Kekuatan Hukum Tanda Tangan Elektronik Itu Bagaimana? Cek di Sini!

kekuatan hukum tanda tangan elektronik

Di era digital, penggunaan tanda tangan elektronik semakin menjadi kebutuhan utama dalam berbagai transaksi. Mulai dari pengesahan kontrak bisnis hingga dokumen administratif, tanda tangan elektronik memberikan kemudahan tanpa mengurangi kekuatan hukumnya. 

Namun, masih ada yang bertanya apakah tanda tangan elektronik benar-benar sah di mata hukum? Untuk membahasnya, kami akan membahas dasar hukum tanda tangan elektronik di Indonesia, syarat keabsahannya, jenis-jenisnya, dan solusi terbaik untuk kebutuhan bisnis Anda.

Dasar Hukum Tanda Tangan Elektronik

Kekuatan hukum tanda tangan elektronik di Indonesia diatur secara tegas dalam beberapa peraturan perundang-undangan. Dasar hukum ini memberikan keabsahan bagi penggunaan tanda tangan elektronik dalam berbagai dokumen digital.

  1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
    Pasal 11 UU ITE menyatakan bahwa tanda tangan elektronik memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah selama memenuhi persyaratan tertentu.
  2. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik
    Peraturan ini menjabarkan lebih lanjut tentang penggunaan tanda tangan elektronik, khususnya mengenai persyaratan teknis dan kriteria keamanan yang harus dipenuhi.

Dengan dasar hukum tersebut, tanda tangan elektronik di Indonesia memiliki kedudukan yang setara dengan tanda tangan konvensional, selama memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan.

Baca Juga: Legalitas Tanda Tangan Elektronik di Indonesia: Perkembangan & Aturan

Syarat Sah Tanda Tangan Elektronik

Tanda tangan elektronik dianggap sah secara hukum apabila memenuhi syarat-syarat yang diatur dalam UU ITE. Berikut adalah kriteria yang harus dipenuhi:

  1. Dibuat Secara Privasi dan Hanya Diketahui oleh Pemilik
    Tanda tangan elektronik harus bersifat pribadi dan hanya dapat diakses oleh pemiliknya untuk mencegah penyalahgunaan.
  2. Pemilik Asli Memiliki Kuasa untuk Menggunakannya
    Hanya pemilik tanda tangan yang dapat memberikan persetujuan atas dokumen yang ditandatangani.
  3. Perubahan pada Tanda Tangan Digital Dapat Diketahui Secara Pasti
    Jika ada perubahan pada tanda tangan elektronik, sistem harus mampu mendeteksinya untuk menjaga keaslian dokumen.
  4. Informasi Elektronik Terkait Tanda Tangan Bisa Dilacak
    Setiap perubahan atau aktivitas yang terkait dengan dokumen elektronik harus dapat dilacak secara transparan.
  5. Memiliki Cara Khusus untuk Mengidentifikasi Pemilik
    Sistem tanda tangan elektronik harus dilengkapi metode identifikasi yang dapat memastikan siapa pemiliknya.
  6. Dapat Membuktikan Persetujuan Pemilik
    Sistem harus dapat membuktikan bahwa pemilik tanda tangan telah memberikan persetujuan pada dokumen tertentu.

Jika tanda tangan elektronik Anda memenuhi semua kriteria ini, maka dokumen yang ditandatangani memiliki kekuatan hukum yang sah.

Baca Juga: Memahami Peraturan Tanda Tangan Elektronik di Indonesia

Jenis-Jenis Tanda Tangan Elektronik

Tanda tangan elektronik dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan tingkat keamanannya.

1. Tanda Tangan Elektronik Tersertifikasi (Tanda Tangan Digital)

Tanda tangan elektronik tersertifikasi dilengkapi dengan Sertifikat Elektronik, yang meningkatkan tingkat keamanan dan keabsahan hukumnya. 

Sertifikat ini sendiri dikeluarkan oleh Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) resmi yang telah diakui oleh pemerintah Indonesia. Saat ini, terdapat 10 lembaga PSrE di Indonesia, termasuk Privy.

Jenis tanda tangan elektronik ini dapat digunakan untuk dokumen yang membutuhkan tingkat keamanan tinggi, seperti kontrak bisnis bernilai besar, perjanjian investasi, atau dokumen hukum lainnya.

2. Tanda Tangan Elektronik Tidak Tersertifikasi

Tanda tangan elektronik tidak tersertifikasi tidak memiliki Sertifikat Elektronik dan dapat dibuat oleh siapa saja. Untuk kegunaannya sendiri untuk dokumen dengan tingkat keamanan yang rendah atau untuk keperluan informal.

Meski lebih fleksibel, tanda tangan elektronik tidak tersertifikasi tidak memiliki perlindungan hukum setinggi tanda tangan digital tersertifikasi. Oleh karena itu, penggunaannya harus disesuaikan dengan jenis dokumen yang ditangani.

Baca Juga: Perbedaan Tanda Tangan Elektronik Tersertifikasi dan Tidak Tersertifikasi: Mana yang Lebih Aman?

Gunakan Tanda Tangan Elektronik Privy untuk Administrasi Bisnis yang Lebih Efisien

Sebagai salah satu Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) resmi di Indonesia, Privy menyediakan layanan tanda tangan elektronik tersertifikasi yang sah secara hukum. Dengan Privy, Anda dapat:

  • Menandatangani dokumen secara digital dengan keamanan tinggi.
  • Mendapatkan keabsahan hukum yang setara dengan tanda tangan konvensional.
  • Mempercepat proses administrasi bisnis tanpa mengurangi aspek legalitas.

Dengan lebih dari 40 juta pengguna terverifikasi dan lebih dari 2.600 pelanggan perusahaan, Privy adalah mitra terpercaya untuk kebutuhan digitalisasi administrasi Anda.

Mengapa Memilih Privy?

  • Legalitas Terjamin: Tanda tangan elektronik dari Privy dilengkapi Sertifikat Elektronik resmi.
  • Keamanan Tingkat Tinggi: Privy menggunakan teknologi enkripsi canggih untuk melindungi data Anda.
  • Efisiensi Waktu: Proses penandatanganan dokumen menjadi lebih cepat dan praktis.

Ingin mencoba? Hubungi Privy sekarang dan nikmati kemudahan administrasi bisnis di era digital!

Tinggalkan Balasan