Pemalsuan Tanda Tangan Elektronik: Waspadai Resikonya!

pemalsuan tanda tangan elektronik

Di era digital saat ini, tanda tangan elektronik telah menjadi salah satu solusi praktis untuk mengesahkan dokumen secara online. Namun kemajuan teknologi juga membawa risiko baru, salah satunya ialah pemalsuan tanda tangan elektronik. 

Pemalsuan ini tidak hanya menimbulkan kerugian finansial tetapi juga dapat merusak reputasi Anda secara pribadi maupun profesional. Jadi penting bagi kita untuk memahami bahaya dan cara melindungi diri dari ancaman ini. Coba baca penjelasan selengkapnya di bawah ini!

5 Risiko Pemalsuan Tanda Tangan Elektronik yang Perlu Diwaspadai

Seiring dengan meningkatnya penggunaan tanda tangan elektronik, risiko pemalsuan menjadi ancaman nyata. Secara umum ada beberapa risiko yang perlu Anda perhatikan:

1. Kerugian Finansial

Pemalsuan tanda tangan elektronik dapat menyebabkan kerugian finansial besar, baik untuk individu maupun perusahaan. Pelaku dapat menggunakan tanda tangan palsu untuk mencuri aset, mengakses rekening bank, atau membuat transaksi ilegal yang merugikan secara langsung.

Baca Juga: Cara Tanda Tangan di Atas Materai yang Sah, Ini Aturannya

2. Pelanggaran Privasi

Ketika tanda tangan elektronik dipalsukan, informasi pribadi Anda juga berisiko disalahgunakan. Pelaku dapat menggunakan data tersebut untuk kegiatan kriminal, seperti pencurian identitas, yang berdampak pada keamanan Anda di dunia digital.

3. Tuntutan Hukum

Pemalsuan tanda tangan elektronik tidak hanya merugikan korban tetapi juga dapat menjerat Anda dalam masalah hukum. Misalnya, dokumen yang ditandatangani dengan tanda tangan palsu dapat dijadikan alat bukti di pengadilan yang pada akhirnya merugikan posisi hukum Anda.

4. Kerugian Reputasi

Jika dokumen penting dipalsukan dengan tanda tangan elektronik Anda maka reputasi pun dapat tercemar. Orang lain mungkin menganggap Anda terlibat dalam aktivitas yang sebenarnya tidak dilakukan sehingga memengaruhi hubungan pribadi dan profesional.

5. Kehilangan Kepercayaan Klien atau Mitra Bisnis

Bagi perusahaan, pemalsuan tanda tangan elektronik dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan dari klien atau mitra bisnis. Jika perusahaan Anda gagal melindungi data dan dokumen elektronik, reputasi perusahaan jelas akan terancam yang dapat berdampak pada keberlangsungan bisnis.

Sanksi bagi Pemalsuan Tanda Tangan Elektronik

Pemalsuan tanda tangan elektronik merupakan tindak pidana serius di Indonesia. Berdasarkan Pasal 263 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), pelaku yang terbukti memalsukan tanda tangan pada dokumen elektronik dapat dikenakan hukuman pidana. Pasal tersebut berbunyi:

“Barangsiapa membuat surat palsu atau memalsukan surat, yang dapat menerbitkan sesuatu hak, sesuatu perjanjian (kewajiban) atau sesuatu pembebasan utang, atau yang boleh dipergunakan sebagai keterangan bagi sesuatu perbuatan, dengan maksud akan menggunakan atau menyuruh orang lain menggunakan surat-surat itu seolah-olah surat itu asli dan tidak dipalsukan, maka kalau mempergunakannya dapat mendatangkan sesuatu kerugian dihukum karena pemalsuan surat, dengan hukuman penjara selama-lamanya enam tahun.”

Sanksi ini menunjukkan bahwa pemalsuan tanda tangan elektronik dipandang sama beratnya dengan pemalsuan dokumen fisik. Selain hukuman pidana, pelaku juga dapat dikenakan denda yang besar sesuai dengan kerugian yang ditimbulkan. Oleh karena itu penting bagi Anda untuk memahami hukum yang berlaku dan mengambil langkah preventif untuk melindungi tanda tangan elektronik yang digunakan.

Baca Juga: Legalitas Tanda Tangan Elektronik di Indonesia: Perkembangan & Aturan

6 Cara Memastikan Tanda Tangan Elektronik Anda Tidak Bisa Dipalsukan

Untuk melindungi diri dari risiko pemalsuan, berikut langkah-langkah yang dapat Anda terapkan:

1. Gunakan Penyedia Tanda Tangan Elektronik Tersertifikasi

Menggunakan penyedia layanan tanda tangan elektronik yang tersertifikasi dapat menjadi langkah awal yang penting. Penyedia tersertifikasi, seperti Privy, telah memenuhi standar keamanan dan diakui oleh pemerintah. Privy, misalnya, juga sudah terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), sehingga memberikan jaminan bahwa data Anda akan diproses dengan aman. Penyedia yang tepercaya biasanya menggunakan teknologi canggih untuk melindungi tanda tangan elektronik penggunanya dari ancaman pemalsuan.

2. Verifikasi Identitas dengan Ketat

Proses verifikasi identitas yang ketat menjadi salah satu cara untuk memastikan bahwa hanya Anda yang dapat menggunakan tanda tangan elektronik tersebut. Penyedia yang andal akan meminta validasi menggunakan dokumen resmi seperti KTP elektronik, atau bahkan biometrik wajah, untuk mengonfirmasi identitas Anda. Proses ini penting untuk mencegah akses oleh pihak yang tidak berwenang dan memberikan perlindungan tambahan terhadap risiko pemalsuan.

3. Manfaatkan Teknologi Enkripsi Tingkat Tinggi

Enkripsi adalah mekanisme pengamanan data yang sangat efektif. Teknologi ini bekerja dengan mengubah data menjadi kode yang hanya dapat dibaca oleh pihak yang memiliki kunci dekripsi. Dengan enkripsi tingkat tinggi, dokumen Anda akan terlindungi dari akses ilegal, bahkan jika data tersebut berhasil dicegat. Penyedia tanda tangan elektronik yang baik akan menggunakan teknologi enkripsi terkini untuk menjaga keamanan data Anda.

Baca Juga: Keunggulan Perekrutan Karyawan Baru dengan Tanda Tangan Elektronik

4. Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA)

Jangan lupa memastikan penggunaan autentikasi dua faktor saat mengaksesnya. Autentikasi dua faktor ini menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan mengharuskan pengguna untuk melewati langkah verifikasi tambahan. 

Sebagai contoh, Anda mungkin diminta untuk memasukkan kode OTP yang dikirimkan ke ponsel setelah memasukkan kata sandi. Langkah ini memastikan bahwa meskipun kata sandi Anda dicuri, pelaku tidak akan dapat mengakses tanda tangan elektronik tanpa kode tambahan yang dikirim ke perangkat pengguna.

5. Gunakan Fitur Jejak Digital (Audit Trail)

Fitur jejak digital atau audit trail memungkinkan Anda untuk melacak seluruh aktivitas yang terjadi pada dokumen. Keberadaan fitur ini membantu Anda untuk melihat kapan dokumen ditandatangani, oleh siapa, dan dari lokasi mana. Informasi ini membantu mendeteksi aktivitas mencurigakan lebih awal dan memberikan bukti kuat jika terjadi pelanggaran keamanan.

6. Pilih Layanan dengan Jaminan Hukum

Selain itu jaminan hukum tak boleh dilewatkan karena termasuk elemen penting dalam memilih layanan tanda tangan elektronik. Penyedia seperti Privy memastikan bahwa dokumen yang ditandatangani dengan layanannya memiliki kekuatan hukum yang diakui. 

Dengan demikian, Anda dapat melindungi diri dari risiko pemalsuan serta memiliki bukti yang sah jika terjadi perselisihan hukum. Layanan dengan jaminan hukum memberikan ketenangan pikiran bahwa dokumen Anda aman dan terlindungi.

Pemalsuan tanda tangan elektronik adalah ancaman serius yang dapat merugikan Anda secara finansial, hukum, dan reputasi. Dengan memahami risiko, sanksi, dan cara mencegahnya, Anda dapat melindungi diri dan bisnis dari ancaman ini. Pilihlah layanan tanda tangan elektronik yang aman, tersertifikasi, dan tepercaya seperti Privy

Privy tidak hanya memberikan keamanan maksimal, tetapi juga diakui oleh hukum Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMENKOMINFO), Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). bahkan Privy merupakan rekan kerja sama Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Dalam Negeri yang resmi.

Untuk kebutuhan bisnis Anda, pertimbangkan menggunakan Privy Enterprise Plan yang menawarkan solusi lengkap untuk mengurus administrasi dokumen digital. Tunggu apa lagi? Apabila Anda masih bingung, tak ada salahnya mencoba free trial dan mengajukan product inquiry untuk penjelasan lebih lengkap. Tak perlu berpanjang lebar lagi, langsung saja hubungi Privy sekarang!

Tinggalkan Balasan