Teknologi serba digital semakin memudahkan masyarakat dengan berbagai fitur yang disediakan. Hampir seluruh sektor industri mulai bergerak ke arah transformasi digital, tidak terkecuali industri kesehatan. Penggunaan e-KYC jadi salah satu bentuk transformasi tersebut dan menjadi primadona bagi beberapa industri.
E-KYC (Electronic Know Your Customer) adalah metode yang digunakan untuk memproses dan memverifikasi data pengguna. Bidang kesehatan saat ini juga turut menerapkan e-KYC agar bisa beradaptasi dengan perkembangan yang ada.
Lalu, apa saja keuntungan menggunakan e-KYC di bidang kesehatan dan bagaimana penerapannya? Yuk, simak pembahasannya berikut ini!
Keuntungan Menggunakan e-KYC di Industri Kesehatan
Layanan digital rumah sakit menggunakan e-KYC dapat memberikan beberapa keuntungan baik bagi pasien maupun tenaga kerja. Berikut adalah beberapa keuntungan tersebut:
1. Mengurangi panjangnya antrean rumah sakit
Antrean yang panjang di rumah sakit bisa menjadi sangat menyulitkan jika kondisi pasien dalam keadaan lemah. Proses administrasi panjang yang masih dilakukan secara konvensional jadi kurang efektif lagi di era digital ini.
Sekarang rumah sakit sudah bisa menggunakan program e-KYC untuk mengatur biometrik dan identifikasi NIK (Nomor Induk Kependudukan) pasien. Dengan begitu, data administrasi bisa segera selesai karena NIK sudah mencakup informasi penting pasien.
Beberapa rumah sakit juga sudah menjalankan aplikasi khusus untuk mengambil nomor antrean. Ketika pasien datang ke rumah sakit, mereka hanya perlu memindai sidik jari atau face recognition untuk menyesuaikan data aplikasi dengan pasien sesungguhnya. Terlihat cukup efektif, bukan?
2. Layanan kesehatan semakin meluas
Dengan layanan e-KYC, kini Anda tidak perlu lagi membawa rekam medis yang tercetak karena data-data tersebut sudah didigitalisasi.
Pasien akan lebih mudah mengakses layanan kesehatan di rumah sakit lain tanpa perlu khawatir rekam medis tertinggal. Riwayat pengobatan pasien juga akan bisa dilihat oleh dokter yang memeriksa sehingga memudahkan untuk proses tindak lanjut.
3. Kemudahan konsultasi kesehatan
Dewasa ini, sudah banyak situs dan aplikasi layanan kesehatan yang beri kemudahan untuk melakukan konsultasi dari jarak jauh.
Anda tidak perlu lagi harus mengantre lama di rumah sakit karena sesi konsul bisa dilakukan di rumah. Anda hanya tinggal mengatur jadwal dengan dokter pilihan di aplikasi yang sudah diunduh dan dokter pun akan melayani keluhan Anda.
Penerapan e-KYC dalam Industri Kesehatan
Dalam penerapannya, manfaat e-KYC bagi bisnis di bidang kesehatan akan mempermudah pasien dan tenaga kerja kesehatan. Penerapannya dapat berupa:
- Kemudahan dalam mengakses dan memverifikasi data pasien: Seorang perawat bisa dengan mudah mengakses informasi seputar data diri dan asuransi yang akan digunakan oleh pasien.
- Tingkatkan keamanan atas informasi pasien: Dengan fitur sidik jari dan biometrik, akses kepada informasi pribadi hanya bisa dibuka oleh pemilik yang bersangkutan. Hal ini bisa juga bisa digunakan mengurangi tindakan pemalsuan data diri untuk mendapatkan obat yang tidak sesuai resep.
- Mempercepat proses administrasi: Pasien tidak akan direpotkan lagi dengan mengisi formulir pendaftaran saat ingin berobat. Hanya dengan memindai sidik jari melalui aplikasi terintegrasi e-KYC, Anda bisa langsung mengisi form yang sudah disediakan.
Tantangan dalam Implementasi e-KYC di Industri Kesehatan
Meskipun banyak manfaat yang bisa dirasakan dari penerapan e-KYC, tantangan dan risiko tentu tetap mengintai. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai tantangan yang mungkin dihadapi dalam implementasi e-KYC di industri kesehatan:
1. Risiko pencurian informasi pribadi
Rumah sakit memiliki ribuan hingga ratusan ribu data pasien yang perlu digitalisasi. Data-data seperti rekam medis dan administrasi tidak lagi ditaruh dalam lemari untuk mencegah kemungkinan terburuk seperti pencurian, kebakaran, dan sebagainya.
Namun ternyata, transformasi ke dunia digital juga tidak menutup kemungkinan terjadi kasus pencurian data pribadi, termasuk informasi kesehatan. Rekam medis pasien yang diretas bisa disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab bahkan seorang dokter sekalipun.
Rekam medis adalah informasi pribadi pasien dan hanya orang tersebutlah yang boleh memilikinya. Data yang dicuri bisa digunakan untuk pemalsuan identitas, mengklaim asuransi pasien, hingga pemalsuan resep obat-obatan.
2. Tingkat akurasi diagnosa penyakit
Meskipun menggunakan e-KYC pada aplikasi kesehatan sangat memudahkan pasien untuk konsultasi, tapi ternyata hal ini bisa jadi tantangan juga.
Tenaga kerja kesehatan bisa mengalami kesulitan mendiagnosa penyakit Anda jika hanya melalui konsultasi online atau secara virtual. Khususnya seperti penyakit dalam yang membutuhkan observasi lebih mendalam untuk mengetahui akar penyebab sebenarnya.
Jadi, konsultasi tatap muka secara langsung masih perlu dilakukan agar dokter bisa menentukan tindakan yang tepat. Selain itu, Anda juga harus memastikan aplikasi layanan e-KYC yang digunakan sudah terintegrasi dengan dokter resmi atau rumah sakit.
3. Tindakan medis bisa terhambat
Berkonsultasi menggunakan e-KYC tidak selamanya bisa berjalan efektif. Jika Anda berada dalam kondisi yang genting, dokter akan kesulitan membantu dan melakukan tindakan medis yang cepat.
Dengan menggunakan layanan kesehatan secara langsung, pertolongan pertama bisa segera didapatkan dan dokter dapat mengobservasi lebih lanjut.
Contoh Penerapan e-KYC di Industri Kesehatan
E-KYC di Indonesia sendiri sudah diterapkan melalui beberapa layanan berbasis situs dan aplikasi di bawah ini:
1. Aplikasi layanan telemedicine

Sekarang ini, konsultasi dengan dokter tidak perlu lagi harus datang ke klinik atau rumah sakit. Hanya dengan mengunduh aplikasi, dokter bisa memberikan diagnosa kemungkinan penyakit Anda.
Layanan ini disebut telemedicine di mana seorang dokter akan melayani pasien dari jarak jauh. praktik penggunaan teknologi untuk memberikan pelayanan kesehatan secara jarak jauh.
Dengan teknologi face recognition, dokter bisa memverifikasi pasien dan mendapatkan data seputar riwayat medis sebelumnya. Jadi, dokter pun bisa mengambil langkah untuk pengobatan selanjutnya.
Banyak aplikasi yang resmi bekerja sama dengan dokter untuk memberikan layanan konsultasi, mulai dari konsultasi penyakit luar, penyakit dalam, hingga penyakit mental.
2. Aplikasi dan situs online rumah sakit

Sudah banyak rumah sakit yang menggunakan layanan digital berbasis aplikasi untuk mempermudah proses administrasi pasien.
Pasien bisa mengakses jadwal dokter, mengajukan konsultasi, hingga menebus obat hanya dengan aplikasi e-KYC. Semua informasi tersebut sudah terintegrasi dengan data dari Dukcapil yang mana hanya bisa diakses oleh pemilik data itu sendiri.
Selain aplikasi, ada juga situs layanan kesehatan dari pemerintah dan rumah sakit yang bisa digunakan untuk mengajukan keluhan pasien.
Kemudahan layanan di industri kesehatan semakin maju dengan adanya metode e-KYC. Walaupun tetap ada tantangan yang mengintai, e-KYC tetap bisa jadi solusi untuk proses layanan yang efektif dan efisien.