Beberapa Provinsi di Indonesia telah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya untuk memutus penyebaran virus COVID-19 di wilayahnya. Implementasi kebijakan ini mengakibatkan berubahnya sistem operasional berbagai sektor bisnis. Untuk menjaga kelancaran operasional bisnis di tengah kebijakan PSBB, perusahaan penyedia layanan tanda tangan digital PrivyID gratiskan layanan tanda tangan digital hingga 31 Mei 2020. Program ini diharapkan dapat mendukung masyarakat Indonesia menjaga keberlangsungan bisnis mereka meski harus bekerja dari rumah.
(JAKARTA, 28 April 2020) – Hingga tanggal 27 April 2020, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) telah mengkonfirmasi 9.096 kasus positif COVID-19 di 34 provinsi di Indonesia. Penyebaran yang semakin meluas di seluruh daerah di Indonesia mendorong beberapa pemerintah provinsi untuk menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Salah satu bentuk penerapan dari kebijakan PSBB meliputi pemindahan tempat bekerja, dari yang sebelumnya di tempat umum seperti gedung perkantoran, ke tempat tinggal masing-masing pekerja. Selain itu, kebijakan ini juga membatasi jumlah penumpang di moda transportasi umum.
Penerapan PSBB tentunya membawa tantangan tersendiri terutama bagi sektor bisnis yang dalam pengoperasiannya harus menandatangani berbagai dokumen. Guna membantu perusahaan menjaga kelancaran proses berbisnis di tengah PSBB, perusahaan penyedia layanan tanda tangan digital PrivyID menggratiskan layanan akun Enterprise PrivyID hingga 31 Mei 2020.
Akun Enterprise PrivyID merupakan solusi pengelolaan dokumen elektronik yang dirancang untuk memudahkan proses bisnis perusahaan berbagai skala. Melalui akun Enterprise PrivyID, perusahaan dapat berbagi dan menandatangani dokumen elektronik tanpa perlu bertatap muka. Perusahaan yang mendaftar melalui situs https://wfh.privy.id akan dibebaskan dari biaya pendaftaran.
Akun Enterprise PrivyID yang telah sukses didaftarkan dapat diakses oleh 10 karyawan dan dapat digunakan untuk membagikan dan menandatangani dokumen internal secara digital tanpa batas. Selain itu, perusahaan juga akan mendapatkan 100 saldo untuk berbagi dokumen dan meminta tanda tangan elektronik dengan pihak eksternal tanpa biaya tambahan. Program ini berlaku bagi perusahaan yang belum pernah menggunakan layanan akun Enterprise PrivyID sebelumnya.
“Kami ingin layanan yang kami miliki dapat menjangkau lebih banyak perusahaan di Indonesia. Harapannya, program yang kami jalankan dapat membantu perusahaan-perusahaan tersebut untuk tetap memiliki ruang gerak operasional selama masa PSBB”, ungkap Marshall Pribadi, CEO PrivyID.
Inisiatif ini juga merupakan bagian dari program Indonesia Bergerak, sebuah gerakan kolaborasi antara startup binaan Telkom di bawah MDI Ventures. “Kami menyadari bahwa teknologi memiliki potensi untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan masyarakat dalam menghadapi tantangan yang disebabkan oleh pandemi virus COVID-19”, ujar Achmad Sugiarto, Direktur Strategic Portfolio Telkom Indonesia. “Partisipasi PrivyID pada program Indonesia Bergerak merupakan salah satu solusi teknologi yang bisa digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk menjaga keberlangsungan bisnisnya di tengah masa PSBB, tanpa harus datang dan berkumpul di kantor”, lanjutnya.
Adapun startup yang berkolaborasi dalam Indonesia Bergerak antara lain Kata.ai yang menyediakan chat bot platform, Qiscus sebagai platform aplikasi chat untuk komunikasi internal organisasi, Volantis sebagai pengolah data (big data) yang menyajikan data persebaran COVID-19 serta Qlue yang menghadirkan fitur pelaporan warga.