/Maksimalkan Layanan Digital Banking dengan Identitas Digital

Maksimalkan Layanan Digital Banking dengan Identitas Digital

Pandemi Covid-19 memaksa berbagai sektor industri untuk mempercepat transformasi digital, salah satunya adalah sektor perbankan. Adanya kebijakan social distancing yang mengharuskan masyarakat untuk menjaga jarak terbukti mempengaruhi layanan digital banking. Berkurangnya layanan tatap muka memaksa maksimalisasi layanan digital banking dengan identitas digital. 

Data dari PwC Indonesia menunjukkan bahwa sebelum tahun 2015, lebih dari separuh transaksi perbankan dilakukan secara tatap muka di kantor cabang. Namun, sejak 2018, jumlahnya turun menjadi 34 persen. Sementara itu, transaksi digital mengalami kenaikan hingga 35 persen. Sebenarnya, kemudahan seperti apa yang ditawarkan layanan digital banking? 

Mengenal Identitas Digital 

Identitas digital adalah serangkaian informasi dalam dunia digital yang dapat merepresentasikan entitas tertentu. Inovasi ini menyediakan verifikasi dan autentikasi dengan tingkat jaminan tinggi, keunikan, dilangsungkan menurut persetujuan individu, perlindungan privasi pengguna, serta kontrol atas data pribadi. 

Baca Juga: Apa Itu Identitas Digital?  

Menerapkan Digital Banking dengan Identitas Digital

Untuk sektor perbankan, identitas digital dapat meningkatkan pengalaman pelanggan, meningkatkan produktivitas, sekaligus meningkatkan manajemen risiko. Berikut adalah beberapa contoh keuntungan yang bisa didapat saat menggunakan layanan digital banking dengan identitas digital. 

  1. Proses Autentikasi yang Lebih Sederhana

    Data dari World Bank menemukan bahwa proses autentikasi ternyata sangat mempengaruhi minat calon nasabah. Semakin mudah prosedur autentikasi, semakin banyak calon nasabah yang berminat dengan layanan keuangan tersebut. Di Inggris misalnya, hampir 25 persen permohonan layanan keuangan batal karena proses pendaftaran yang rumit. 

    Namun, dengan identitas digital, proses autentikasi dapat disederhanakan. Bukan hanya sederhana, autentikasi yang memanfaatkan identitas digital juga lebih akurat. Sebab, prosedur ini dilakukan dengan sistem khusus (kebanyakan bank menggunakan kecerdasan buatan atau AI). Hal ini akan meminimalkan adanya kesalahan akibat human error. 

  2. Meningkatkan Kualitas Layanan

    Selain itu, penerapan identitas digital pada digital banking juga dapat meningkatkan kualitas dan menurunkan biaya layanan pelanggan secara berkelanjutan. Dalam sebuah laporan McKinsey, diketahui bahwa sekitar 30 persen panggilan ke customer service adalah permintaan akses akun karena salah mengingat password atau PIN.

    Namun, dengan identitas digital, problem semacam itu dapat direduksi. Sebab, format identitas ini tidak mengharuskan nasabah untuk mengingat password atau PIN. Identitas akan disimpan dalam penyimpanan cloud yang aman dan canggih. Dengan menurunnya masalah akun yang terblokir karena nasabah melupakan password, otomatis biaya operasional untuk layanan customer service pun akan ikut menurun. 

  3. Meningkatkan Manajemen Risiko Keamanan

    Pada saat yang sama, identitas digital dapat membantu bank meningkatkan manajemen risiko, termasuk dalam penerapan prosedur Know Your Customer (KYC). Prinsip KYC mengharuskan bank untuk memverifikasi identitas calon nasabah. 

    Dengan menjadikan identitas digital sebagai persyaratan KYC, bank dapat memperluas basis pelanggan mereka. Pasalnya, prosedur KYC akan menjadi lebih simpel dan hemat biaya. Bank bisa menghilangkan pemrosesan berkas secara manual, termasuk verifikasi identitas calon nasabah. 

    Hal tersebut sudah terbukti di India. Penerapan e-KYC dengan identitas digital menunjukkan peningkatan jumlah rekening bank dari semula 48 juta akun (2016–2017) menjadi 138 juta (2017-2018). Di saat yang sama, penerapan ini juga dilaporkan mengurangi biaya verifikasi KYC dari sekitar 5 USD menjadi sekitar 0,70 USD per pelanggan. 

  4. Merampingkan Prosedur Autentikasi Karyawan

    Selain itu, sebagai pemberi kerja, pihak bank juga dapat menggunakan identitas digital untuk memperluas dan meningkatkan pencocokan bakat calon karyawan mereka.

    Bisa dibilang, penerapan identitas dalam format digital akan merampingkan prosedur autentikasi karyawan. Dengan begitu, mengisi posisi yang masih kosong pun akan jauh lebih cepat. Perusahaan pun bisa mendapat kandidat yang lebih berkualitas tanpa harus mengeluarkan biaya besar.   

    Baca Juga: Mengapa Bank Menerapkan Layanan Tanda Tangan Digital? 

Ternyata, penerapan identitas digital terbukti dapat memaksimalkan layanan digital banking. Selain aman dan hemat biaya, penerapan identitas digital pun sangat luas sehingga Anda bisa lebih mudah menyesuaikannya dengan kebutuhan. Salah satu contoh penerapan identitas digital untuk digital banking adalah dengan tanda tangan digital. 

Menerapkan tanda tangan digital akan memudahkan berbagai prosedur administrasi bank, misalnya saat pengajuan kredit atau pencairan deposito. Privy sebagai Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) sekaligus penyedia tanda tangan digital telah dipercaya oleh enam bank Indonesia untuk menyediakan solusi pengajuan kartu kredit secara contactless. Tertarik? Dapatkan informasi selengkapnya di sini! 

Be Sociable, Share!