Transaksi berjenis apa pun, baik itu tunai maupun kredit, memerlukan surat perjanjian guna mengikat kedua pihak bersangkutan. Pasalnya, transaksi yang berkaitan dengan nominal atau nilai barang tertentu tentu akan berisiko tinggi sehingga harus diantisipasi dengan surat perjanjian.
Terlebih lagi apabila Anda melakukan pembelian atau pengajuan kredit ke pihak lain. Itulah mengapa penting bagi Anda untuk membuat atau meminta surat perjanjian kredit yang di dalamnya berlandaskan hukum dan aturan yang berlaku. Tujuannya tentu guna menghindari risiko atau permasalahan fatal di masa mendatang.
Nah, agar Anda tidak salah penggunaan, berikut ada 5 contoh surat perjanjian kredit yang dapat dipakai untuk berbagai keperluan. Gunakan format yang tepat agar surat Anda diakui keabsahannya. Mari simak informasi lebih lengkapnya pada penjelasan berikut ini!
Fungsi Surat Perjanjian Kredit
Adapun fungsi surat perjanjian kredit itu sendiri guna melindungi kepentingan pihak kreditur dan debitur (penerima kredit). Berikut adalah beberapa fungsi dari pembuatan surat perjanjian tersebut:
1. Alat Bukti Transaksi
Bukti transaksi tertulis secara resmi memiliki kekuatan lebih tinggi dibandingkan jika Anda tidak memiliki bukti apa pun. Adanya surat perjanjian kredit bisa menjadi alat bukti dalam proses pembayaran kredit.
Umumnya, dalam surat perjanjian kredit dicantumkan kapan tenggat waktu pembayaran yang harus dilakukan. Nah, jika pihak kreditur menagih pembayaran yang bukan sesuai waktunya, Anda bisa menunjukkan surat ini sebagai pembelaan.
2. Minimalisasi Risiko Kecurangan
Baik kreditur maupun debitur, keduanya berisiko mengalami kecurangan apabila tidak ada perjanjian yang melandasi transaksi. Bentuk kecurangan yang umum terjadi adalah pihak debitur tidak bertanggung jawab dalam menyelesaikan kewajibannya kepada pihak kreditur.
Untuk mencegahnya, Anda bisa mencantumkan pernyataan mengenai risiko dan sanksi yang akan didapatkan oleh pihak terkait apabila kedapatan melakukan kecurangan. Anda pun bisa mencantumkan bentuk tanggung jawab atau kompensasi apabila pihak Anda yang melakukan kesalahan. Jadi, kedua pihak akan saling terlindungi dan terjamin kenyamanannya.
3. Alat Bukti saat Terjadi Konflik
Banyaknya kasus kecurangan saat mengajukan kredit bisa diminimalisasi dengan membuat surat perjanjian kredit. Agar konflik tersebut tidak berkepanjangan, Anda bisa menambahkan meterai dan tanda tangan sebagai salah satu syarat sahnya sebuah dokumen.
Perlu dipastikan bahwa tanda tangan ini harus dilakukan oleh pihak kreditur dan debitur. Tujuannya agar surat tersebut dibuat berdasarkan kesadaran dan keputusan kedua belah pihak tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun.
5 Contoh Surat Perjanjian Kredit untuk Berbagai Keperluan
Agar Anda memiliki gambaran jelas, berikut ada 5 contoh surat perjanjian kredit yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan:
1. Surat Perjanjian Kredit Barang
Sumber: Scribd.
2. Surat Perjanjian Kredit HP
Sumber: Studocu.
3. Surat Perjanjian Kredit Rumah
Sumber: 99.co.
4. Surat Perjanjian Kredit Motor
Sumber: Scribd.Â
5. Surat Perjanjian Kredit Bank
Sumber: Slide Share.
Format Surat Perjanjian Kredit
Agar surat perjanjian kredit bersifat mengikat dan diakui oleh hukum, berikut ada format yang perlu diikuti:
- Tanggal pembuatan surat: Pastikan Anda mencantumkan tanggal pembuatan surat sebagai tanda berlakunya perjanjian kredit. Tanggal ini penting ditulis sebagai bukti transaksi di kemudian hari.
- Identitas pembuat dan penerima kredit: Identitas pembuat dan penerima kredit perlu juga dicantumkan agar jelas informasi mengenai kontrak perjanjian. Anda bisa mencantumkan nama lengkap, nomor telepon, alamat email, alamat rumah, dan informasi lainnya.
- Nominal atau besaran nilai kredit: Agar pihak debitur menyelesaikan tanggung jawabnya, Anda harus mencantumkan nominal kredit dengan jelas. Tuliskan menggunakan numerik dan verbal agar lebih profesional.
- Latar belakang atau tujuan kredit: Tujuan pengajuan atau penggunaan kredit setiap orang berbeda-beda sehingga harus dituliskan dengan jelas. Dengan begitu, hal ini bisa meminimalisasi risiko penyalahgunaan kredit di masa mendatang.
- Metode pembayaran: Format yang tidak boleh ketinggalan adalah informasi seputar metode pembayaran yang disepakati. Informasi ini penting untuk dicantumkan agar debitur tidak lupa dan bisa segera menyelesaikan tanggung jawabnya.
- Periode pelunasan: Cantumkan juga periode pelunasan kredit yang sudah disepakati, seperti tenor pembayaran.
- Sanksi atau hukuman apabila tidak menepati perjanjian: Untuk mengurangi risiko kecurangan, Anda bisa menambahkan informasi tentang sanksi atau hukuman yang akan diterima oleh debitur apabila tidak mengikuti perjanjian. Anda bisa mencantumkan pasal dan ayat yang berkaitan dengan perjanjian kredit.
- Tanda tangan dan nama lengkap: Tanda tangan dan nama lengkap pihak kreditur dan debitur juga sangat penting untuk dicantumkan. Tujuannya adalah memastikan bahwa tiap pihak bertanggung jawab atas hak dan kewajiban masing-masing.
- Meterai: Terakhir, Anda juga bisa melengkapi dokumen dengan meterai yang membuktikan bahwa Anda sudah membayar bea kepada negara.
Untuk mempermudah proses pembuatan surat perjanjian kredit berdasarkan format di atas, Anda bisa menggunakan aplikasi Privy, loh! Privy adalah aplikasi tanda tangan digital yang bisa efisiensikan penandatanganan surat perjanjian Anda.
Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan fitur template jika Anda memegang peran sebagai admin. Artinya, Anda bisa mengatur format surat terlebih dahulu dan mengisi informasi lebih lengkapnya belakangan. Cukup efektif, bukan?
Demikianlah beberapa contoh surat perjanjian kredit yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Agar surat bisa dianggap sah dan bersifat profesional, pastikan Anda menggunakan format penulisan yang tepat, ya!