Perhitungan Pesangon PHK, Apakah Anda Sudah Tahu?

Perhitungan Pesangon PHK-Panduan Lengkap

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bisa menjadi momen yang menantang bagi karyawan dan perusahaan. Salah satu aspek penting dari PHK adalah perhitungan pesangon, yang memberikan kompensasi akhir bagi karyawan yang terkena dampak. Namun, apakah Anda sudah tahu bagaimana cara perhitungan pesangon PHK yang benar? Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai perhitungan pesangon PHK, dasar hukumnya, dan cara menghitungnya agar Anda bisa mendapatkan informasi yang akurat dan berguna.

Apa itu Uang Pesangon?

Uang pesangon adalah sejumlah uang yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan sebagai kompensasi setelah terjadi pemutusan hubungan kerja. Uang pesangon ini merupakan salah satu bentuk penghargaan yang diberikan perusahaan untuk membantu karyawan yang kehilangan pekerjaan. Pesangon ini berbeda dengan uang pensiun yang diberikan saat karyawan mencapai usia pensiun.

Baca Juga: Ketahui 9 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Tanda Tangan Kontrak Kerja

Undang-Undang yang Membahas Uang Pesangon

Dalam perhitungan pesangon PHK, ada beberapa undang-undang yang menjadi acuan penting. Memahami undang-undang ini akan membantu Anda memastikan bahwa perhitungan pesangon dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

1. UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 156 ayat (1)

Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 Pasal 156 ayat (1) mengatur bahwa pengusaha wajib membayarkan uang pesangon serta uang penghargaan masa kerja dan uang pengganti hak kepada karyawan yang mengalami PHK. Ini adalah dasar hukum yang memastikan bahwa karyawan mendapatkan haknya saat berakhirnya masa kerja.

2. UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 150

Pasal ini menegaskan kewajiban pengusaha untuk memberikan pesangon kepada karyawan dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja. Pengusaha, baik dari swasta, BUMN/BUMD, atau perusahaan milik negara, diwajibkan untuk mematuhi ketentuan ini.

3. UU Cipta Kerja Pasal 40 ayat (2)

UU Cipta Kerja yang dikeluarkan pada tahun 2020 membawa perubahan signifikan dalam perhitungan pesangon. Pasal 40 ayat (2) menyebutkan bahwa perhitungan pesangon untuk PHK sekarang hanya 1 kali dari perhitungan masa kerja, dengan kemungkinan pengurangan hingga 0,5 kali lipat jika perusahaan mengalami kesulitan finansial.

Baca Juga: Manfaat dan Ketentuan Tunjangan Karyawan Tetap di Perusahaan

Langkah Perhitungan Pesangon PHK

Memahami langkah-langkah perhitungan pesangon PHK sangat penting agar prosesnya adil dan sesuai dengan aturan. Berikut adalah komponen yang harus diperhatikan:

1. Uang Pesangon (UP)

Uang pesangon dihitung berdasarkan masa kerja karyawan. Berikut adalah besaran uang pesangon untuk berbagai rentang masa kerja:

  • Masa kerja kurang dari 1 tahun: 1 bulan upah
  • Masa kerja 1 tahun hingga kurang dari 2 tahun: 2 bulan upah
  • Masa kerja 2 tahun hingga kurang dari 3 tahun: 3 bulan upah
  • Masa kerja 3 tahun hingga kurang dari 4 tahun: 4 bulan upah
  • Masa kerja 4 tahun hingga kurang dari 5 tahun: 5 bulan upah
  • Masa kerja 5 tahun hingga kurang dari 6 tahun: 6 bulan upah
  • Masa kerja 6 tahun hingga kurang dari 7 tahun: 7 bulan upah
  • Masa kerja 7 tahun hingga kurang dari 8 tahun: 8 bulan upah
  • Masa kerja 8 tahun atau lebih: 9 bulan upah

2. Uang Penghargaan Masa Kerja (UPMK)

Uang penghargaan masa kerja adalah tambahan dari uang pesangon, berdasarkan lama masa kerja karyawan. Berikut adalah besaran uang penghargaan masa kerja untuk berbagai rentang masa kerja:

  • Masa kerja 3 tahun hingga kurang dari 6 tahun: 2 bulan upah
  • Masa kerja 6 tahun hingga kurang dari 9 tahun: 3 bulan upah
  • Masa kerja 9 tahun hingga kurang dari 12 tahun: 4 bulan upah
  • Masa kerja 12 tahun hingga kurang dari 15 tahun: 5 bulan upah
  • Masa kerja 15 tahun hingga kurang dari 18 tahun: 6 bulan upah
  • Masa kerja 18 tahun hingga kurang dari 21 tahun: 7 bulan upah
  • Masa kerja 21 tahun hingga kurang dari 24 tahun: 8 bulan upah
  • Masa kerja lebih dari 24 tahun: 10 bulan upah

3. Uang Penggantian Hak (UPH)

Komponen terakhir adalah uang penggantian hak, yang meliputi biaya transportasi, cuti tahunan yang belum diambil, dan uang pengganti hak lainnya sesuai perjanjian kerja.

Contoh Perhitungan Pesangon PHK

Mari kita lihat contoh perhitungan pesangon PHK untuk memahami lebih jelas:

Misalkan seorang karyawan dengan masa kerja 3 tahun 6 bulan dan upah bulanan Rp7.500.000 di-PHK. Berikut perhitungannya:

  • Uang Pesangon (UP): 4 bulan x Rp7.500.000 = Rp30.000.000
  • Uang Penghargaan Masa Kerja (UPMK): 2 bulan x Rp7.500.000 = Rp15.000.000
  • Uang Penggantian Hak (UPH): Misalnya Rp1.000.000

Total pesangon yang diterima adalah: Rp30.000.000 + Rp15.000.000 + Rp1.000.000 = Rp46.000.000.

Baca Juga: Lindungi Privasi, Begini Cara Kelola Data Karyawan dengan Benar!

Perhitungan pesangon PHK adalah bagian penting dari proses pemutusan hubungan kerja yang harus dilakukan dengan cermat. Dengan memahami undang-undang yang mengatur dan langkah-langkah perhitungan yang tepat, Anda dapat memastikan bahwa hak-hak karyawan terpenuhi dengan adil. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu Anda dalam menghadapi atau mengelola situasi PHK dengan lebih baik. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai perhitungan pesangon PHK, jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut atau berkonsultasi dengan ahli hukum ketenagakerjaan.

Jika Anda ingin memastikan perhitungan pesangon PHK dilakukan dengan tepat dan sesuai peraturan, kami memiliki solusi untuk Anda. Cobalah aplikasi e-meterai kami yang memudahkan pengelolaan dokumen dan perhitungan pesangon. Untuk itu, free trial tersedia untuk Anda mencoba fitur-fitur canggih kami secara gratis. Jika ada pertanyaan atau kebutuhan khusus, jangan ragu hubungi kami dan ajukan product inquiry. Dengan teknologi yang tepat, Anda dapat memastikan semua proses berjalan dengan lancar dan akurat.

Tinggalkan Balasan