Outsourcing telah menjadi istilah yang makin dikenal dalam dunia bisnis modern. Namun, bagi banyak orang, mungkin masih ada kebingungan tentang apa itu outsourcing sebenarnya. Outsourcing merujuk pada praktik di mana perusahaan menggunakan tenaga kerja dari pihak ketiga untuk menjalankan tugas yang bukan merupakan kegiatan inti dari perusahaan tersebut. Praktik ini bertujuan untuk menciptakan efisiensi dalam operasional bisnis dan memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus pada kegiatan utama mereka.
Apa Itu Outsourcing?
Outsourcing, dalam konteks bisnis, adalah penggunaan jasa pihak ketiga untuk menjalankan bagian tertentu dari pekerjaan di sebuah perusahaan. Konsep ini memungkinkan perusahaan untuk mengalihkan beberapa fungsi atau proses yang tidak termasuk dalam kegiatan utama mereka kepada penyedia jasa eksternal. Dengan cara ini, perusahaan dapat menghemat biaya, mengurangi beban operasional, dan memanfaatkan keahlian khusus dari penyedia jasa outsourcing.
Salah satu alasan utama perusahaan memilih outsourcing adalah untuk mendapatkan keahlian khusus yang mungkin tidak tersedia secara internal. Misalnya, perusahaan teknologi mungkin memerlukan jasa pengembangan perangkat lunak atau dukungan teknis yang memerlukan keterampilan khusus. Dengan outsourcing, mereka dapat mengakses keahlian ini tanpa harus merekrut staf tambahan atau melatih karyawan internal.
Baca Juga: Panduan Praktis: Menyusun Offering Letter Bagi Karyawan Baru
Aturan Outsourcing
Di Indonesia, aturan mengenai outsourcing diatur dalam berbagai undang-undang dan peraturan. Menurut Pasal 66 UU Nomor 13 Tahun 2003, pekerjaan outsourcing hanya boleh dilakukan untuk kegiatan yang tidak terkait langsung dengan proses produksi atau kegiatan utama perusahaan. Namun, pembatasan jenis pekerjaan yang dapat dialih dayakan belum diatur secara rinci.
Perubahan signifikan terjadi dengan diterbitkannya UU No. 11 Tahun 2020 dan PP No. 35 Tahun 2021. Peraturan terbaru ini menghapus batasan antara pemborong pekerjaan dan penyedia jasa pekerja, sehingga perusahaan dapat mengalihkan berbagai jenis pekerjaan, termasuk yang terkait dengan kegiatan utama, sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sistem Kerja Outsourcing
Dalam sistem kerja outsourcing, perusahaan dapat menyerahkan sebagian tugas kepada pihak ketiga melalui perjanjian tertulis. Pekerja outsourcing biasanya dipekerjakan dengan dua jenis kontrak: Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) atau Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT). PKWT digunakan untuk pekerjaan dengan durasi tertentu, sedangkan PKWTT memberikan jaminan kerja yang lebih panjang.
Kelebihan Outsourcing
Outsourcing menawarkan berbagai keuntungan bagi perusahaan dan karyawan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari outsourcing:
Bagi Perusahaan
- Menghemat Biaya Pelatihan: Outsourcing memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya pelatihan. Hal ini karena pekerja outsourcing sudah memiliki keahlian yang diperlukan.
- Meningkatkan Fokus Bisnis: Dengan menggunakan jasa outsourcing, perusahaan dapat lebih fokus pada kegiatan inti dan meninggalkan tugas-tugas teknis yang tidak terkait langsung dengan bisnis utama.
- Mengurangi Beban Rekrutmen: Proses seleksi dan rekrutmen karyawan dilakukan oleh perusahaan outsourcing, sehingga perusahaan utama hanya perlu menerima tenaga kerja yang sudah terpilih.
Baca Juga: Tahapan Rekrutmen Karyawan: Panduan Langkah demi Langkah untuk Sukses
Bagi Karyawan
- Menambah Skill: Karyawan outsourcing sering kali mendapatkan pelatihan tambahan yang meningkatkan keterampilan mereka.
- Fleksibilitas Karier: Pekerjaan outsourcing sering kali memberikan fleksibilitas yang lebih besar, memungkinkan karyawan untuk mengembangkan karier mereka secara lebih dinamis.
- Kesempatan Berwiraswasta: Dengan waktu yang lebih fleksibel dan keahlian khusus, karyawan outsourcing dapat memanfaatkan peluang untuk memulai usaha sendiri.
Kekurangan Outsourcing
Meskipun memiliki berbagai keuntungan, outsourcing juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:
Bagi Perusahaan
- Ketergantungan: Perusahaan mungkin menjadi tergantung pada penyedia jasa outsourcing untuk proses atau sistem tertentu, yang dapat menimbulkan risiko jika terjadi perubahan pada penyedia jasa.
- Kontrak Kerja Pendek: Kontrak yang cenderung pendek dapat menyebabkan ketidakstabilan dan memerlukan pembaruan atau pencarian penyedia jasa baru secara berkala.
Bagi Karyawan
- Periode Kerja Tidak Jelas: Karyawan outsourcing sering menghadapi ketidakpastian mengenai durasi pekerjaan dan potensi pemutusan kontrak.
- Jenjang Karier Terbatas: Kesempatan untuk berkembang dalam jenjang karier sering kali lebih terbatas bagi karyawan outsourcing.
- Kesejahteraan Kurang: Karyawan outsourcing mungkin tidak mendapatkan tunjangan yang sama seperti karyawan tetap, yang dapat memengaruhi kesejahteraan mereka.
Baca Juga: Perusahaan Wajib Tahu! Ketahui Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan
Secara keseluruhan, outsourcing merupakan strategi yang dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan dan karyawan, tetapi juga memiliki beberapa risiko dan kekurangan. Memahami apa itu outsourcing dan bagaimana cara kerjanya akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik, baik sebagai perusahaan maupun sebagai calon karyawan. Dengan peraturan terbaru yang terus berkembang, penting untuk tetap mengikuti perubahan dan menyesuaikan praktik outsourcing sesuai kebutuhan.
Ingin memanfaatkan outsourcing untuk meningkatkan efisiensi dan fokus bisnis Anda? Jangan ragu untuk mengeksplorasi berbagai solusi yang kami tawarkan guna mempermudah proses outsourcing! Cobalah aplikasi e-meterai kami untuk pemberian e-meterai dengan lebih mudah dan aman. Ambil keuntungan dari free trial untuk merasakan manfaatnya sebelum berkomitmen.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau butuh bantuan lebih lanjut, hubungi kami atau ajukan product inquiry untuk menemukan bagaimana Privy dapat membawa bisnis Anda ke level berikutnya!