Menggunakan sistem identitas digital memang menghasilkan berbagai keuntungan. Selain lebih praktis, sistem identitas digital juga dinilai lebih aman karena mampu meminimalisir kemungkinan pemalsuan atau pencurian data. Namun, dibutuhkan landasan prinsip yang kuat agar sistem identitas digital mampu memberikan berbagai kelebihan tersebut.
Menurut hasil riset dari Deloitte, serta berkaca dari kesuksesan sistem identitas digital di negara lain, berikut lima prinsip utama sistem identitas digital yang harus kita miliki:
Baca juga: Mengenal Sistem Identitas Digital
1. Social Good (Manfaat Sosial)
Menurut prinsip pertama ini, sistem identitas digital sudah sewajarnya untuk memberikan identitas bagi seluruh warga negara dan terbuka bagi siapapun yang ingin memiliki identitas digital tersebut. Dengan manfaat dan kemudahan yang dihadirkan oleh sistem identitas digital, maka wajar apabila sistem identitas digital yang baik bisa diberikan dan digunakan oleh siapa saja tanpa kecuali. Menurut Deloitte, lembaga finansial seperti bank atau startup fintech bisa mempengaruhi lebih banyak pengadopsian dan penggunaan sistem identitas digital lewat hubungan yang mereka bina dengan nasabah. Hal ini salah satunya dibuktikan dengan kemudahan proses Know Your Customer (KYC) secara elektronik menggunakan sistem identitas digital yang membuat calon nasabah tidak perlu lagi repot dengan mengisi berbagai formulir dan mengumpulkan berbagai dokumen identitas ke lembaga finansial yang bersangkutan.
2. Privacy-enhancing (Melindungi Privasi)
Prinsip kedua ini adalah prinsip yang bisa dianggap sebagai prinsip terpenting dalam sistem identitas digital yaitu perlindungan privasi. Sistem identitas digital harus bisa melindungi privasi dan data milik penggunanya. Sebuah sistem identitas digital harus bisa menjamin bahwa setiap pihak yang terlibat hanya bisa melihat data dan informasi yang mereka butuhkan, lalu menggunakan data itu untuk keperluan yang telah disetujui oleh seluruh pihak yang terlibat. Prinsip ini pun menegaskan bahwa sistem identitas digital wajib memiliki perlindungan dan penyimpanan data yang terpercaya keamanannya.
3. User-centric (Berpusat Pada Pengguna)
Prinsip keamanan sebelumnya berhubungan erat dengan prinsip ketiga ini. Berdasarkan prinsip ini, seluruh pengguna identitas digital berhak memiliki kuasa sepenuhnya atas identitas digital ini. Mereka pun berhak mengendalikan penyimpanan dan pengiriman data pribadi mereka dalam sistem identitas digital. Karena itu, penting bagi pengguna untuk dapat mempercayakan keamanan data mereka dalam sistem identitas digital ini. Semua orang yang ingin mengakses data milik pengguna harus meminta izin pengguna untuk dapat mengakses data pribadi tersebut.
4. Viable and Sustainable (Memiliki Sistem yang Layak dan Bertahan Dalam Jangka Panjang)
Pada prinsip ini, Deloitte menjelaskan bahwa agar sistem identitas digital bisa menuai kesuksesan, sistem ini harus diperlakukan sebagai layaknya bisnis dalam jangka panjang. Menurut mereka, sistem identitas digital tidak hanya untuk memberikan identitas yang mudah diakses dan aman bagi penggunanya, namun sistem ini masih memiliki potensi lain yang bisa ditemukan dalam penggunaannya. Karena itu, seluruh pihak yang terlibat dalam penciptaan sistem identitas digital ini harus terus berusaha menggali potensi kegunaan apalagi yang bisa diterapkan untuk mempermudah kehidupan masyarakat dalam jangka panjang.
5. Open and Flexible (Terbuka dan Fleksibel)
Prinsip terakhir ini berkaitan tentang keterbukaan teknologi dan standar yang diterapkan dalam sistem identitas digital ini. Sistem identitas digital yang sukses seharusnya dirancang untuk bisa mengintegrasikan teknologi-teknologi baru dan melayani berbagai kebutuhan yang terus berubah dari setiap pengguna dengan standar dan ketentuan yang telah disesuaikan. Hal ini pun bisa mempermudah pengguna untuk terus menyesuaikan data mereka untuk berbagai kebutuhan yang memerlukan sistem identitas digital.
Membangun sistem identitas digital yang mampu melayani berbagai kebutuhan dalam jangka waktu singkat bukanlah hal yang mudah. Tapi apabila sistem identitas digital tersebut mengikuti prinsip-prinsip yang disebutkan di atas, maka kesuksesannya akan lebih mudah didapatkan dan akan lebih banyak pengguna yang bisa merasakan manfaatnya.
Baca juga: Sistem Identitas Digital dan 7 Kegunaannya di Industri Finansial
Tanda Tangan Digital yang Mengikuti Lima Prinsip Utama Identitas Digital
Walaupun sekarang Anda mungkin masih belum bisa menggunakan dan merasakan kemudahan yang ditawarkan oleh sistem identitas digital, Anda sudah bisa menggunakan tanda tangan digital yang mengikuti lima prinsip utama untuk sistem identitas digital tersebut. Anda bisa mulai menggunakan tanda tangan digital ini lewat layanan tanda tangan digital dari PrivyID.
Sebagai penyedia layanan tanda tangan digital di Indonesia, PrivyID telah diakui oleh Kominfo untuk memberikan layanan tanda tangan digital yang memiliki kekuatan hukum yang sama dengan tanda tangan basah. PrivyID juga telah mengikuti lima prinsip sistem identitas digital yang disebutkan oleh Deloitte tersebut. Hal ini dibuktikan oleh PrivyID dengan menghadirkan layanan tanda tangan digital yang bisa digunakan oleh siapapun, menjamin keamanan data dan informasi pengguna dalam server dengan enkripsi berstandar internasional, penggunaan data dan informasi yang bisa diawasi langsung oleh pengguna, dan terbuka untuk berbagai perkembangan lebih lanjut di masa depan.
Dengan layanan tanda tangan digital dari PrivyID, Anda pun tidak perlu lagi repot-repot untuk mengirimkan dokumen legal atau menunggu lama untuk dapat menandatangani dokumen legal secara langsung. Untuk mulai menggunakan PrivyID, segera unduh aplikasinya di Google Play Store dan iOS App store, atau kunjungi situsnya di www.privy.id.