina dan merendahkan.
  • Ancaman kekerasan fisik: Pengguna juga dapat menghadapi ancaman kekerasan fisik dari debt collector yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Credit Score: Fungsi, Syarat, Hingga Cara Meningkatkannya

3. Data Pribadi Disalahgunakan

Pinjol ilegal sering meminta akses ke data pribadi pengguna dengan dalih verifikasi atau syarat pinjaman. Namun, data ini kemudian disalahgunakan untuk tujuan yang tidak etis seperti menyebarkan informasi pribadi ke publik, menjual data pribadi, serta mengancaman keluarga dan teman.

4. Terjerat Pelanggaran Hukum

Pengguna pinjol ilegal berisiko terjerat dalam pelanggaran hukum yang serius. Pengguna dapat menjadi korban penipuan atau identitas palsu jika data pribadi mereka digunakan tanpa izin.

Poin-poin di atas mencerminkan betapa pentingnya untuk mewaspadai dan menghindari pinjol ilegal. Mengetahui ciri-ciri pinjol legal dan memahami dampak negatif dari pinjol ilegal dapat membantu melindungi diri dari risiko finansial dan nonfinansial yang serius. Kesadaran akan risiko ini juga dapat menjadi pendorong untuk mencari solusi pinjaman yang aman, transparan, dan legal untuk melindungi kesejahteraan finansial dan privasi Anda.

Dalam mengambil langkah bisnis yang cerdas dalam layanan lembaga pinjaman online, jangan lupakan pentingnya keamanan identitas dari calon customer. Gunakanlah Identitas Kependudukan Digital dari Privy untuk memastikan verifikasi identitas yang mudah, akurat, dan terjamin.

Privy mengintegrasikan teknologi Optical Character Recognition (OCR) yang sangat canggih. Teknologi ini dapat mengekstrak teks dalam gambar dengan sangat akurat untuk verifikasi identitas melalui pengambilan gambar di KTP. Identitas pengguna yang sudah terverifikasi akan terhubung dengan database Dukcapil untuk memastikan keakuratan data.

Selain itu, Privy mampu memastikan bahwa identitas yang diajukan adalah benar-benar milik pemohon, bukan hasil manipulasi atau upaya pencurian identitas. Fitur ini memberikan lapisan tambahan keamanan yang sangat penting untuk melindungi Anda dari potensi risiko penipuan.

Jangan biarkan risiko penipuan dan penyalahgunaan identitas menghambat atau bahkan merugikan bisnis Anda. Klik di sini untuk mulai menggunakan Identitas Kependudukan Digital dari Privy sekarang!

Tinggalkan Balasan