Pada zaman serba digital seperti saat ini, penggunaan teknologi di berbagai industri sedang digencarkan. Industri keuangan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya mulai bergerak menuju konsep digitalisasi layanan. Tujuan penggunaan media digital ini tidak lain adalah untuk meningkatkan efisiensi pelayanan kepada pelanggan.
Salah satu metode teknologi yang mendukung efektivitas pekerjaan adalah e-KYC. Metode ini digunakan untuk menganalisis dan memverifikasi data seseorang agar tersimpan dengan aman.
Lalu, apa sebenarnya e-KYC itu dan bagaimana cara kerjanya? Yuk, simak informasi di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut beserta manfaat dari e-KYC itu sendiri!
Pengertian e-KYC
Electronic Know Your Customer (e-KYC) merupakan metode yang digunakan dalam sebuah teknologi atau aplikasi untuk mengidentifikasi dan memverifikasi identitas pengguna.
Dalam prosesnya, informasi identitas pelanggan dikumpulkan dan dikonfirmasi secara elektronik dengan menggunakan algoritma otomatis dan analisis data. Proses ini memungkinkan lembaga keuangan, penyedia layanan telekomunikasi, dan perusahaan lain untuk mengidentifikasi dan memverifikasi customer mereka dengan lebih cepat dan efisien.
E-KYC dapat menggantikan proses verifikasi identitas konvensional yang mengharuskan seseorang untuk mengisi formulir, mengirimkan dokumen identitas fisik, dan bertemu dengan agen secara langsung untuk melakukan pencocokan data.
Dengan metode ini, layanan masyarakat dapat diproses dengan cepat dan efektif. Proses pengisian data bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Cara Kerja e-KYC
Dalam pelaksanaanya, e-KYC memiliki beberapa cara kerja yang memerlukan informasi dari pengguna. Berikut adalah cara kerja e-KYC dengan menggunakan beberapa gabungan teknologi:
1. Pengumpulan data

Pada tahap pertama, pengguna diminta untuk memberikan informasi pribadi seperti nama, alamat, tanggal lahir, nomor telepon, dan nomor identitas. Informasi ini kemudian dikumpulkan secara elektronik oleh penyedia layanan.
Cara kerja pengumpulan data ini dilakukan otomatis dengan sistem OCR (Optical Character Recognition). Sistem OCR bertujuan untuk mengenali dan menganalisis teks dari gambar atau dokumen tertulis.
Jika Anda pernah diminta untuk memasukkan foto KTP atau dokumen tertentu, sistem inilah yang akan membaca tulisan yang ditulis secara manual atau dicetak untuk diubah menjadi format teks digital.
2. Verifikasi Data
Setelah sistem OCR bekerja, Informasi yang dikumpulkan kemudian diverifikasi dengan menggunakan algoritma komputer. Proses ini dilakukan dengan membandingkan informasi yang diberikan oleh pengguna dengan informasi yang tersedia dalam database atau sumber data lainnya.
Cara ini bertujuan agar data yang dimasukkan seseorang adalah benar adanya dan bukan menggunakan identitas palsu.
3. Identifikasi Biometrik

Sebagai seorang pengguna, Anda diminta untuk memberikan informasi biometrik, seperti sidik jari atau wajah. Informasi biometrik ini kemudian diambil dan diverifikasi untuk memastikan bahwa pelanggan yang mendaftar benar-benar adalah orang yang bersangkutan.
4. Pemeriksaan Dokumen
Dalam beberapa layanan, pengguna diminta untuk memasukkan dokumen fisik seperti paspor atau KTP yang difoto atau di-scan. Dokumen ini kemudian dipindai dan diverifikasi secara otomatis.
Kemudian, data-data yang sudah dianalisis dengan sistem OCR, akan dicocokkan dengan data yang dimiliki oleh pemerintah melalui API (Application Programming Interface).
5. Pemrosesan Data
Setelah seluruh informasi telah terkumpul, data-data pengguna akan diproses dan disimpan dalam database penyedia layanan.
Manfaat Menggunakan e-KYC
Penerapan sistem e-KYC tentunya akan memberikan manfaat baik bagi pengguna atau penyelenggara layanan. Berikut adalah beberapa manfaat menggunakan e-KYC bagi keduanya:
1. Optimalisasi keamanan data pengguna
Melalui sistem verifikasi yang terintegrasi dengan teknologi mutakhir, identitas pribadi pengguna akan tersimpan dengan aman dalam database. Hanya pengguna bersangkutan yang bisa mengakses akun pribadi.
Selain itu, perusahaan industri juga memiliki tanggung jawab menjaga informasi pribadi pengguna dengan melakukan enkripsi data. Tujuannya tentu untuk menghindari pencurian identitas oleh pihak tidak bertanggung jawab.
2. Mencegah terjadinya pencucian uang dan pendanaan terorisme
Sistem e-KYC banyak digunakan oleh industri layanan keuangan atau penyelenggara sistem elektronik (PSE). Dengan adanya sistem ini, akses akun menggunakan biometrik hanya bisa dilakukan oleh pemilik perangkat dan akun tersebut.
Dengan begitu, sistem ini juga bisa mencegah terjadinya kasus pencucian dana oleh pihak luar. Hal ini sudah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.12/POJK.01/2017 berfungsi mengatur pencegahan pencucian uang dan pendanaan terorisme.
3. Efisiensi proses layanan industri
Dalam pelaksanaannya, seorang pengguna atau pelanggan tidak perlu lagi repot mengantre dan mengisi formulir secara manual saat ingin bertransaksi.
Semua proses e-KYC bisa dilakukan secara daring atau online. Informasi data yang Anda masukkan akan diproses secara real-time oleh sistem. Hal ini tentu akan mempermudah bagian administrasi untuk mengurangi kesalahan penulisan atau pemasukan data..
Contoh Penggunaan e-KYC di Berbagai Industri
Sistem ini dapat diterapkan dalam berbagai industri, beberapa contohnya adalah sebagai berikut:
1. Industri keuangan
Penerapan sistem e-KYC di Indonesia sudah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.3/10/PBI/2001 mengenai Penerapan Prinsip Mengenal Pelanggan (Know Your Customer Principles). Dengan peraturan ini, penyelenggara sistem keuangan memiliki kesempatan untuk melakukan digitalisasi dalam pelaksanaan aktivitasnya.
Sistem ini juga telah digunakan di industri keuangan untuk memverifikasi identitas pelanggan dan membuka rekening secara elektronik. Dalam industri ini, e-KYC dapat membantu mengurangi biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk membuka rekening serta memastikan keamanan transaksi keuangan.
2. Industri kesehatan
Industri kesehatan juga turut serta menerapkan sistem e-KYC dalam proses pelaksanaannya. Dengan sistem ini, rumah sakit atau klinik memberikan kemudahan untuk pasien mendapatkan nomor antrean virtual. Selama memiliki akun pribadi rumah sakit melalui aplikasi, Anda bisa memantau antrean dan memanfaatkan fitur lainnya.
Salah satu contoh aplikasi e-KYC dalam industri kesehatan adalah telemedicine. Fitur ini memungkinkan Anda berkonsultasi dan mendapatkan surat obat atau rujukan dari dokter yang berlisensi meskipun dalam jarak jauh.
3. Pendidikan
Sistem ini dapat digunakan dalam industri pendidikan untuk memverifikasi identitas siswa dan memastikan bahwa mereka memenuhi persyaratan untuk mendaftar di sekolah atau universitas.
Dalam industri ini, e-KYC dapat membantu meningkatkan efisiensi proses pendaftaran dan memastikan keamanan data siswa.
Tantangan dan Risiko e-KYC
Selain manfaat yang dapat dirasakan, ada juga tantangan dan risiko dari pengimplementasian sistem e-KYC. Berikut adalah beberapa tantangannya yang perlu Anda perhatikan:
1. Kasus pencurian identitas pribadi
Dalam prosesnya, data pengguna bersifat sangat sensitif dan harus dilindungi dengan baik oleh penyelenggara sistem elektronik atau perusahaan. Banyaknya kasus pencurian data harus menjadi perhatian tersendiri bagi perusahaan.
Memaksimalkan sistem keamanan data dengan selalu mengenkripsi informasi pribadi pengguna agar tidak mudah dicuri oleh hackers bisa jadi salah satu solusinya.
2. Kendala teknologi
Proses e-KYC bergantung pada teknologi yang kompleks, termasuk koneksi internet, kecepatan prosesor, dan kemampuan perangkat lunak. Kendala teknologi dapat menghambat proses verifikasi dan memperlambat proses pembukaan rekening.
3. Kerentanan terhadap kecurangan
Ada kemungkinan bahwa pihak yang tidak bertanggung jawab dapat memanipulasi data identitas yang diserahkan oleh pelanggan dalam proses e-KYC.
Dari pencurian identitas pribadi, seseorang menyalahgunakan identitas untuk penipuan atau mengajukan pinjaman atas nama orang lain.
Kini Anda sudah mengetahui tentang pengertian, cara kerja, serta manfaat dari sistem e-KYC. Perlu diingat juga bahwa adanya kemudahan teknologi ini tidak bisa menghindari tantangan dan risiko yang mungkin terjadi.