Dalam era teknologi yang terus berkembang, penggunaan fingerprint atau sensor sidik jari sebagai metode keamanan makin umum digunakan, terutama dalam perangkat mobile. Dua jenis teknologi yang sering digunakan untuk sensor sidik jari di layar adalah fingerprint optical dan fingerprint ultrasonic. Namun, sudah tahukah Anda perbedaan fingerprint optical dan ultrasonic?
Dalam artikel ini, Privy akan mengajak Anda untuk memahami berbagai perbedaan dari kedua sistem sensor sidik jari ini. Selain itu, temukan juga mana yang terbaik di antara kedua sistem ini pada artikel di bawah!
Apa Itu Fingerprint Optical?
Fingerprint optical adalah jenis teknologi sensor fingerprint yang bekerja dengan memanfaatkan cahaya sebagai medium untuk membaca dan mengenali sidik jari pengguna. Sensor ini ditempatkan di bawah lapisan layar dan menggunakan cahaya yang dipancarkan untuk menangkap sidik jari. Proses ini mengubah data optik menjadi data digital, yang selanjutnya dibandingkan dengan data yang telah tersimpan untuk mengidentifikasi pemilik perangkat.
Kelebihan Fingerprint Optical
Berikut kelebihan dari fingerprint optical.
- Kecepatan Pembacaan: Fingerprint optical umumnya menawarkan kecepatan pembacaan yang tinggi. Proses pembacaannya yang menggunakan cahaya memungkinkan sensor dapat secara cepat membaca sidik jari pengguna.
- Efisiensi Energi: Teknologi fingerprint optical cenderung lebih efisien dalam hal konsumsi energi dibandingkan beberapa teknologi sensor sidik jari lainnya. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk perangkat dengan batasan daya baterai.
Kekurangan Fingerprint Optical
Berikut kekurangan dari fingerprint optical:
- Keterbatasan Keamanan: Meskipun cepat, fingerprint optical cenderung memiliki tingkat keamanan yang lebih rendah dibandingkan beberapa teknologi sensor fingerprint lainnya karena sistemnya yang mudah untuk ditipu.
- Pengaruh Pencahayaan: Kinerja fingerprint optical dapat dipengaruhi oleh kondisi pencahayaan. Misalnya, di bawah terik sinar matahari, sensor akan mengalami kesulitan membaca sidik jari dengan akurat.
Baca Juga: Face Recognition Vs. Fingerprint: Mana yang Cocok untuk Bisnis Anda?
Apa itu Fingerprint Ultrasonic?
Fingerprint ultrasonic merupakan teknologi sensor yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk membaca dan mengenali sidik jari. Sensor ultrasonic mengirimkan gelombang ultrasonik ke permukaan kulit, dan ketika gelombang tersebut memantul kembali ke sensor, informasinya diubah menjadi data digital untuk pembacaan dan identifikasi.
Kelebihan Fingerprint Ultrasonic
Berikut kelebihan dari fingerprint ultrasonic.
- Keamanan Tinggi: Salah satu keunggulan utama fingerprint ultrasonic adalah tingkat keamanan yang lebih tinggi. Penggunaan gelombang ultrasonik memungkinkan pembacaan sidik jari dengan lebih teliti, membuatnya sulit untuk diretas.
- Kemampuan Penetrasi: Fingerprint ultrasonic memiliki kemampuan penetrasi yang baik dari berbagai hambatan fisik. Ini memungkinkan sensor tetap berfungsi jika sidik jari kotor.
- Pengenalan 3D: Fingerprint ultrasonic mampu membuat pemindaian sidik jari dalam tiga dimensi sehingga dapat meningkatkan tingkat keamanan dan ketepatan pengenalan. Meskipun jari tidak tertempel sempurna, sensor tetap mengenali sidik jari.
Kekurangan Fingerprint Ultrasonic
Berikut kekurangan dari fingerprint ultrasonic.
- Harga yang Lebih Tinggi: Implementasi teknologi ultrasonic umumnya lebih mahal, yang dapat memengaruhi harga perangkat yang menggunakannya. Hal ini mungkin menjadi pertimbangan bagi konsumen yang memiliki batasan anggaran.
Baca Juga: Apa itu Verifikasi Identitas Digital dan Pentingnya dalam Transaksi Elektronik
Perbedaan Fingerprint Optical dan Ultrasonic
Selain dari kelebihan dan kekurangannya, berikut perbedaan lainnya dari fingerprint optical dan fingerprint ultrasonic.
1. Metode Pembacaan yang Berbeda
Fingerprint optical dan Fingerprint ultrasonic menggunakan cara kerja yang berbeda dalam membaca sidik jari. Cara kerja sensor optical menggunakan cahaya sebagai medium pembacaan, di mana cahaya dipancarkan ke ujung jari untuk membaca dan merekam sidik jari.
Di sisi lain, cara kerja sensor fingerprint ultrasonic menggunakan gelombang ultrasonik yang tidak terlihat untuk melakukan pembacaan. Keberadaan teknologi ini menciptakan metode yang unik namun efektif dalam mengenali pola sidik jari pengguna.
2. Kecepatan dan Akurasi
Fingerprint optical memang memiliki kecepatan dalam pembacaan sidik jari, tetapi tidak melakukan dapat memetakan jari secara menyeluruh, sehingga untuk membaca lebih akurat diperlukan penekanan pada layar..
Sebaliknya, sensor ultrasonic mengandalkan sinyal elektrik untuk memetakan sidik jari. Kehadiran sinyal elektrik ini memungkinkan pengguna untuk tidak perlu menekan jari pada sensor. Hasilnya, pemindaian menjadi cepat dan akurat.
Perusahaan Qualcomm yang merupakan salah satu pengembang sensor fingerprint ultrasonic menyatakan bahwa jeda antar pemindaian pada sensor ultrasonic hanya sekitar 250 milidetik saja.
3. Kemampuan Penetrasi
Keunggulan utama fingerprint ultrasonic terletak pada kemampuannya untuk beroperasi dengan baik di bawah kondisi eksternal yang berbeda. Sensor ultrasonic dapat bekerja meskipun sidik jari dalam keadaan kotor, basah, atau berminyak. Hal ini membuatnya lebih tahan terhadap variasi kondisi lingkungan sehari-hari yang mungkin dihadapi pengguna dibandingkan fingerprint optical.
4. Kompatibilitas dengan Pelindung Layar
Fingerprint optical dapat mengalami keterbatasan dalam hal kompatibilitas dengan beberapa jenis pelindung layar. Sebaliknya, fingerprint ultrasonic menunjukkan fleksibilitas yang lebih tinggi dan mampu berfungsi di bawah berbagai jenis pelindung layar, termasuk tempered glass atau plastik.
5. Keamanan
Keamanan menjadi perbedaan fingerprint optical dan ultrasonic yang krusial. Berbeda dengan optical, fingerprint ultrasonic menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi karena mekanisme pemetaan sidik jari yang bersifat 3D. Sensor ultrasonic tidak memetakan permukaan sidik jari secara datar (2D), melainkan memetakan dalam bentuk 3D. Melalui sistem ini, sensor ultrasonic tidak mudah diretas.
Baca Juga: Aplikasi Verifikasi Wajah: Teknologi Mencegah Kecurangan Identitas di Dunia Digital
Mana yang Lebih Baik antara Fingerprint Optical dan Ultrasonic?
Seperti yang Anda baca di atas, kedua teknologi sensor fingerprint ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pemilihan antara keduanya sebagian besar tergantung pada preferensi pengguna dan kebutuhan spesifikasi perangkat.
Meskipun demikian, secara keseluruhan, fingerprint ultrasonic cenderung menjadi pilihan yang lebih unggul karena tingkat keamanan yang lebih tinggi dan kemampuan penetrasi yang lebih baik. Namun, Anda perlu mempertimbangkan aspek lain seperti harga dan kesesuaian perangkat dengan teknologi ini.
Secara keseluruhan, perbedaan antara fingerprint optical dan ultrasonic mencerminkan keberagaman teknologi dalam dunia identifikasi sidik jari. Fingerprint optical dengan efisiensi energinya cocok untuk perangkat yang memiliki batasan daya. Di sisi lain, fingerprint ultrasonic menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi dan kemampuan penetrasi yang baik.
Namun, tidak dapat disangkal bahwa keamanan identitas digital menjadi kebutuhan utama di era digital ini. Seperti artikel di atas, fingerprint optical dan ultrasonic merupakan salah satu sistem pendukung keamanan digital yang menjamin perangkat hanya dapat diakses oleh orang yang tepat.
Selain sistem tersebut, Privy muncul sebagai solusi terdepan untuk verifikasi identitas digital dengan sistem Digital Certificate Issuance yang canggih. Melalui integrasi teknologi tinggi dalam proses verifikasi identitas, Privy menyediakan verifikasi data biometrik yang aman dan juga dengan proses yang mulus. Lebih dari itu, teknologi pengenalan wajah dari Privy dilengkapi deteksi liveness yang dapat mencegah dari penipuan online dan pencurian identitas.
Sebagai langkah bijak dalam menjaga privasi dan keamanan, pilihlah Privy sebagai solusi yang memberikan keamanan terjamin. Dapatkan Digital certificate issuance dengan segala kelebihannya di sini!