Selain surat perjanjian utang piutang, seseorang yang bergerak di bidang permodalan atau pemberian pinjaman juga pasti bersinggungan dengan surat penagihan.
Surat penagihan ini penting sebagai sarana komunikasi tertulis antara kreditur dan nasabah. Eits, tetapi Anda harus tahu terlebih dahulu bagaimana surat perintah itu sebelum memberikannya pada nasabah Anda.
Berikut 7 contoh surat penagihan dan cara membuatnya. Bisa dijadikan sebagai referensi untuk perusahaan Anda. Simak selengkapnya!
Apa itu Surat Penagihan?
Seperti yang sudah sedikit disinggung, surat penagihan adalah sarana komunikasi tertulis antara pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman mengenai kewajiban yang belum terselesaikan. Tujuannya, tentu supaya nasabah segera melakukan kewajibannya membayarkan cicilan atau pun tunggakan.
Biasanya, format utama surat penagihan adalah rincian hutang tersisa, metode pembayaran, serta batas waktu yang ditentukan untuk nasabah melunasi tanggung jawabnya. Format utama tersebut harus ada supaya surat penagihan yang Anda buat terlihat profesional.
Contoh Surat Penagihan
Setelah memahami mengenai pengertian surat penagihan, saatnya Anda mengamati langsung contohnya agar gambaran Anda mengenai dokumen ini lengkap. Berikut contoh surat penagihan dengan berbagai macam permasalahan yang ada.
1. Contoh surat tagihan piutang
2. Contoh surat penagihan hutang sudah jatuh tempo
3. Contoh surat penagihan pembayaran invoice
4. Contoh surat tagihan hutang perusahaan
5. Contoh surat tagihan hutang perorangan
6. Contoh surat penagihan hutang kepada ahli waris
7. Contoh surat penagihan hutang sederhana
Sumber: ireppos
Cara Membuat Surat Penagihan
Beberapa contoh surat penagihan diatas bisa Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Jika masih bingung, berikut cara membuatnya.
- Sertakan identitas pengirim. Cara pertama saat membuat surat penagihan adalah mencantumkan identitas pengirim/perusahaan secara jelas beserta alamat dan kontak yang bisa dihubungi.
- Perkenalkan diri dan tujuan. Bagian selanjutnya adalah memperkenalkan diri dan tujuan penagihan hutang Anda, bisa tulis dengan singkat saja.
- Detail hutang dan jatuh tempo. Selanjutnya, tuliskan detail utang yang belum dilunasi serta tanggal jatuh tempo.
- Metode pelunasan dan batas pembayaran. Bagian yang harus dituliskan selanjutnya adalah metode penulisan, tuliskan nomor rekening yang bisa digunakan untuk transaksi. Tuliskan juga batas pembayaran.
- Beri kontak yang bisa dihubungi. Pada bagian penutup, beri nomor kontak atau email yang bisa dihubungi sebagai sarana konfirmasi mengenai hutang piutang ini.
- Bubuhi tanda tangan. Terakhir, supaya terlihat resmi dan profesional, Anda harus cantumkan tanda tangan dan nama terang di bagian bawah.
Selain membubuhkan tanda tangan secara konvensional, kini Anda juga bisa membuat surat penagihan secara digital dan menandatanganinya langsung menggunakan tanda tangan digital.
Selain lebih efektif, tanda tangan digital juga memiliki keamanan yang lebih tinggi. Contohnya pada tanda tangan digital Privy, sistem kriptografi asimetris dan infrastruktur kunci publik yang digunakan dapat memastikan bahwa setiap identitas yang masuk adalah unik dan terverifikasi.
Jadi, Anda tidak perlu khawatir terhadap risiko pemalsuan identitas ataupun dokumen. Tinggal tanda tangan, dan kirimkan ke penerima dengan aman. Selamat mencoba!