Multi Factor Authentication: Definisi, Cara Kerja, dan Tips Memanfaatkannya

Keamanan-Akses--Pentingnya-Multi-Factor-Authentication

Dalam era digital yang terus berkembang pesat, keamanan informasi menjadi hal yang makin penting. Makin banyaknya kegiatan yang dilakukan secara online membuat risiko kebocoran data dan serangan siber makin meningkat. Salah satu cara untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan menggunakan teknologi keamanan yang lebih canggih, seperti Multi Factor Authentication atau biasa disebut MFA. Multi Factor Authentication adalah solusi yang efektif untuk melindungi akun dan data sensitif dari akses yang tidak sah. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara rinci tentang apa itu Multi Factor Authentication (MFA), mengapa penting, bagaimana cara kerjanya, serta tips untuk memanfaatkannya. Mari kita bahas lebih lanjut!

Apa Itu Multi Factor Authentication (MFA)?

Multi Factor Authentication (MFA) adalah teknologi keamanan yang mengharuskan pengguna dan kata sandi untuk memberikan lebih dari satu bukti identitas saat mengakses akun atau layanan online. Konsep ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dengan menambahkan lapisan perlindungan ekstra yang melibatkan kombinasi faktor-faktor otentikasi.

Identitas pengguna dapat berupa:

  • Sesuatu yang diketahui (seperti kata sandi)

  • Sesuatu yang dimiliki (seperti perangkat keras atau perangkat seluler yang menerima kode)

  • Sesuatu yang melekat pada pengguna (seperti sidik jari atau pemindaian wajah)

Metode MFA bekerja dengan mengombinasikan setidaknya dua faktor otentikasi yang berbeda. Misalnya, saat pengguna ingin masuk ke akun mereka, mereka harus memasukkan kode yang dikirim ke perangkat seluler mereka setelah memasukkan kata sandi. Hal ini menciptakan sistem yang lebih aman, karena bahkan jika salah satu faktor—seperti kata sandi—dikompromikan, penyerang masih harus melewati lapisan keamanan tambahan untuk mendapatkan akses tidak sah.

Apa Perbedaan antara MFA dan 2FA?

MFA dan Two Factor Authentication (2FA) sering dianggap serupa tetapi memiliki perbedaan penting. 2FA memerlukan dua jenis verifikasi, umumnya kombinasi dari sesuatu yang Anda ketahui (seperti kata sandi) dan sesuatu yang Anda miliki (seperti kode dari perangkat lunak autentikasi).

Di sisi lain, MFA mencakup dua atau lebih faktor autentikasi, termasuk biometrik, pola mengetik, atau lokasi geografis. Dengan kata lain, MFA menawarkan keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan 2FA, meskipun 2FA lebih mudah digunakan dan diimplementasikan. Pilihan antara keduanya tergantung pada kebutuhan keamanan dan pengalaman pengguna.

Baca Juga: 6 Jenis Autentikasi yang Perlu Anda Ketahui

Mengapa Keberadaan Multi Factor Authentication (MFA) Penting untuk Bisnis?

Keamanan informasi menjadi semakin penting bagi bisnis di era digital ini. Ancaman siber yang kompleks dan terus berkembang dapat mengakibatkan kerugian besar, baik dari segi keuangan maupun reputasi. Dalam konteks ini, keberadaan Multi Factor Authentication (MFA) berperan sangat penting untuk meningkatkan perlindungan data pengguna dan sistem usaha. Berikut enam alasan mengapa metode autentikasi ini sangat krusial bagi usaha Anda:

1. Perlindungan yang Lebih Baik

MFA menciptakan lapisan keamanan tambahan dengan meminta lebih dari satu bukti identitas untuk memvalidasi identitas pengguna sebelum memberikan akses ke sistem atau informasi sensitif. Dengan adanya lebih dari satu faktor, seperti kata sandi, kode yang diterima melalui alamat email, sidik jari atau pengenalan wajah, bahkan jika satu faktor dikompromikan, masih ada lapisan keamanan yang harus dilalui oleh penyerang.

2. Mencegah Akses yang Tidak Sah

Dengan menggunakan MFA, perusahaan dapat meminimalkan risiko akses yang tidak sah ke akun dan sistem mereka. Penjahat dunia maya sering menggunakan teknik social engineering, seperti phishing atau pencurian kata sandi, untuk mendapatkan akses. Namun, dengan autentikasi multi faktor, upaya tersebut menjadi jauh lebih sulit untuk berhasil.

3. Kepatuhan Terhadap Regulasi

Banyak regulasi seperti GDPR (General Data Protection Regulation) menuntut tingkat keamanan yang tinggi terkait dengan perlindungan data pengguna. Mengimplementasikan Multi Factor Authentication (MFA) dapat membantu usaha Anda mematuhi persyaratan regulasi tersebut lebih mudah dan menghindari denda besar yang mungkin timbul akibat pelanggaran data.

4. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan

Dengan memberikan perlindungan ekstra terhadap akun dan data pengguna, perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap layanan mereka. Pelanggan merasa lebih nyaman dan aman saat berinteraksi dengan bisnis yang menggunakan autentikasi multi faktor.

5. Mengurangi Risiko Kerugian Finansial

Serangan siber dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi perusahaan, baik dalam bentuk pencurian data pelanggan maupun biaya pemulihan sistem yang terkena dampak. Dengan menggunakan MFA, perusahaan dapat mengurangi risiko kerugian finansial akibat serangan siber.

6. Meningkatkan Produktivitas Karyawan

Karyawan menjadi lebih produktif ketika mereka dapat menggunakan aplikasi seluler dan perangkat favorit mereka untuk mengakses semua sumber daya yang dibutuhkan tanpa harus meninggalkan kantor.

Mereka mendapatkan fleksibilitas dan akses yang penting, sementara perusahaan dapat memastikan keamanan jaringan dan data mereka dengan menerapkan MFA untuk akses ke aplikasi bisnis atau terhubung ke jaringan secara remotemelalui VPN. Selain itu, MFA yang menggunakan kunci keamanan atau aplikasi autentikasi menambah kenyamanan dan keamanan bagi karyawan.

Baca Juga: Simak 8 Tips Verifikasi Wajah Agar Aman dan Berhasil

Cara Kerja Multi Factor Authentication (MFA)

Multi Factor Authentication (MFA) bekerja dengan meminta lebih dari satu jenis identity verification sebelum memberikan akses masuk ke suatu sistem atau aplikasi. Berikut adalah cara kerja MFA secara umum:

1. Pengguna Memasukkan Kredensial Awal

Langkah pertama dalam proses autentikasi adalah pengguna diminta untuk memasukkan kredensial awal mereka. Hal ini termasuk memasukkan nama pengguna dan kode sandi atau nomor PIN. Meskipun langkah ini biasa dilakukan dalam sistem keamanan tradisional, tetapi tahapan ini juga merupakan langkah pertama dalam proses MFA.

2. Permintaan Verifikasi Tambahan

Setelah memasukkan kredensial awal, sistem akan meminta verifikasi tambahan untuk memastikan identitas pengguna. Verifikasi ini bisa berupa pengiriman kode OTP (One Time Password) ke ponsel pengguna, penggunaan aplikasi autentikasi, atau pemindaian sidik jari atau wajah pengguna.

3. Pengetahuan (Knowledge)

Sebagai bagian dari proses verifikasi, pengguna mungkin diminta untuk memasukkan informasi rahasia, seperti PIN atau jawaban atas pertanyaan keamanan tertentu. Langkah ini menambah lapisan keamanan, karena hanya pengguna yang sah yang tahu informasi tersebut.

4. Kepemilikan (Possession)

Pengguna harus membuktikan kepemilikan terhadap sesuatu, seperti menerima kode OTP melalui SMS atau aplikasi autentikasi. Alternatif lainnya, mereka bisa menggunakan token keamanan fisik, yang merupakan perangkat keras yang dihasilkan secara acak dan hanya dimiliki oleh pengguna. Ini adalah langkah penting dalam memvalidasi identitas pengguna.

5. Biometrik (Biometrics)

Sistem juga dapat memverifikasi identitas pengguna berdasarkan fitur biometrik unik mereka, seperti sidik jari, pengenalan wajah, atau pemindaian iris. Dengan menggunakan teknologi biometrik, MFA memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi dan kemudahan penggunaan.

6. Proses Verifikasi

Setelah pengguna memberikan semua verifikasi tambahan, sistem akan memverifikasi kecocokan informasi yang diberikan dengan data pengguna yang tersimpan. Ini melibatkan pencocokan semua faktor yang telah diberikan—pengetahuan, kepemilikan, dan biometrik.

7. Akses Diberikan atau Ditolak

Jika semua langkah verifikasi berhasil, pengguna akan diberikan akses ke sistem atau aplikasi yang diminta. Namun, jika salah satu langkah verifikasi gagal, akses akan ditolak, dan pengguna tidak akan dapat masuk ke dalam sistem. Langkah ini memastikan bahwa hanya pengguna yang sah yang dapat mengakses informasi atau aplikasi penting.

Perbedaan Multi Factor Authetication dan Multi Step Authentication

Multi-step authentication memverifikasi faktor-faktor secara berurutan, dengan memberikan respon negatif jika salah satu faktor autentikasi tidak benar. Sedangkan multi-factor authentication melakukan verifikasi semua faktor secara bersamaan setelah semua pertanyaan diajukan. Pada multi-step autentikasi, proses verifikasi berhenti setelah faktor yang pertama salah. Pada multi-factor authentication, verifikasi dilakukan di akhir dan memberikan respon negatif tanpa menjelaskan faktor autentikasi mana yang tidak sesuai.

Tips Memanfaatkan Multi Factor Authentication (MFA) untuk Bisnis Anda

Menerapkan Multi Factor Authentication (MFA) adalah langkah yang sangat penting untuk meningkatkan keamanan dalam lingkungan perusahaan Anda. Berikut adalah beberapa tips untuk memanfaatkan MFA secara efektif:

1. Pilihlah Metode Verifikasi yang Sesuai

Pertimbangkan untuk menggunakan kombinasi dari beberapa metode verifikasi, seperti OTP melalui SMS, aplikasi autentikasi, atau token fisik. Pemilihan metode yang sesuai akan bergantung pada kebutuhan dan preferensi perusahaan Anda.

2. Edukasikan Karyawan Anda

Berikan pelatihan kepada karyawan Anda tentang pentingnya autentikasi multi faktor dan langkah menggunakannya dengan benar. Pastikan mereka memahami proses verifikasi tambahan, seperti penggunaan sidik jari, dan pentingnya menjaga keamanan kredensial mereka.

3. Penerapan pada Seluruh Sistem

Terapkan MFA tidak hanya untuk mengakses sistem internal, tetapi juga untuk aplikasi eksternal dan layanan cloud yang digunakan oleh perusahaan Anda. Ini termasuk layanan email, sistem manajemen konten, dan platform kolaborasi.

Baca Juga: Apa itu Two Factor Authentication (2FA)?

4. Gunakan MFA untuk Akun Privileged

Berikan perlindungan tambahan dengan menerapkan autentikasi multi faktor untuk akun yang memiliki akses istimewa atau hak istimewa (privileged access) dalam jaringan Anda. Ini akan membantu mencegah akses yang tidak sah ke data sensitif atau atau informasi sistem kritis.

5. Monitoring dan Pemeliharaan

Lakukan pemantauan secara teratur terhadap aktivitas login dan verifikasi MFA di seluruh infrastruktur IT Anda. Selain itu, pastikan untuk melakukan pemeliharaan rutin terhadap sistem MFA untuk memastikan keamanannya dan informasi tetap terjaga.

Dalam dunia yang makin terhubung secara digital, keamanan informasi menjadi makin penting bagi setiap perusahaan. Multi Factor Authentication (MFA) telah terbukti menjadi salah satu cara paling efektif untuk melindungi data sensitif dan mengurangi risiko serangan siber. Dengan mengharuskan pengguna untuk melewati lebih dari satu lapisan verifikasi pengguna, MFA membuat akses ke akun menjadi lebih sulit bagi penjahat siber.

Dalam artikel ini, kita telah mempelajari secara menyeluruh tentang konsep dan pentingnya MFA dalam lingkungan perusahaan. Kita juga telah melihat bagaimana MFA bekerja dan beberapa tips untuk memanfaatkannya dengan efektif.

Saat Anda mencari solusi terbaik untuk implementasi Multi Factor Authentication (MFA) dalam bisnis Anda, pertimbangkanlah kehadiran Privy identitas digital sebagai pilihan utama. Dengan menyediakan sertifikat digital yang aman dan dapat dipercaya, Privy membantu mengamankan proses autentikasi dan verifikasi identitas secara efisien.

Privy identitas digital menawarkan berbagai fitur dan keunggulan, termasuk keamanan tingkat tinggi, kemudahan penggunaan, dan dukungan teknis yang andal. Dengan menggunakan Privy, Anda dapat memastikan bahwa perusahaan Anda dilindungi dari ancaman siber dan memiliki kontrol penuh atas keamanan informasi.

Kunjungi situs resmi Privy dan temukan solusi keamanan verifikasi identitas dan mulailah melindungi bisnis Anda dari serangan siber hari ini juga!

Tinggalkan Balasan