Surat lamaran kerja adalah berkas berupa surat yang diperlukan seseorang untuk mempermudahnya melamar pekerjaan. Format dan struktur penulisannya pun harus diperhatikan sebelum diberikan ke perusahaan agar menambah peluang dilirik oleh tim perekrut.
Terutama bagi para fresh graduate, menulis surat lamaran kerja tak boleh asal-asalan karena dokumen tersebut merupakan penentu apakah perusahaan akan melanjutkan proses rekrutmen atau tidak. Maka dari itu, perhatikanlah contoh surat lamaran kerja yang salah berikut ini beserta perbaikannya supaya dapat dilirik oleh recruiter.
Struktur Surat Lamaran Kerja yang Benar
Tidak sama dengan membuat CV, surat lamaran kerja memiliki struktur tersendiri yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan surat formal pada umumnya. Meskipun format serta ketentuan terkait penulisannya seringkali disepelekan, salah menulis surat untuk melamar pekerjaan konsekuensinya bisa fatal, salah satunya enggan dilirik oleh perusahaan.
Jadi supaya tidak sering mengulang kesalahan yang sama lagi, simak struktur surat lamaran kerja yang benar dan urut berikut ini. Fresh graduate wajib tahu!
Dalam format surat untuk melamar pekerjaan, pada urutan pertama jangan lupa mencantumkan tempat dan tanggal saat menulis surat. Misalnya Anda menulis surat tersebut pada 1 Februari 2023 di Surabaya, maka tulislah ‘Surabaya, 1 Februari 2023’ (tanpa tanda petik).
Penempatan tempat dan tanggal ini adalah di bagian pojok kanan atas. Anda tak perlu menambahkan tanda baca ‘titik’ pada bagian akhir kalimat karena ini bukan sebuah kalimat. Selain itu, tulislah nama bulan menggunakan huruf, bukan memakai angka seperti ‘Surabaya, 01/02/2023’ atau semacamnya.
2. Hal dan berkas yang dilampirkan
Setelah menuliskan tempat serta tanggal, jangan lupa mencantumkan tulisan hal dan berkas yang ingin dilampirkan pada dokumen tersebut. Biasanya dalam surat lamaran pekerjaan, dicantumkan lampiran berupa CV (Curriculum Vitae), portofolio (jika ada), dan surat lamaran itu sendiri.
Pada bagian ‘Hal’, tuliskan inti tentang surat tersebut. Sebab ini kaitannya dengan melamar sebuah posisi di perusahaan, maka tuliskanlah ‘Hal: Lamaran Pekerjaan’ (tanpa tanda titik).
Apabila lampiran yang ingin disisipkan sebanyak 3 lembar, maka tulislah ‘3 (tiga) lembar’ (tanpa tanda kutip). Atau boleh juga jika hanya menuliskan angkanya saja.
3. Tujuan surat (perusahaan yang dituju)
Urutan struktur surat lamaran kerja selanjutnya, yaitu jangan lupa mencantumkan tujuan surat. Tujuan yang dimaksud, yaitu nama penerima (jika ada), jabatan penerima berkas, serta nama perusahaan yang dituju. Ini contohnya:
Yth. HRD ABeCe Agency
Jl. Manyar Kertoarjo Nomor 0XX Surabaya
Kota Surabaya, Jawa Timur
Contoh penulisan di atas juga mencantumkan alamat yang bertujuan agar si pelamar mengetahui alamat kantor perusahaan. Jadi sebaiknya jangan lupa mencantumkan alamat, ya!
Penulisan alamat perusahaan tidak perlu menggunakan tanda titik, juga cukup tiga baris saja maksimal. Pastikan Anda menuliskannya dengan benar agar tidak salah sasaran.
4. Salam pembuka
Salam merupakan etika, bahkan dalam penulisan surat apapun. Jadi jangan sampai lupa menuliskan salam pembuka dengan benar dalam surat lamaran pekerjaan.
Sebab ini kaitannya dengan berkas untuk melamar sebuah pekerjaan, salam pembuka sebaiknya menggunakan bahasa dan kata ganti yang formal. Contohnya adalah ‘Dengan hormat,’ (tambahkan tanda koma lalu beri spasi ke baris berikutnya).
5. Kata pengantar
Setelah salam pembuka, lanjutkan dengan menuliskan kata pengantar sebelum masuk ke inti surat. Usahakan tidak perlu bertele-tele karena tujuan adanya kata pengantar adalah untuk memberikan informasi kepada pihak recruiter mengenai informasi tertentu, misalnya sumber memperoleh lowongan kerja.
Kata pengantar harus ditulis dengan bahasa yang tak hanya sopan, tetapi juga formal. Gunakan kata ganti ‘saya’ dan ‘Anda’ supaya terkesan profesional. Ini contohnya:
Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari Instagram Official ABeCe Agency, saya melihat bahwa ABeCe Agency sedang membuka lowongan pekerjaan untuk posisi Web Developer. Oleh karena itu, saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nantinya setelah tanda koma pada kalimat terakhir, Anda perlu menyebutkan data diri. Lanjutan kalimatnya setelah menuliskan data diri.
6. Data diri singkat
Seperti penjelasan pada poin sebelumnya, lanjutan dari kata pengantar adalah mencantumkan data diri secara singkat atau profil. Profil yang dicantumkan tidak perlu selengkap CV, tetapi memuat data penting seperti nama, tempat dan tanggal lahir, jenjang pendidikan terakhir dan jurusannya, alamat, nomor HP, serta alamat e-mail.
Hindari menuliskan nomor KTP atau data diri lain yang sifatnya rahasia ataupun memang tidak perlu agar tidak disalahgunakan. Data pribadi yang tak perlu dicantumkan, antara lain nomor kartu identitas (KTP, SIM, Paspor, dan lainnya), agama, jenis kelamin, umur.
7. Isi surat
Setelah menuliskan biodata singkat, buatlah isi surat berupa maksud/ketertarikan serta tujuan Anda melamar pekerjaan di posisi tersebut. Jelaskan menggunakan bahasa yang sopan tetapi tidak bertele-tele.
Pada bagian isi, cukup tuliskan setidaknya satu sampai dua kalimat saja. Perlu diperhatikan bahwa dalam menuliskan isi tidak menggunakan kata yang disingkat. Sehingga maksud dan tujuan yang disampaikan tetap jelas dan terkesan profesional.
8. Cerita tentang pengalaman kerja dan skill
Masih termasuk dalam isi surat, Anda perlu mencantumkan cerita singkat tentang pengalaman kerja dan skill sesuai kualifikasi posisi yang dilamar . Penulisannya berbeda dengan CV, sebab Anda harus membuatnya sebagai kalimat cerita yang mudah dicerna, namun tidak terlalu panjang.
Cara menceritakan pengalaman kerja dan skill sebaiknya harus percaya diri agar perekrut yakin bahwa Anda termasuk kandidat yang tepat. Buatlah kalimat yang mempunyai nilai jual untuk menambah peluang dilirik oleh tim HRD, diberi penekanan dengan ditebalkan (bold) pun tak ada salahnya.
Skill yang dicantumkan sebaiknya tidak dibuat dalam bentuk list seperti format bullet. Buatlah menggunakan kalimat singkat tetapi mengena. Ini contohnya:
Saya memiliki pengalaman kerja sebagai SEO Content Writer selama 2 tahun. Berdasarkan pengalaman tersebut, saya memiliki kemampuan kepenulisan sesuai kaidah SEO dan membuat copywriting. Selain itu, saya juga mampu membuat suatu artikel dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris dengan benar.”
9. Berkas lampiran
Tidak semua surat lamaran kerja membutuhkan lampiran portofolio. Namun untuk posisi tertentu, portofolio dibutuhkan sebagai pendukung berkas guna memaksimalkan peluang diterima. Selain portofolio, berkas lampiran lain yang dibutuhkan, antara lain Curriculum Vitae (CV), formulir lain (biasanya diunduh di website perusahaan), surat pernyataan, dan sejenisnya.
10. Penutup
Pada bagian penutup, jangan lupa menuliskan ucapan terimakasih dan harapan supaya dapat diterima di perusahaan yang dilamar. Tidak perlu terlalu panjang kalimatnya, namun usahakan pula tidak bersifat memaksa.
11. Tanda tangan dan nama terang
Terakhir, cantumkanlah tanda tangan dan nama terang Anda agar recruiter tahu siapa pengirim serta untuk menilai keaslian dokumen. Tidak perlu menempelkan meterai, cukup tanda tangan di atas nama lengkap saja.
Saat membuat tanda tangan, sebaiknya memakai tinta hitam atau warna biru (jika tidak memungkinkan). Hindari memakai tinta merah atau warna mencolok lainnya karena menghilangkan kesan profesional.
Ketahui panduan membuat tanda tangan digital yang lebih mudah dan aman dibanding metode tradisional.
Contoh Surat Lamaran Kerja yang Salah
Sudah memahami mengenai struktur penulisan surat lamaran kerja? Selanjutnya kami berikan contoh surat lamaran kerja yang salah beserta pembenarannya.
Kesalahan tersebut seringkali dilakukan oleh pelamar, bahkan diabaikan. Coba perhatikan apa saja kesalahan yang ada pada surat lamaran di bawah ini.
Pada surat lamaran di atas, kami akan memberikan pembenaran supaya Anda sebagai pelamar tidak mengulangi kesalahan yang serupa. Mari kita mulai secara berurutan sekaligus pembenarannya:
- Kesalahan pertama yaitu penulisan nama perusahaan tidak konsisten dengan yang berada di bagian isi maupun penutup. Pembenaran dari kami, tuliskan secara konsisten siapa perusahaan tujuan yang ingin dilamar baik di awal maupun bagian isi. Jadi, jangan sampai lupa mengedit nama perusahaan tujuan dari surat lamaran sebelumnya.
- Kesalahan lain yang perlu diberikan pembenarannya terkait surat di atas yaitu jangan lupa mencantumkan ‘Hal’ dan ‘Lampiran: (berapa lembar). Sebab dalam surat tersebut masih belum dituliskan.
- Kesalahan dalam membuat surat lamaran juga terlihat pada bagian awal, yakni tidak ada kata pengantar setelah salam pembuka. Perlu diketahui, kalimat pengantar juga penting sebagai sapaan dalam surat agar terkesan lebih profesional.
- Pada bagian biodata singkat, seharusnya tidak perlu mencantumkan jenis kelamin, agama, dan status pernikahan kecuali perusahaan memang meminta kualifikasi tersebut. Selain itu, tuliskan nama Anda secara lengkap dan alamat e-mail.
- Beritahukan pula dari mana Anda memperoleh informasi bahwa perusahaan tersebut sedang membuka lowongan pekerjaan untuk memvalidasi sekaligus antisipasi apabila ada yang membuka lowongan abal-abal.
- Jelaskan pula ‘posisi tersebut’ maksudnya posisi yang dilamar sebagai apa. Kesalahan seperti ini masih sering dilakukan pelamar. Bahkan sangat jelas dalam surat tersebut tidak dijelaskan mengenai posisi yang dimaksud.
- Pada bagian isi juga tidak dijelaskan mengenai pengalaman kerja sebelumnya serta kemampuan yang dimiliki. Hal ini merupakan kesalahan cukup fatal tapi sering dilakukan, sebab kemungkinan besar kandidat tidak akan dilirik oleh perekrut.
- Kesalahan lainnya yang mungkin jarang diperhatikan adalah tidak adanya tanda tangan dan nama terang dari sang pelamar. Pembenarannya saat menuliskan kedua komponen tersebut, yaitu letakkan pada bagian bawah (boleh kiri atau kanan), kemudian bubuhkan tanda tangan di atas nama.
Contoh surat lamaran kerja yang salah seperti di atas mungkin dapat dijadikan bahan pertimbangan agar tidak melakukan kesalahan serupa. Mana lagi kesalahan yang Anda lihat pada surat tersebut?